56.

4K 195 23
                                    

  Jemi kluar dari rumah menuju taman,ia terduduk dikursi panjang sembari menatap langit yang cerah.ia berpikir ada apa dengan dirinya,kenapa akhir-akhir ini dadanya sering sesak,ia sedikit mulai khawatir sekarang.

"Gw bingung akhir-akhir ini dada gw sering sesak?apa ada masalah ditubuh gw.." batin jemi sembari memegang dadanya."apa aku harus kerumah sakit" pikirnya lagi."ya.. seperti harus" jemipun beranjak dari duduknya.

Tiba-tiba..
"Jemi-ah..." panggil taehyung
"Sial..aku lupa ada taehyung d sini,aku tidak mungkin kerumah sakit jika tae ada disini,meskipun nantinya aku memang benar-benar sakit,kurasa ia tidak perlu tau itu" batin jemi menatap taehyung yg kini berjalan menuju kearahnya.
"Ya.. kenapa wajahmu terlihat tegang sekali,apa ada masalah" tanya taehyung.
"Gk tegang kok" ucap jemi berbohong.memperbaiki ekspresi wajahnya.
"Jemi-ah gwaenchanayo..?" Tanya taehyung tiba-tiba, seakan tau jemi sedang ada masalah.

"Aaa...k..kau ini bicara apa?tentu saja aku baik-baik saja?" Jemi gugup.
"Jinjayo...kau tak ada masalah apa-apa kan?" Tanya taehyung lagi.sambil menatap jemi.
"Eopseoyo...ahh sudahlah" jemi pergi meninggalkan taehyung.ia tak mau taehyung terus bertanya-tanya pada dirinya.
"Ada apa dengannya.." gumam taehyung sembari menatap jemi yg semakin menjauh.

"Aku yakin aku baik-baik saja" ujar jemi ketika ia masuk kedalam rumah."lagipula dada sesak bukan berarti sakitnya parah kan?,mungkin aku hanya kurang berolahraga...ya..hanya kurang olahraga." jemi meyakinkan dirinya,bahwa ia baik-baik saja.ia benar-benar yakin bahwa apa yg ia rasakan bukan penyakit yg harus ditakutkan.

*Penginapan jirose*.

"Ahh... membosankan sekali" Rose mengeluh,ia benar-benar bosan,hari ini mereka tak punya kegiatan sama sekali krna berhubung jalan rose masih belum stabil.
"Ya...jangan mengeluh seperti itu,kau membuatku semakin merasa bersalah" ucap Jimin menatap rose yg sedang duduk di sofa.
"Kau memang bersalah park Jimin...jika seandainya aku tak seperti ini karna ulahmu..kita pasti sudah di pantai sekarang" omel rose.
"Ya...jinja mianhaneunde...!!" Jimin terduduk disamping rose sambil menundukkan kepalanya.
"Tak perlu minta maaf,sudah terlanjur juga" ucap rose agak sinis tanpa menatap Jimin.ia tak tau jika Jimin benar-benar merasa bersalah.
"Aku benar-benar minta maaf roje-ah..lagipula aku semalam hanya bermain lembut" ujar Jimin.
"Cih..main lembut apanya?" Rose memicingkan matanya."jelas-jelas ini sakit" sambung Rose.

"Ahh jinjayo...yasudah kita kerumah sakit sekarang" ajak Jimin.
"Eh..Sshireo..." Tolak rose
"Wae?bukannya kau bilang masih sakit?" Ucap Jimin menatap rose.
"Ani..." Ucap rose cepat.
"Tapikan Kau bilang masih sakit?sayaaang" Jimin mengusap rambut rose.
"Yah..iya Masih sakit,tapi.. gk sakit banget" ucap rose tersenyum.
"Yaudah sama aja masih sakit kan?,kita kedokter sekarang Ok..??" Jimin tiba-tiba berdiri dan menggendong tubuh rose.

"Sshireo...ahh chimmy-ah...aku hanya bercanda...chimmy jebal..aku gk mau kerumah sakit" Rose terus memberontak digendongan Jimin.

   Jimin mendudukkan rose kembali di sofa.

"Kenapa menolak?" Tanya Jimin.
"Ya..karna aku kan gk suka yg namanya rumah sakit chim..dan hmm..tadi aku cuma bercanda kalau masih sakit hehehehe..." Jelas rose cengengesan.
"Sudah kuduga...??" Jimin melipatkan kedua tangannya di dadanya,dan menunjukkan ekspresi kesalnya.
"Hehehe..." Rose masih cengengesan.
"Gak lucu..." Ucap Jimin.
"Cih..ngambek..." Rose mencolek hidung Jimin."ngembek..yah" Rose trus menggelitik Jimin namun Jimin tak meresponnya."chim..kmu beneran ngembek" tanya Rose namun Jimin tetap diam."chim..." Sambung rose namun Jimin masih tetap diam.

Dijodohkan itu menyenangkan (JIROSE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang