"Baiklah,karena semuanya sudah disetujui,,mari kita makan bersama" ucap Appa rose.Disela sela,kesibukan mereka menikmati makan malam,jimin tiba tiba berdiri dan mengajak rose keluar.jimin ingin memberitahukan sesuatu pada rose.
"Mianhae ahjumma,ahjussi apakah boleh aku mengajak rose keluar sebentar,ada hal yang ingin aku bicarakan padanya" pinta jimin pada kedua orang tua rose.
"Ohh tentu,silahkan" ucap Appa rose.
"Rose ikut aku sebentar yah" ucap jimin menarik tangan rose.
"Kamu mau bawa aku kemana sih" tanya rose.
"Gak usah banyak nanya,ikut aja ok" ucap jimin masih menarik tangan rose.Merekapun berjalan beriringan menuju kluar rumah tepatnya dihalaman rumah rose.
"Kamu ngapain sih,ngajakin aku kesini" tanya rose.
"Kenapa kamu setuju dengan perjodohan ini,kenapa??" Tanya jimin kembali
"Tunggu,kamu nanya kenapa aku terima perjodohan ini,lantas kamu juga kenapa setuju dengan perjodohan ini" ucap rose.
"Aku setuju dengan ini semua,karena paksaan rose,kamu tau,hati aku sekarang hancur karena kenapa?aku tega nyakitin orang yg gw sayang,gw rela mutusin dia karena perjodohan sialan ini" teriak jimin.
"Jadi,,!!kamu putus gara gara perjodohan ini" ucap rose pelan diikuti anggukan jimin,rosepun mendekatkan tubuhnya pada jimin dan memeluk jimin."Ya..jimin-ssi,aku tau apa yang kamu rasain sekarang,aku sebenarnya juga tidak ingin perjodohan ini terjadi,tapi aku bisa apa? Aku tidak mungkin melawan perkataan Appaku,aku tidak mungkin melawannya" ucap rose meneteskan air matanya.
"Rose,kupikir kau tak selembut ini,tapi ternyata dugaanku salah,kita memang tidak saling mencintai,tapi aku akan buat kamu bisa mencintaiku" gumam jimin dalam hatinya yang msih dipelukan rose.
"Jimin,aku benar benar tidak ingin perjodohan ini,tapi takdir berkata lain,awalnya kita memang tidak saling mengenal bahkan kita juga tidak saling mencintai,tapi aku akan belajar mencintaimu jimin" gumam rose dalam hati.
Merekapun kaget dengan apa yang mereka lakukan,jimin dan rose melepas segera pelukan mereka.
"Mianhae jimin,aku tak bermaksud me..." ucapan rose terpotong.
"Gwaenchana" ucap jimin.
"Udah dong,,jangan nangis lagi cowok keren gak boleh nangis" ucap rose mengusap air mata dipipi jimin.
"Hmmm...gomawoyo rose" ucap jimin tersenyum.
"Ne..cheomaneyo" balas rose.
"Jadi,apa yang harus kita lakukan selanjutnya" tanya jimin
"Lebih baik kita jalanin aja apa yang udah ditakdirkan tuhan buat kita" ucap rose.
"Hemmm kupikir juga begitu,yaudah yuk kita masuk cuacanya agak dingin" ajak jimin.Merekapun masuk kedalam rumah rose.
"Kalian darimana saja,ya...jimin-ssi kenapa matamu memerah" tanya jemi yang membuat semua orang berbalik menatap jimin.
"Ohh...aniya hanya saja,tadi diluar banyak debu,,makanya mata aku agak perih ni" ucap jimin berbohong sambil mengusap matanya.
"Ohh..gw kira lo abis nangis" ucap jemi lagi.
"Ya...mana mungkin Namja gans kayak aku nangis!!" Ucap jimin meyakinkan semuanya.
"Hmmm,,masuk akal juga sih!!" Ucap jemi cengengesan."Kalau begitu,kami pamit terima kasih untuk makan malamnya" ucap Appa jimin memeluk Appa rose.
"Ahh,.kalian tidak perlu berterima kasih" ucap Appa rose."Aku balik yah rose,gomawo!!" Ucap jimin berbisik ditelinga rose.
Jangan lupa vote dan coment
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohkan itu menyenangkan (JIROSE)
Romance"PERJODOHAN" sangat jauh dari impianku..Karna menurutku perjodohan hanya akan mendatangkan malapetaka karna kita tak saling mencintai..!! Namun,takdirku berkata lain.. Aku harus terjebak dalam perjodohan sialan ini...perjodohan yg tak pernah ku piki...