Iqbaal bersiap rapih dengan pakaian abu putihnya.Hari ini adalah hari pertamanya sekolah di sini lagi.
Iqbaal memilih sekolah yang sama dengan sekolah Aidan, agar ia juga dapat setiap hari bersama Aidan.
Lebih tepat nya agar ia bisa setiap hari nebeng pulang sama Aidan dan bisa bertemu Aisyah, garis bawahi ya ( 😆 )
Ia berjalan ke arah meja makan untuk menyalami tangan orang tuanya.
"Iqbaal pergi ya mah, pah Assalamualaikum"
======
Iqbaal berjalan melewati koridor sekolah
Banyak yang memperhatikannya, terutama para siswi.
"Hai ganteng"
Salah satu siswi menyapanya dan Iqbaal langsung membalasnya dengan senyuman mambuat siswi itu dan teman teman nya berteriak histeris."Dilann!!"
Iqbaal terkekeh geli.
"Seganteng itukah gue sampe di sebut Dilan" gumam pelan nya kemudian ketawa kecil sambil jalan.
Udah kaya orang gila kan? Becanda.
Bukannya siswi-siswi pada ilfil melihat Iqbaal ketawa ketawa sendiri mereka malah semakin berteriak teriak.
Iqbaal menghentikan langkah nya di depan satu ruangan.
R. Kepala sekolah.
Ia menghembuskan nafasnya, mengulurkan tangan mengetuk pintu.
"Permisi"
"Masuk"
Saat mendengar teriak dari dalam Iqbaal membuka pintu itu pelan dan memasuki ruangannya.
"Assalamualaikum Bu" ucap Iqbaal saat sudah tau bahwa kepala sekolahnya ada seorang perempuan.
Ibu itu memberi seperti menyuruh Iqbaal untuk duduk, dan Iqbaal menurutinya.
====
"Jeball cogaan huaaa kesiangan"
Laki laki itu terus berteriak sambil berjalan bolak balik.
Zacky atau jaki, ya itu dia.
(Panggil nya jaki aya ya biar enak 😆)
Ari yang tengah duduk santai menutup kuping satu nya, "Berisik lo! Kaya ga pernah kesiangan aja"
Jaki menyilangkan tangan di dadanya
"Cogan kan ga bisa di giniin" ucapnya dramatis.
Ari memasang muka jijik melihat sahabatnya itu "Aku jyjyk sama kamu"
Jaki malah ketawa, garing kan padahal.
"Hahaha lo lucu Ari, lo jyjyk sama gue. Berarti gue mas Aris hahaha gue ganteng"
Ari membulatkan bola matanya sempurna mendengar ucapan dari sahabatnya yang super gila.
Ia menggelengkan kepala "Bukan sahabat gue Anjir"
Jaki mendudukan dirinya di sebelah Ari.
"Jahad lo!"
Ari kembali menggelengkan kepalanya kemudian memutar bola mata malas.
Ari teringat sesuatu, dari pada ia pergi ke sekolah dan harus menaik dinding kemudian di marahi guru lagi sebaiknya ia pergi saja ketaman, berjanjian dengan Aisyah.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEHILANGAN (end)
Fiksi PenggemarTAHAP REVISI! AKU MOHON BANGET BUAT BACA, BACA CERITA YANG LAIN AJA DI WORK KU, KARENA YANG INI LAGI DI REVISI. SENGAJA GA AKU UNPUB SOALNYA PEMBACA DULU UDAH PADA BEDA TEMPAT. AKU SAYANG SAMA VOTE NYA HIKS:( SATU TAHUN BUAT INI DAN RASANYA SAYANG...