28. Rumah Hantu

2.6K 168 3
                                    


"HAHAHAHAHAHAHA"

Aisyah, tertawa dengan keras saat sudah turun.

Ia tertawa, menertawai nasib kakanya kini yang tengah mengontrol nafas juga rasa pusing di kepala yang seakan ingin membuat Aidan muntah.

"Tega de, sama kaka sendiri..."

Aisyah malah terus tertawa, tak peduli akan apa yang kakanya ucapkan.

"De udah dong, berhenti ke tawanya"

Aisyah tersenyum, mengatur nafas dan mencoba menghentikan tawa.

"Iya maaf, haha ka lucu tau ga"

Aidan memutar bolamatanya, ia mencebikan bibir

"Tau ah, sebel gue"

Aidan berlalu begitu saja meninggalkan Aisyah.

====

"Hahahah, Kak tunggu"  Aisyah tertawa kemudian berteriak ketika melihat punggung kakanya yang sudah sangat jauh.

Aisyah berlari mengejar Aidan. Sampai terhalang karena seorang anak kecil yang tengah bermain tertabrak nya.

Bruk.

"Aw"

Aisyah jongkok "Maaf de, maafin kaka ya. Kaka ga sengaja"

Anak kecil itu mengangguk, kemudian Aisyah membantunya untuk berdiri.

"Iya Kak, gapapa." balas Anak kecil itu kemudian berlalu pergi.

Aisyah bangkit, melihat ke semua sudut tempat sekitarnya kini.

"Ka Aidan di mana?" tanya nya sendiri saat sudah menyadari ketidak hadiran Aidan yang tadi tengah menjauh.

Aisyah berlari ke arah yang sama saat tadi melihat Aidan.

"Kak.." ia berteriak kecil.

Aisyah menghentikan lari nya "Huh.."

Ia mengatur pernafasannya.

"Aisyah"

Aisyah menoleh mendengar panggilan itu yang kira adalah Aidan.

Ternyata bukan, itu Ari.

"Lo di sini? Aih ketemu lagi" ucap Ari.

Aisyah menanggapi itu dengan senyuman.

"Lo kenapa? Kaya kecapean gitu?" tanya Ari.

"Itu tadi Aisyah sama kaka Aisyah di sini, terus kepencar" jawab Aisyah.

"Yaudah gue bantu cari? Lagi?"

Aisyah tersenyum, lagi kemudian mengangguk.

Ia berjalan bersebelahan dengan Ari "Oh ya syah, lo tadi naik apa kesini?"

"Kenapa nanya gitu?" tanya Aisyah balik.

"Ya kan sekiranya kalo naik kendaraan pribadi pasti tau dong parkirnya? Yauda ke sana aja. Atau ga handphone lo? Telfon dong" jelas Ari.

Aisyah menepuk jidat nya pelan "Aih"

Aisyah merongoh ke dalam saku celananya namun tak ada benda kotak yang ia cari/?

"Handphone Aisyah ketinggalam di mobil, tapi Aisyah tau kok tadi parkirnya di mana"

Ari tersenyum, Entah senyum apa.
Tak bisa di jelaskan.

"Yaudah kalo lo tau, kita main aja"

Aisyah mengerutkan keningnya tak mengerti "Kirain bakalan anter Aisyah ke sana. Tapi kok malah ngajak main?"

KEHILANGAN (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang