Note: cerita ini saya tulis saat masih SMP
Kecerobohan menjadi awal perkenalannya dengan seorang laki-laki tampan most wanted di kampus tempatnya menuntut ilmu. Klise memang.
Laki-laki yang nampak sempurna dari luar namun menyimpan ribuan duka yang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Baru kenal bukan berarti belum boleh suka. -Mbok Jum-
----
Apa itu cinta?
Ada yang bisa memberitahu bagaimana bentuknya? Kenapa cinta selalu dikaitkan dengan bentuk hati?
Cinta memang selalu bisa melakukan apa saja. Termasuk membolak-balikkan perasaan seseorang.
Musuh menjadi cinta sedangkan cinta menjadi musuh. Apapun yang cinta kehendaki, ia akan selalu menjadi pemenangnya. Cinta akan selalu berkata benar bagaimanapun caramu membantahnya.
Orang-orang kebanyakan salah dalam mengertikan maksud cinta itu. Mungkin karna cinta memang bukan untuk didefinisikan, melainkan untuk dirasakan.
“Aden suka sama non Zalfa?” Tanya Mbok Jum yang saat itu sedang menyiapkan sarapan untuk Adam. Tangannya masih bergerak lincah diatas wajan. Membolak balikkan nasi goreng yang sedang beliau masak.
Adam yang saat itu sedang meminum jus jeruk diatas meja tiba-tiba tersedak begitu saja. Cowok tampan dengan balutan kemeja hitam itu terbatuk-batuk dengan cukup tersiksa.
Mbok Jum hanya menoleh sebentar dengan senyuman tipis di wajah keriputnya.
“Pelan-pelan atuh Den.” Pinta Mbok Jum dengan nada seperti tengah mengejek Adam.
Namun Adam terlalu naif untuk mengaku bahwa ia menyadarinya.
“Mbok apa-apaan sih. Aku sama dia baru juga kenal beberapa hari, masak iya langsung suka.” Elak Adam lalu kembali fokus pada minuman ditangannya.
“Baru kenal bukan berarti tidak boleh suka atuh, den,” ucap Mbok Jum.
“Makanannya udah siap, den. Mbok Jum kepasar dulu ya,” lanjut wanita paruh baya itu seraya meletakkan sepiring nasi goreng hangat spesial kesukaan Adam keatas meja.
Selama Mbok Jum memasak, Adam rasanya ingin meneteskan air liurnya karna wangi dari masakan Mbok Jum memang tidak akan pernah ada tandingannya.
Adam mengambil piring yang tadi diletakkan Mbok Jum dan langsung menyantap nasi goreng yang selalu saja sanggup membuat perutnya berbunyi setiap pagi. Satu suap, dua suap dan seterusnya hingga piring itu bersih tanpa tersisa sedikitpun. Sanking larut dalam enaknya nasi goreng itu, Adam sampai tak menyadari bahwa Mbok Jum kini telah pergi dari hadapannya.
Adam mengambil jaket kulit berwarna cokelat yang sejak tadi ia letakkan di kursi kayu sebelah kursi yang ia duduki saat ini.
Hari ini Adam tidak ada kuliah pagi, jadi ia berencana untuk berkeliling sebentar karna tidak tahu harus melakukan apa dipagi hari seperti ini. Jika biasanya anak-anak muda seumurannya akan lebih memilih untuk berolah raga di pagi hari seperti ini, maka tidak dengan Adam.