AuthorPOV*Syifa berjalan keluar dari kelasnya, dengan tas yang di gandong ia berjalan santai
"Syifa"Syifa menoleh ke arah sumber suara.
Azka yang memanggil nya.
Azka berlari menghampiri Syifa.
"Balik bareng gue ya?"
Syifa menggelengkan kepala nya.
"Syifa udah ada janji sama Aidan"Azka berdecak sebal bersamaan dengan memutar bola matanya jengah.
"Maaf" ujar Syifa pelan.
"Ya gapapa"
Azka kemudian berlalu pergi meninggalkan Syifa.
Syifa tersenyum simpul, lantas melanjutkan perjalanannya.
Ia menghampiri Aidan yang tengah berada di depan gerbang dengan mobilnya.
"Aidan, Ayo"
Aidan mengangguk, Syifa memasuki mobil Aidan dan duduk di kursi depan.
"Kirain bakalan pulang sama si Azka" ucap Aidan saat sudah duduk di kemudi.
Aidan menjalankan mobilnya.
"Syah"
Ya, Aisyah berada di belakang. Duduk sambil memperhatikan jalan, itu lah kebiasaanya jika sedang berada di dalam mobil.
"Apa?"
"Aisyah gak kenapa kenapa?" tanya Syifa.
Aisyah menggelengkan kepala, ia mengerti jika Syifa bertanya seperti itu tandanya Syifa khawatir dengan keadaanya.
"Aisyah gak kenapa kenapa, cuma sedikit pusing" jawab Aisyah.
"Kenapa bilang sama kaka?" tanya Aidan sontak mendengar jawaban dari adiknya.
Aisyah tersenyum lalu menundukan kepalanya "Gak mau bikin khawatir aja, lagi pula cuma pusing sedikit doang ko"
"Udah minum obat belum?" tanya Aidan lagi.
"Belum, Aisyah gak bawa obatnya, ketinggalan dirumah"
Aidan menaikan kecepatan mobilnya agar ia segera sampai di rumah.
"Syif mampir dulu apa langsung di anterin pulang?"
"Mampir dulu aja Dan"
======
Mereka sudah sampai di depan rumah, Aidan memarkirkan mobilnya lantas keluar dan masuk kedalam rumah.
Tepatnya kamar Aisyah, mengambil obat adiknya.
"Bi bikinan roti isi buat Aisyah" teriak Aidan.
Aidan keluar dengan kotak obat di tangannya.
Ia berjalan ke arah taman belakang.
"De makan roti dulu ya tar minum obat" titah Aidan dengan mengelus rambut milik adiknya.
Aisyah mengangguk dengan senyuman.
"Bi rotinya udah jadi belum?" teriak Aidan.
Bi inah datang dengan roti isi strowberry.
"Ini den" ujar bi inah
Aidan mengambil roti nya dan di berikan pada Aisyah.
"Makan, abis itu minum obat"Aisyah mengangguk dengan senyum, walau ia tak mendapat kasih sayang dan perhantian dari ibunya tapi ia beruntung memiliki kakak yang sangat sayang dan perhatian padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEHILANGAN (end)
Fiksi PenggemarTAHAP REVISI! AKU MOHON BANGET BUAT BACA, BACA CERITA YANG LAIN AJA DI WORK KU, KARENA YANG INI LAGI DI REVISI. SENGAJA GA AKU UNPUB SOALNYA PEMBACA DULU UDAH PADA BEDA TEMPAT. AKU SAYANG SAMA VOTE NYA HIKS:( SATU TAHUN BUAT INI DAN RASANYA SAYANG...