Dunia yang baru mulai terjamah. Oleh para pecinta alam yang tak disadari.--
---20.30 WIB
"Kak ini rumah siapa? Kenapa kita kesini?" Tanya Zalfa saat baru saja turun dari sepeda motor milik Adam yang mengantarkannya pada halaman sebuah rumah yang bisa dibilang cukup mewah ini.
"Masuk aja, ini rumah gue kok." jawab Adam yang langsung mendahului Zalfa untuk masuk ke dalam bangunan tersebut.
Zalfa hanya mengekor dibelakang Adam. Dalam hati, sang gadis mulai berfikiran yang tidak-tidak. Ia teringat sebuah adegan dari film horror yang ditontonnya beberapa hari yang lalu, dimana si pemeran utama wanita dibawa kesebuah rumah mewah oleh seorang laki-laki muda kemudian sang wanita diperkosa lalu dibunuh.
Apa ia akan bernasib sama dengan wanita itu? Berdasarkan rumor yang ia dengar, laki-laki didepannya ini adalah seorang badboy. Namun Zalfa berusaha mengalahkan rasa takutnya dan kini ikut masuk kedalam rumah tersebut bersama dengan Adam juga tentunya.
"Lo tunggu disini sebentar, gue mau ke atas, mau ngambil sesuatu." Begitulah penggalan kalimat yang sempat diucapkan Adam sebelum dirinya menghilang dibalik lengkuk tangga yang menghubungkan lantai satu dengan lantai dua rumah mewah ini.
Tepat 5 menit kemudian Adam turun dengan sebuah laptop berwarna pink pastel di tangannya.
Dilihat dari tampilannya yang berwarna khas cewek seperti itu, dapat dipastikan itu bukanlah laptop milik Adam, karna tidak mungkin seorang Adam yang dulunya dicap sebagai badboy menyukai warna pink pastel seperti itu. Itu jelas bukanlah gayanya.
Saat tinggal 2 anak tangga yang harus dilangkahi Adam, seorang wanita paruh baya tiba-tiba saja muncul dari arah dapur.
"Den Adam sudah pulang! Mau Mbok Jum bikin jus jeruk kesukaan aden?" Tanya wanita yang biasa Adam panggil Mbok Jum itu. Seorang wanita tangguh yang sudah 25 tahun mengabdikan hidupnya pada keluarga Adam, juga orang yang selama 5 tahun belakangan ini menjadi sosok yang paling dekat dengan Adam. Apa yang tidak bisa Adam ceritakan kepada orang lain selalu ia ceritakan kepada wanita ini, karna Mbok Jum akan selalu memberikan solusi yang menurut Adam selalu berguna. Mbok Jum sudah menjadi bagian dari keluarganya.
"Boleh Mbok, buatin buat temen Adam sekalian ya!" Isyarat Adam menggunakan matanya kearah Zalfa yang saat ini sedang duduk disofa berwarna merah maroon yang berada sekitar 5 meter disamping tangga.
"Siap Den! Tumben den Adam bawa perempuan kerumah. Siapa den? Pacar baru aden ya? Mbok mau dong dikenalin sama non geulis itu." Goda Mbok Jum yang langsung mendapat tatapan tajam dari Adam.
Mbok Jum yang segera sadar akan tatapan mata elang itu akhirnya refleks memutar tumitnya untuk kembali kerah dapur karna Mbok Jum sangat tahu bahwa tuan mudanya ini sangat tidak suka jika digoda tentang perempuan.
Hingga punggung Mbok Jum menghilang dibalik tembok dapur, akhirnya Adam mulai kembali melangkahkan kakinya kearah seseorang yang sepertinya akan menjadi temannya mulai hari ini.
Setelah sampai didepan Zalfa, Adam mendaratkan bokongnya di sebuah sofa single tepat didepan sofa yang diduduki Zalfa, lalu sejurus kemudian mulai berkomentar "Gak usah didengerin ya omongan Mbok Jum, emang gitu orangnya, jiwa muda."
Zalfa dan Adam terkekeh sebentar masih dengan tatapan mengarah kearah Mbok Jum berlalu barusan.
"Ini laptop gue pinjamin buat lo, buat ngerjain tugas-tugas lo yang sebenarnya tugas gue." Adam nyengir tak bersalah diakhir ucapan nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ADAM (SELESAI)
Novela JuvenilNote: cerita ini saya tulis saat masih SMP Kecerobohan menjadi awal perkenalannya dengan seorang laki-laki tampan most wanted di kampus tempatnya menuntut ilmu. Klise memang. Laki-laki yang nampak sempurna dari luar namun menyimpan ribuan duka yang...