27. Kora kora

2.7K 173 2
                                    


Aisyah memasuki rumahnya, seperti biasa melewati pagar di belakang rumahnya.

Ia menghembuskan nafasnya lega saat sudah sampai di kamarnya.

Tok tok.

Aisyah mengerutkan keningnya, berjalan menuju pintu dan membukanya.

"Abis dari mana hm?"

Mata Aisyah membulat sempurna saat mendapati kakanya dengan tangan yang menyilang di dada.

Aisyah kemudian tersenyum polos dengan menampilkan deretan giginya.

"Malah nyengir, gue tanya abis dari mana?" tanya Aidan lagi.

Aisyah lalu mencebikan bibirnya " Aisyah abis dari taman"

Aidan menarik tangan Aisyah, membawanya masuk kedalam kamar.

Aisyah dan Aidan duduk di bibir ranjang milik Aisyah.

"Kenapa pergi sendiri? Kalo terjadi apa apa sama lo gimana hah?!"

Aidan bertanya, dengan menaikan nada bicaranya.

Aisyah menunduk, ia tau kakanya bukan membentak.
Bahkan kakanya mengeluarkan andalan lo-gue nya lagi.

Ia tau kakanya sangat khawatir.

"Maaf.."

Aidan memutar bola matanya, mengangkat dagu Aisyah agar menatapnya.

"Gue cuma ga mau terjadi apa apa sama lo. Tolong ngerti, de" tekan Aidan.

Aidan kemudian melepaskan tangan dari dagu Aisyah, dan mengulurnya mengelus kepala Adiknya.

"Maafin Aisyah kak, Aisyah ngerti ka Aidan khawatir. Tapi Aisyah juga ga suka kalo di temenin bodyguard terus" jelas Aisyah.

Aidan tersenyum simpul

"Gue ngerti, tapi seengganya bilang dulu sama gue. Gue bisa ko pulang cepet supaya bisa nemenin lo, jangan pergi sendiri dan jangan buat gue khawatir lagi"

Aisyah mengangguk mengerti.
"Iya kak, tapi ka Aidan mulai deh lo-gue nya"

Aidan tersenyum
"Udah makan belum? Obat udah di minum?"

Ia menanggapi pertanyaan kakanya dengan gelengan kepala.

"Tuhkan, ayo makan. Terus minum obat" titah Aidan.
Aisyah.

====

Aisyah terus tersenyum sedari tadi di perjalanan.

Ya, ia akan pergi sekarang.

Bersama Aidan, ketempat kesukaan Aisyah.

Selain taman, garis bawahi.

Kalian mau tau apa itu?

Tempat yang banyak aneka ragam permainan.

Penuh dengan suara riuh dari anak anak bahkan orang dewasa.

Semua menyukainya.

Yang banyak wahana nya?

Iya, pasar malam.

Ia senang, sangat.

Karena pasar malam tak ada setiap hari, dan hanya ada 1 tahun sekali.

Ah tidak mungkin 1 tahun 7 hari.

Ya walaupun memang wahana wahan yang ada di pasar malam itu ada di dufan dan bahkan lebih banyak.

Tetap saja beda, lagi pula rumah nya cukup jauh dengan dufan.

Ia juga senang, karena dapat mengingat lagi kenangan-kenangan dulu bersama Ayahnya.

"Seneng banget kelihatannya" ujar Aidan sambil tersenyum.

Aisyah menoleh, membalikan wajahnya dari pandangan sebelumnya yang memandang jalanan.

"Iya. Aisyah seneng, seneng banget malahan." balas Aisyah.

Aidan semakin tersenyum menanggapi itu, ia senang jika Adiknya senang.

"Udah sampe" ucap Aidan saat benar benar sampai.

Aidan memarkirkan mobilnya kemudian turun dan membukakan pintu Aisyah.

"Waw.. ka, rame banget" ujar Aisyah.

"Ayo" Aidan menarik tangan Aisyah pelan memasuki pasar malam itu.

"Mau naik apa?" tanya Aidan.

Aisyah tampak berfikir dengan melihat ke sekliling lalu pandangannya terhenti pada satu wahana.

"Naik itu kak" jawabnya sambil menunjuk.

Aidan mengikuti arah tunjukan Aisyah dan kemudian membulatkan matanya.

"Engga de! Lo tau kan gue takut naik kora-kora"

Aisyah terkekeh geli "Aisyah tau kak, tapi yaa biarin. Biar ka Aidan ga takut lagi, ayodong"

Aisyah menarik tangan Aidan dengan memasang puppy eyes nya agar Aidan luluh.

Ya siapa juga yang tak luluh jika Aisyah seperti itu "Yaudah ayo, tapin duduknya di tengah-tengah ya"

Aisyah tersenyum sambil mengangguk

Aidan membeli dua tiket, dan sesuai ucapannya tadi, ia duduk di kursi bagian tengah.

Aidan mencengkram keras pemegangannya.

Kora kora itu bergerak dari awal mula pelan.

Aidan mengatur nafasnya dengan sesekali memejamkan mata.

Kora-kora itu bergerak semakin cepat.

"Waaa!!! De tolongin gue deee!!! Gue takut Anjir!" ia teriak begitu keras membuat orang lain yang menaiki itu menahan tawa akibat Aidan.

Aisyah menunduk, anatara menahan tawa dan menahan malu.

TBC

Jangan lupa tinggalkan jejak (🌟) & (💬)

KEHILANGAN (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang