69.finally

3.1K 135 27
                                    

"apa jangan jangan kamu...??" taehyung menatap jemi lekat,sedangkan jemi sedang gugup,gemetar sendiri.
"aa...Aku kenapa?" jemi gugup
"ahh sudahlah...Melihatmu lebih dekat seperti ini membuatku muak Saja" taehyung membalikkan badannya berniat berjalan pergi meninggalkan jemi
"cih...Dasar,Kau tidak tau saja kalau aku ini jemi,andaikan kau tau kau tak mungkin mengatakan itu kan?taehyung-ah...Taehyung-ah..liat Saja nanti akan kubuat kau mencintai seorang jae-hee" guman jemi
"oh jamkkanman" tiba tiba ia kembali menatap jemi Dan mendekat kembali pada jemi.
taehyung mengendus bau tubuh jemi.
"bau parfum ini?kenapa kau memakai parfum yang dipakai jemi?" tanya taehyung.
"mwo?dia masih ingat bau parfum aku?beneran?" batin jemi "aa..jinja??Aku tidak tau kalau jemi jga memakai parfum ini,Aku menyukainya makanya aku membeli dan memakainya," ujar jemi santai
"bohong!"bentak taehyung Membuat jemi terkaget "kau pasti ingin meniru apa yang jemi pakaikan,agar aku mencintai kamu,itukan tujuan kamu" sambungnya.
"geure..majja,aku juga ingin dicintaimu oppa,tidak bisakah kau memperlakukanku layaknya istrimu..." ujar jemi lagi.
"dengar yah,mau kamu tiruin jemi sampai sama persis pun aku tidak akan pernah bisa mencintai kamu,karna disini" taehyung menunjuk dadanya."hanya ada jemi seorang,sekarang kamu kekamar ganti parfum kamu itu" perintahnya.
"andwe.." jemi Menolak
"oh sekarang kamu berani membantahku?" taehyung menggenggam lengan jemi sangat kuat hingga jemi meringis kesakitan
"aww..ini sakit taehyung-ah lepaskan aku jebal" jemi meringis,mendengar ringisan itu taehyung melepaskan genggamannya,jemipun menapak pergi menuju kamar.
"kenapa aku merasa yang kusakiti itu jemi...Suara ringisannya...Ahh tidak tidak...Dia bukan jemi,dia jae-hee" taehyung meninggalkan dapur.

At kamar.

"aisst..Jinja...Bau parfum akupun masih dia ingat,ahh ternyata hal hal seperti inilah yang membuat jae-hee tidak bahagia,bahkan dia berani sekli mngatakan dihatinya masih ada aku..."jemi duduk ditepi ranjang "aduh ini sakit sekali,aku tak pernah tau,kalau seorang Kim taehyung bisa kasar seperti ini" ujar jemi menggenggam lengannya.

Skip>>>
2 months later

"sudah dua bulan,aku masih belum bisa membuat namja ini jatuh cinta pada seorang Jae-he diotaknya hanya ada aku,aku dan aku...aku harus gimana?bahkan keadaan ini berbalik padaku!!malahan aku yang jatuh cinta padanya...Ahh tidak..Aku harus mengakhiri ini semua,aku tidak mau jatuh terlalu dalam padanya,tujuan utamaku ingin membuatnya jatuh cinta pada seorang jae hee,bukan seperti ini.." gumam jemi sembari menatap taehyung yang sedang tertidur di sampingnya.
"taehyung-ah andaikan kau tak mengambil keputusan untuk menikah terlalu cepat seperti ini,mungkin kita masih bisa hidup bersama...Mngkin namakulah yang bersanding dibuku nikah kita...Tapi sayang...Kau terlalu cepat mengambil keputusan..." ujar jemi mulai egois.
"ahh...Apa yang kau pikirkan jemi-ah..." jemi memukul kepalanya."ini semua takdir,kau tidak boleh menyalahkan siapapun dengan ini..." ujar jemi menyadari dirinya.

Jemi mengambil ponselnya dan menelfon seseorang.Tak lama telfon itupun tersambung.

"yeobseo" ujar jae-hee diseberang telfon.
"Jae-hee~ssi mari bertemu ditaman dekat rumah,ada sesuatu yang ingin aku bicarakan" ujar jemi kemudian mematikan telfon.Ia bahkan tidak menunggu jawaban dai jae-hee.
"aku yakin ini keputusan yang tepat,aku sadar selama ini cara yang kugunakan untuk membuat taehyung jatuh cinta pada jae-hee benar benar salah,aku harus mengakhiri semua ini,aku tidak ingin berlama lama disini,tak sepantasnya aku disini bersama suami orang lain" gumam jemi.
"taehyung-ah,terimakasih karna sampai saat ini kau masih sangat mencintaiku,aku juga sangat mencintaimu taehyung-ah,tapi aku janji akan menghapus rasa ini,kuharap kau bisa mencintai jae-hee dengan caranya sendiri"jemi mencium puncak kepala taehyung yang sedang terlelap."aku pergi taehyung-ah"jemipun meninggalkan taehyung.

Dijodohkan itu menyenangkan (JIROSE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang