52.

3.3K 237 42
                                    

   Rose membuka matanya perlahan,sesekali meringis kesakitan sambil memegangi kepalanya.
"Shhtt" ringis rose "apa aku sudah berada di surga,,apakah aku sudah mati" ucapnya saat cahaya menerangi matanya."jimin-ah..jimin-ah" rose trus menerus memanggil Jimin.

Ceklek~~
  Suara pintu terbuka.
"Rose-ah gwaenchanayo" tanya jemi sambil membawa nampan berisi air putih.Rose berbalik menatap siapa yg menyebut namanya itu.
"Jemi-ah" ucapnya.
"Ya.. gwaenchanayo" ucap jemi menghampiri rose.
"Jemi-ah apa ini mimpi,kenapa kau berada Disni bukannya aku sudah mati" ucap rose berusaha bangun dari tidurnya.
"Eii..bicara apa kau ini,kau ini masih hidup..lihat kau sedang berada di kamarmu sendiri" ucap jemi mengusap rambut rose.
"Benarkah?aku masih hidup" ucap rose lagi."kupikir aku sudah mati ditangan yeoja itu" sambung rose.

"Yeoja itu sudah beres di tanganku" ucap jemi.
"Kau apakan dia" tanya rose.

Flashback~~

"Bangun bodoh.." ucap so ae memaksa rose terbangun."dasar lemah" ucap so ae lagi."gw sebenarnya yeoja yg baik,tapi karna Lo ngerusak kebahagiaan gw...gw akan jadi yeoja yg jahat buat Lo..bangun.." bentak so ae sembari menarik rambut rose yg sudah lemah terkulai."jika kau tak bangun akan ku bunuh kau sekarang juga.." bentak so ae lagi.

"Ya..kau apakan saudaraku.." teriak jemi saat ia melihat rose sudah terbaring di lantai tak berdaya.
"Lihat saja,apa yg telah kuperbuat pada saudara jalangmu ini,dia sudah mati,gara-gara dia kebahagiaanku bersama jimin lenyap" ucapnya tersenyum licik.
  Jemi berjalan mendekati so ae dengan kemarahan yg tak terbendung lagi.
"Jika rose sampai kenapa-kenapa kau harus menanggungnya dengan nyawamu" ucap jemi lantang.
"Jangan banyak bicara,akan kubuat kau seperti saudaramu ini dasar lemah" ucap so ae.
"Lemah?akan kuperlihatkan siapa yg lemah" pukulan keras jemi mendarat di pipi mulus so ae.membuat so ae sedikit terlempar.

"Beraninya kau" so ae mulai melawan.ia mencoba menarik rambut jemi,namun jemi lebih dulu menarik rambutnya.
"Ini balasan untuk orang yg telah melukai saudaraku" jemi membenturkan kepala so ae di tiang rumah membuat kepala so ae berdarah.
"Kau... benar-benar menantangku" so ae menyerang jemi,tamparan so ae berhasil mendarat di pipi jemi.
Jemi benar-benar sudah murkah akibat tamparan itu.ia merogoh tasnya dan mengambil sesuatu di sana.
"Kau benar-benar memancing kemarahanku" ucap jemi mengeluarkan pisau cutter dari tasnya.
"Ya..apa yg akan kau lakukan" so ae mundur perlahan ia tak tau jika jemi akan melakukan ini padanya.

"Tentu saja membunuhmu,gw jemi tak akan membiarkanmu lolos dari tanganku,akan kukirim kau keneraka" ucap jemi tersenyum sambil menghadapkan pisau pada tubuh so ae.
"Jemi-ssi jangan membunuhku,jebal" ucap so ae ketakutan sambil melangkah mundur.namun langkahnya terhenti saat ia bertumpu pada tembok dibelakangnya.
"Bukannya kau tadi ingin membunuhku ha.." bentak jemi.
"Mianhae..jebal jangan bunuh aku" ucap so ae.
  Jemi berdiri tepat di depan so ae.jemi mencekik leher so ae.dia kini bukan jemi lagi melainkan iblis yang siap membunuh wanita yg ada dihadapannya itu.
"Jemi-ssi jangan bunuh aku" ucap so ae tercekik.
"Kau sudah berani menamparku,jadi kau harus menanggung akibatnya" jemi makin mencekik leher so ae.

"Jemi-ah apa yg kau lakukan" teriak seorang Namja.membuat jemi berbalik menatapnya.
"Taehyung-ssi tolong aku" pinta so ae pada taehyung.
"Jangan ikut campur tae,atau nasibmu akan sama seperti dia" ucap jemi tanpa melepaskan cekikannya.
"Ok..aku gk bakal ikut campur tapi please lepasin dia,jika ada masalah bicarakan baik-baik" ucap taehyung.
"Mwo?? bicarakan baik-baik maksudmu,dia sudah bikin rose tak berdaya,jadi dia harus membayar semuanya dengan nyawa" bentak jemi membulatkan matanya.

Dijodohkan itu menyenangkan (JIROSE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang