29. Jadi pacar gue? Please

2.8K 185 17
                                    


Aisyah mencebikan bibirnya karena sedari tadi Ari selalu saja mengejeknya.

"Ih Ari berhenti ngejek Aisyah dong!" tekan Aisyah sedikit berteriak membuat orang orang di sekitarnya sontak menatap mereka berdua.

"Hehe maaf syah"

Aisyah tak menanggapi itu. Ia malah berjalan semakin mendahului Ari.

Ari mengejar Aisyah dari belakang

"Ehh syah tungguin, jangan marah. Gue bercanda"

"Tapi ga lucu ri" kesal Aisyah.

"Ya emang ga lucu, kan gue bercanda bukan ngelawak" dengan polos entah di sengaja Ari membalas ucapan Aisyah seperti itu.

Aisyah semakin sebal mendengar balasan dari Ari.

Aisyah menghentikan langkah nya saat melihat sebuah boneka baby bear berukuran besar berwarna putih.

"Syah maaf ya"

Mendengar Ari berucap lagi terlintas ide briliant di dalam benak Aisyah.

"Ari mau Aisyah maafin?" Aisyah bertanya.

Ari menanggapi nya dengan satu anggukan.

"Kalo gitu, Aisyah mau itu" Aisyah menunjuk boneka itu membuat Ari memandang apa yang di tunjuknya

"Itu juga kalau Ari mau di maafin" lanjut Aisyah.

Ari tersenyum renyah "Boneka gitu doang?"

Aisyah membalas senyum Ari "Iya itu doang"

"Alah gampang tar gue beliin selusin" Enteng nya.

Aisyah tersenyum miring "Tapi Aisyah mau yang itu, ga di beli! Di dapet dengan cara kaya gitu"

Aisyah kembali menunjuk peraturan bermain yang tertera.

Ari membulatkan mata "Serius? Tapi syah kalo gue ga bisa terus gue nanti harus main terus sampe beribu ribu kali kalo gue tetep ga bisa, bangkrut gue"

"Aisyah ga mau tau, terserah itupun kalo Ari mau di maafin" tekannya

Ari menghembuskan nafasnya gusar dengan terpaksa ia harus melakukan nya.

"Pak saya mau main" ucap Ari.

"Berapa bola dek? Satu bolanya lima ribu" tanya jelas seorang bapa bapa yang menyediakan permainan itu.

Ari tampak berfikir lalu menjawab "Hitung aja, saya main dulu sampai dapat"

Ari mengambil satu bola, dan harus ia lempar sampai mengenai kaleng kaleng yang jauh 3 meter di depannya.

Ia harus membuat semua kaleng itu terjatuh.

Ari mulai melempar bola pertama, dan meleset.

Bola kedua, masih tidak mengenai.

Sampai beberapa kali mencoba tetap tidak kena.

Dan sekarang bola yang ia pegang, bola ke-15 belas.

Ari berdoa, semoga saja tuhan memihaknya kali ini.

Dan bruk/?

Puji syukur ia berhasil.

"Yes" sorak Ari.

Aisyah menanggapi itu dengan senyuman di bibirnya.

"Tuhkan gampang" ucap Aisyah.

"Gampang pala lu syah, sampai lima belas bola loh" Ari menghela nafasnya "Lagian juga bapa, jauh amat 3 meter, ga sekalian 1 kilometer pak!"

Aisyah terkekeh pela begitu juga dengan bapa itu.

Bapa itu memberikan boneka nya pada Aisyah dan Aisyah bersorak riang menerima itu.

"Makasih pak" Ujar nya.

Ari mencebikan bibirnya "Bilang makasihnya sama gue, kan gue yang cape. Si bapa mah diem aja sambil terima uang"

====

Ari menghentikan langkahnnya.

Ia melihat sebuah bunga.

Ari mendekati penjualnya dan membeli bunga nya satu, kemudian ia kembali menyusul Aisyah yang tengah berjalan dan menyembunyikan bunga di belakang badannya sendiri.

"Aisyah di mana sih lo parkir?" tanya nya.

"Itu tuh" Aisyah menunjuk sebuah mobil mobil berwarna putih.

"Syah"

"Hm?"

Ari mengeluarkan bunga itu.

"Lo mau jadi pacar gue?"

Aisyah membelalakan mata tak percaya "A-ari.."

"Gue tau ini kecepetan, gue tau kita baru kenal. Tapi dari awal gue suka lo, gue sayang sama lo. Dan gue rasa gue cinta sama lo syah"

Ari menghela nafasnya.

"Lo mau jadi pacar gue?Please.." Lanjut Ari.

Aisyah terdiam tak tau harus menjawab apa.

Tanpa di sadari satu tetes cairan keluar dari mata Aisyah.

"Aisyah ga bisa Ri.."

Ari terkekeh pelan "Gue tau, lo pasti bakalan ngomong Ga bisa nolak kan?"

Aisyah menggelengkan kepalanya "Engga ri! Aisyah ga bisa!"

Ari yakin kali ini Aisyah serius, ia terdiam lalu kembali berbicara "Tapi kenapa syah? Bukannya kata syifa lo juga suka kan sama gue?"

Aisyah menggelengkan kepalanya keukeuh. "Enggaa! Aisyah ga mau. Aisyah ga mau kalo nanti nya Ari berharap lebih"

Ari mengerutkan keningnya tak mengerti "Maksud lo? Jelas jelas gue bakalan berharap lebih dari lo syah!"

"Karena itu Aisyah ga mau!" Aisyah berucap sedikit berteriak.

"Maaf ri" lanjut nya terdengar lirih.

Aisyaj berlari dengan memeluk bonekanya ia berlari menuju mobilnya dan dengan cepat mobilnya.

Berbeda dengan Ari yang tengah terdiam seribu bahasa.

Satu tetes Air mata Ari keluar menuruni pipi tirus nya.

Bunga Ari pegang terjatuh.

"Kenapa syah?"

TBC

Gaje garing

Dan I'm sorry telat update harusnya senin/selasa lah ini saptu hehe.
Gapapa lah ya? Sekalian supaya jomblo Ga bosen di malming ini hehe

Jangan lupa tinggalkan jejak Voted & comment

KEHILANGAN (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang