19. Aidan

2.9K 183 11
                                    


"---Telat Dan"

Aidan terdiam seribu bahasa mendengar ucapan Syifa barusan.

Aidan menunduk terpuruk.

"Apa ga bisa lo kasih kesemapatan buat gue?" lirihnya bertanya.

"Kalo aja hati aku bilang iya mungkin bisa aja dan" Syifa menghela nafanya. "Huh.. Tapi ini enggak, hati aku ga ingin itu. Kamu bener bener telat, hati aku udah buat orang lain"

Aidan menggepalkan lengan hingga membuat urat urat lengannya terlihat.

"Karena Azka kan?"

Syifa diam tak menjawab ucapan Aidan.

"Jawab gue syif, karena dia kan?" tanya Aidan lagi sambil negakin kepalanya natap syifa dalam dalam.

Syifa menggelengkan kepalanya "Gatau, mungkin iya"

Aidan semakin kesal.
"Argh!" geramnya.

"Syifa turun di sini aja Dan" ujar Syifa hendak turun namun di tahan tangannya oleh Aidan.

"Gak, gue anterin lo!"

"Syifa bisa sendiri" ucap Syifa lagi.

"Gue bilang bareng gue Syifa!" tekan Aidan sambil mencengkram lebih keras tangan Syifa.

Lagi lagi Syifa terdiam atas bentakan sekaligus titahan dari Aidan.

Aidan menjalankan mobilnya kembali.

Benar benar hening kali ini bahkan sampai mereka di depan rumah Syifa.

"Makasih" ujar Syifa kemudian keliar dari mobil.

Aidan memukul stir mobil cukup keras lantas keluar menghentikan Syifa.

Aidan membalikan tubuh Syifa dan memeluknya.

"Gue sayang sama lo Syif.." lirih Aidan di sela sela pelukan.

Syifa tersenyum simpul.

"Syifa juga sayang sama Aidan.... Sebagai sahabat"

Pernyataan Syifa tadi bukan membuat Aidan malah semakin merasa terluka.

Seorang Aidan Azhar, menangis.

Mungkin hal biasa untuk Syifa.

"Aidan ga boleh nangis" ucap Syifa ketika mendengar suara isakan yang keluar dari mulut.

"Gue sayang lo.." tekan Aidan lagi.

"Syifa tau itu"

Syifa mengurai pelukan membuatnya terlepas.

Aidan menunduk.

"Aidan denger kan apa yang syifa bilang saat di mobil tadi?"

Aidan mengangguk mengiyakan.

"Perasaan Aidan mungkin cuman rasa suka semata, entar juga ilang" ucap Syifa.

"Kalo perasaan gue itu beneran cinta gimana syif?" pertanyaan yang terlontarkan dari mulut Aidan sangat lah terdengar lirih.

Syifa tersenyum.

"Ga mungkin, Aidan inget ga? Dulu Aidan pernah bilang sama Syifa kalo Aidan pernah ketemu sama Anak kecil yang suka main ayunan di taman?" jelas tanya Syifa.

Aidan mengerutkan keningnya bingung.

"Itu loh, dulu anak komplek Aidan juga. Aidan pernah bilang sama Syifa kalo dia cantik, terus Aidan cinta bukan suka. Inget ga?"

"Gue inget" Aidan menghapus sisa air mata yang masih berada di pipinya.

"Kenapa?" tanya balik Aidan.

"Aidan kan bilang cinta sama dia"

Aidan terdiam, teringat akan kenangan manis nya saat baru menginjak 1 SMP.

"Coba siapa tau Aidan ketemu dia lagi, mungkin Aidan akan jatuh cinta lagi sama dia" jelas Syifa.

"Udah ah, Syifa mau masuk" lanjut Syifa.

"Syif"

Langkah syifa terhenti, membalikan badannya menatap Aidan.

"Kalo lo emang beneran suka sama Azka, jangan lupain gue! Dan kalo dia sakitin lo bilang sama gue!"

Syifa sedikit terkekeh atas apa yang di ucap sahabatnya.

"Iya" jawab Syifa.

Aidan sedikit mengurai senyum, mendekati Syifa dan kembali membawa kedalam dekapan nya.

"Gue harap lo ga akan pernah ninggalin gue sekalipun lo bukan milik gue"




TBC

Maaf kalo di part ini gaje gaje garing kek renginang.

Dan ini pendek batt huaa, tak memuaskan kalian pastinyaa...)':


KEHILANGAN (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang