"Kenapa gak kamu paksa sih, Dan? Ini juga kan demi dia?"
Aidan menghembuskan nafasnya kasar. "Gue pernah coba Syif, dan bahkan dia ngancem gue bakalan kabur lagi kalau gue tetep paksa."
Syifa mengerutkan keningnya "Lagi? Maksudnya?"
"Dulu waktu pertama kali gue tau, gue paksa dia. Dia ngancem kabur tapi gue gak peduli saat itu karena gue kira dia cuma bohongan. Tapi enggak syif, dia beneran kabur saat gue udah siapin semuanya. Dia bahkan pergi 1 minggu dan gue-" Penjelasannya terhenti. Mata Aidan kini tampak berkaca.
Aidan menghela nafasnya, "Gue bodoh saat itu, orang paling bodoh yang ngebuat dia pergi. Bodohnya lagi, yang nemuin bukan gue. Parahnya lagi, dia ketemu dengan keadaan yang gak baik-baik aja."
Syifa masih tak percaya, "Kamu gak mungkin biarin dia-"
"Enggak lah syif!" Aidan memotong ucapan Syifa yang sudah diketahuinya akan menuju pembahasan apa. "Gue gak akan biarin itu."
"Dia masih kecil." Aidan mengangguk setuju akan yang Syifa ucapkan.
"Dia orang yang paling gue sayang. Gue akan lakuin apapun untuk dia.." Aidan sangat rapuh. Bahkan sekarang matanya sudah mengeluarkan cairan bening yang sedari tadi ia tahan.
Syifa memegang pundak Aidan, seakan memberitahu bahkan dirinya pun akan membantu Aidan, dan dia.
•••
Kini Ari sedang berada di kamarnya bersama Azka.
"Ri lo kenapa selalu nolak Angel sih?dia kan cantik" Pertanyaan sekaligus pernyataan yang bagi Ari tak perlu untuk ia jawab.
"Lo pasti tau alesan gue." Balas Ari.
Azka menggelengkan kepalanya. "Iya gue tau, tapi kan seengaknya bisa lo jadiin ganjel pintu, daripada jomblo terus yakan?"
Ari menatap azka sinis "Gila lo! Gue gak se-brengsek lo yang suka mainin hati cewe!"
"Emang gue pernah mainin cewe?" tanya azka sambil menunjuk dirinya sendiri.
Ari menggelengkan kepalanya "Lain pernah, sering maneh mah!"
"Apaan qaqa dede mach gak pelnah mainin cewe, mainninnya uga mobil-mobilan."balas Azka layaknya anak kecil,juga memasang pupy eyyes nya.
Ari tertawa ringan "jijik lo anjir!"
"Haha gue mah setia!"
Ari menahan tawa mendengar kata 'Setia' yang azka ucap kan.
"Setia? Haha enya SETIA SEtiap TIkungan Aya!"
"Apalan ningan." Azka dengan menggaruk tengkuk nya yang tak gatal.
"Bay the way lo sekarang lagi suka sama siapa?"
Ari diam, dan tersenyum seraya menjawab "Gadis taman."
"What?!"Pekik azka.
" Bentar deh, Seorang Ariirham yang notabenenya nya Badboy, leader nya BS suka sama gadis taman? Ptthh Haha anjj lo tau kan cewe cewe yang suka ke taman itu rata rata Kutubuku? Nerd?"
Pletak..
Ari melempari Azka dengan buku dan berhasil mengenai kepalanya.
"Aww" ringis azka sembari mengusap usap kepalanya.
"Dia beda woy! Emang sih keliatanya cewe cewe biasa tapi bukan Nerd. Dan kalaupun emang dia culun, ya gue gak peduli juga. Emang napa kalo gue suka sama cewe taman? Terus lo apa? Hah?! Lain maneh bogoh ka si syifa?"
"Syifa mah istimewa bruh gak kayak yang lain!''
Ari memutar bola matanya malas.
"IYAIN Zka lah!""Oh kya lo sendiri kenapa masih suka sama Syifa? Kan udah ditolak mentah-mentah. Gak malu lo?"
"Buat apa malu kali ri, kalo cinta tuh harus di perjuangin!"
Tumben bijak tumben/?
"Ri gue pulang ye, dah sore nih!"
"Jug nyingkah jug!" balas Ari yang artinya Silahkan pergi silahkan. Mereka berdua tertawa setelahnya.
To Be Continued
Hihi! JANGAN LUPA VOTE. MUACH. HYUNG SAYANG KALIAN!
KAMU SEDANG MEMBACA
KEHILANGAN (end)
FanfictionTAHAP REVISI! AKU MOHON BANGET BUAT BACA, BACA CERITA YANG LAIN AJA DI WORK KU, KARENA YANG INI LAGI DI REVISI. SENGAJA GA AKU UNPUB SOALNYA PEMBACA DULU UDAH PADA BEDA TEMPAT. AKU SAYANG SAMA VOTE NYA HIKS:( SATU TAHUN BUAT INI DAN RASANYA SAYANG...