46.

3.2K 258 38
                                    

  Disisi lain setelah menempuh perjalanan sekitar 21jam lamanya.akhirnya Jimin pun sampai di Amerika.perjalanan selama itu pasti sangat melelahkan,tapi tidak dengan Jimin,ia sangat menghawatirkan Taehyung sekarang ini.setelah sampai ia segera berangkat kerumah sakit tempat Taehyung di rawat.tak lama kemudian sampailah Jimin di rumah sakit.

"Suster,pasien bernama Taehyung dirawat diruangan mana sus"  tanya Jimin.
"Sebentar saya cek dulu yh dek"  ujar suster.
   Susterpun mengecek ruangan pasien di komputernya.
"Pasien bernama Taehyung dirawat diruangan nomor 22 dek"  ucap suster.
"Oh thanks you" ujar Jimin dan segera mencari ruangan dengan nomor 22.
   Tak lama kemudian jiminpun menemukan ruangan dengan nomor 22,tanpa ragu Jimin masuk kedalam ruangan tanpa mengetuk pintu.saat Jimin masuk ia mendapati sosok Taehyung sepupu yg ia rindukan yg sedang duduk melamun menatap hamparan langit di jendela.

"Ya...apa yg kau pikirkan??"  Tanya Jimin mengagetkan taehyung.
"Jimin-ah...apa yg kau lakukan disini?"  Tanya Taehyung terkaget melihat Jimin sudah berada di depannya.
"Tentu saja menjenguk lo bodoh,dan juga ingin menjemput lo"  ujar Jimin.
"Menjemput gw..??tidak jimin-ah gw tidak akan meninggalkan kota ini"  ujar Taehyung menolak ajakan Jimin.
"Pabo...apa kau ingin trus tinggal disini tanpa ada yg merawat lo,apa kau ingin terbaring terus di rumah skit yg terkutuk ini..."  Ujar Jimin yg mulai mengomeli taehyung.
"Akan terasa jauh lebih sakit jika harus kembali,gw tidak ingin melihat dia lagi jimin-ah,lebih baik kau pulang,tinggalin gw!!"  ucap Taehyung meninggikan suaranya.
"Apa kau pikir,biaya korea sampai ke sini tidak mahal taehyungie..ha??" Jimin membentak taehyung."apa kau tidak memikirkan perjuangan gw untuk sampai disini,diperjalanan gw slalu mikirin Lo,apa Lo baik-baik saja atau tidak,dan gw harus ninggalin rose dirumah hanya karna gw ingin memastikan keadaan lo disini..dan dengan gampangnya Lo nyuruh gw pulang..ha..kau benar-benar tidak bisa menghargai perasaan seseorang Taehyungie.." sambung Jimin memarahi taehyung,dan taehyung hanya terdiam menunduk.

"Bukan bgitu jimin-ah.." taehyungpun mulai berbicara."Gw hanya tidak ingin melihat Jemi bersama orang lain..hanya itu yg ku takutkan jimin-ah,gw gk mau menyiksa diri gw sendiri"  sambung Taehyung menunduk.

"Taehyungie,apa kau berfikir hanya kau yg merasa tersiksa,jemi juga tersiksa di sana,ia menangisi lo beberapa hari karena ia tidak tau apa masalahnya kenapa kau pergi begitu saja,kau tau"  jelas Jimin.
"Jinjayo??Gw memang bodoh,jimin-ah...harusnya gw gk melakukan semua ini"  Ujar  Taehyung.
"Harusnya kau mendengar penjelasan Jemi dulu sebelum kau bertindak"  ucap Jimin
"Apa yg harus gw lakuin setelah ini,gw gk mungkin datang lagi dan meminta padanya untuk kembali seperti awal,dia pasti sudah tidak inginkan hal itu.."  ujar Taehyung sambil menatap lagi hamparan langit yg luas nan biru.
"Kalau begitu kau harus cepat sembuh dan ikut dengan gw kembali ke Korea,kau harus memperbaiki kesalahan-kesalahan lo tae"  ujar Jimin.
"Bagaimana dengan Auz,pasti dia akan menghalangi gw untuk dekat lagi dengan Jemi"  ujar Taehyung lagi.
"Kau tak perlu pikirkan Auz dulu,yg harus kau pikirkan adalah perbaiki masalah lo,dan..."  Ucapan Jimin terpotong saat ponselnya tiba-tiba berdering.iapun merogoh saku celananya,ia menatap layar ponselnya melihat siapa yg menelfonnya disaat dia sedang serius seperti ini.

"Uncle"  ucapnya kemudian mengangkat telfon.
"Hallo uncle" sambung Jimin.
"Jimin apa kau sudah sampai?"  Tanya uncle.
"Ya uncle aku sudah sampai,sekarang aku sudah berada di rumah sakit?apa uncle sudah berangkat?"  Tanya Jimin.
"Uncle sedang di bandara,sebentar lagi uncle berangkat,terima ksih Jimin karna kau uncle tak perlu cemas lagi tentang Taehyung,uncle bisa pergi dengan tenang dan menyelesaikan tugas uncle tanpa memikirkan keadaan Taehyung."  Ujar uncle.
"Ya uncle,hmm uncle aku berencana ingin mengajak Taehyung pulang ke Korea tidak masalahkan uncle"  ujar Jimin.
"Kalau taehyung setuju,No problem"  ujar uncle lagi.
"Aku akan membujuknya nanti"  ucap Jimin
"Ok...No problem..."  Ujar uncle.
"Thank you so much uncle"  ucap Jimin.
"Yasudah uncle akhiri telfonnya"  ujar uncle mengakhiri telfonnya.

Dijodohkan itu menyenangkan (JIROSE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang