Chapter 26

963 49 7
                                    

Monokrom

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Monokrom

----

Setiap orang selalu mempunyai sisi hitam dan sisi putihnya masing-masing. Sisi putih adalah ketika orang itu menjadi dirinya sendiri, sedang hitam adalah sebuah sisi dari dirinya yang merupakan bentuk pemberontakan dari apa yang tak bisa ia ungkapkan, dari rasa yang tak bisa ia sampaikan dan dari kepedihan yang tak bisa ia bagikan.

Namun, tak bisa dipungkiri ada juga orang yang lebih nyaman menjadi abu-abu. Tidak salah. Itu cara seseorang untuk membuat sebuah dinding pertahanan yang tinggi agar orang lain tak dapat menjangkaunya. Kadang, abu-abu menjadi sebuah pilihan saat kamu tak mau menjadi putih namun juga tak ingin dianggap hitam.

Adam berjalan dengan gontai menuju lapangan basket indoor dikampusnya. Hari ini akan ada pertandingan basket dengan anak dari kampus sebelah. Sebenarnya hanya laga persahabatan, namun serius.

Dua hari sudah Adam tak melihat gadis itu. Gadis seceria pelangi yang sudah memporak-porandakan hatinya. Walau tak lagi menyapanya, selama ini Adam selalu mengawasi gadis itu dari kejauhan. Tak dibiarkannya gadis itu berada dalam bahaya.

Semangat Adam langsung menurun saat memikirkan segala kemungkinan yang terjadi pada gadis secerah matahari itu.

Apa ia sakit?

Apa ia sedang dalam masalah?

Dua hari sudah gadis itu absen dari kelasnya, padahal Adam tahu betul bahwa Zalfa bukanlah orang yang mau meninggalkan kuliah jika bukan karna sebuah urusan atau masalah yang sangat penting. Tiga bulan adalah waktu yang cukup untuk Adam memahami sifat dan kelakuan gadis itu.

Diruang ganti, Adam terus saja menatap layar ponselnya. Dari benda datar yang menampakkan siluet seorang gadis cantik yang tertawa lepas dikelilingi bunga mawar yang nampak malu karna kecantikannya dikalahkan oleh sang gadis itu, Adam seakan mendapat pasokan energi secara tiba-tiba.

Karna pemberitahuan pertandingan akan segera dimulai sudah terdengar, Adam pun segera keluar dari ruang ganti lalu berjalan kekursi pemain dan meletakkan tas juga ponselnya disana.

Sebagai ketua klub, Adam menjelaskan dengan rinci strategi yang akan mereka gunakan hari ini. Tidak ada pelatih, disini ia bertanggung jawab penuh. Adam juga memimpin doa sebelum mereka bertanding.

Mereka tak boleh kalah kali ini. Tahun lalu mereka sudah pernah kalah walau bukan secara sportif, Adam pun sebenarnya punya dendam pribadi dengan ketua klub basket bernama BLXO itu.

“Diberitahukan kapada seluruh pemain maupun penonton, pertandingan akan segera dimulai dalam lima menit. Mohon para pemain untuk segera bersiap-siap,” ucap komentator untuk pertandingan kali ini.

Adam segera memasuki lapangan basket dengan wajah penuh tekad. Ditatapnya dengan tenang ketua klub basket yang akan menjadi lawannya untuk hari ini. Laki-laki yang tak kalah tinggi dari dirinya itu ternyata juga membalas tatapannya tak kalah tenang.

ADAM (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang