-Empat

65 25 10
                                        


Waktu seakan cepat berlalu, tak terasa Ujian Akhir Semester beberapa hari lagi, seluruh mahasiswa di kampus ini pasti sedang sibuk mempersiapkan segalanya demi mendapat nilai yang memuaskan. Siang malam aku menghabiskan waktu dengan buku-buku, entah itu di kampus, di tempat mengajar bahkan di rumah.

"Kamu itu belajar terus. Istirahat dulu Mbak. Kalo berlebihan juga gak baik."Ibu menegurku yang sedaritadi membaca buku-buku pelajaran di ruang tamu.

"Iya, Bu. Ini juga baru baca kok."sahutku tanpa menoleh ke arahnya.

"Tuh kan, kamu selalu bilang baru baca. Padahal Ibu perhatiin dari jam 01.00 siang sampe jam 04.00 sore kamu sibuk dengan buku-buku mu."

"Iya deh, Dira taruh."aku mendengarkan kata-kata Ibu dan langsung merapikan bukuku yang berantakan di ruang tamu.

"Ujiannya kapan, Mbak?"

"Senin Bu."

"Oh, tiga hari lagi ya?"

"Iya, tiga hari lagi. Dira gak sabar pengen ujian."

"Kenapa emangnya?"

"Pengen cepet-cepet jadi sarjana."ujarku sambil beranjak pergi ke kamar mengembalikkan buku-buku yang ku baca di ruang tamu.

"Kirain Ibu, kamu pengen lulus karena pengen cepet menikah."Ibu tertawa, meledekku dengan suara keras yang membuat aku ikut tertawa mendengarnya.

"Ibu bisa aja sih."sahutku pelan.

Handphoneku berdering. Rupanya Reina yang menelponku.

"Assalamu'alaikum, Rein."

"Wa'alaikumussalam. Dira, kita ujian hari Senin?"

"Iya, emangnya kenapa?"

"Gapapa. Aku kira hari Jum'at. Aku belum belajar sama sekali nih. Habis diajak pergi sama Papah ke Bogor."

"Wah, enak dong jalan-jalan?"

"Jalan-jalan darimana? Aku ke rumah pamanku, Ra."

"Hehe. Kirain jalan-jalan. Yaudah belajar sana."

"Iya nanti malam aku mulai nyicil. Kamu pasti udah belajar ya?"

"Udah sih, baca-baca dikit."

"Elaaah, kamu mah. Baca-baca dikit gak taunya bisa semua."

"Haha. Aamiin deh. Oh ya, Rein. Aku belum shalat ashar nih. Udah hampir setengah 5."

"YaAllah, aku juga lupa. Astagfirullahaladzimm..yaudah sampai ketemu hari Senin ya Ra! See you!"

"See you! Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam Dira."

****

Aku dan Kevin sedang asyik menonton TV di ruang tamu. Sedangkan Ibu sibuk memasak di dapur. Suara klakson mobil cukup kencang kami dengar. Sepertinya itu Ayah!"

Aku dan Kevin yang sangat antusias, bangkit dari tempat duduk dan mengintip lewat jendela. Mobil terios berwarna putih berhenti tepat di depan pagar. "Vin, buka pintu pagarnya cepat!!!"seruku pada Kevin. Aku sangat gembira sekali menyambut kepulangan Ayah.

Kevin segera keluar dan membuka gembok  yang menyantol dipintu pagar. Dia juga tak sabar menyambut kedatangan Ayah di rumah.

Setelah Kevin membuka pintu pagar. Mobil Ayah masuk ke dalam halaman rumah, Ayah membuka setengah kaca mobilnya dan menyapa Kevin."Halo, Vin!"tampak senyum sumringah diwajah Ayah.

Sembari merangkul erat Kevin, mereka berdua masuk ke dalam rumah. Aku yang tak sabar langsung berlari memeluk Ayah. "Aaaayaaaah, Dira kangen!"ujarku sambil meneteskan air mata. Mungkin ini lebay, tapi beginilah Nadira.  Gadis cengeng yang dekat sekali dengan Ayah.

Kembali untuk Pergi...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang