26. Kangen di paksa

2.8K 208 12
                                    


Aisyah meraba tempat di sebelahnya.

Tak ada siapapun, ia dengan cepat membuka matanya.

Mencari dengan pandangan di mana Aidan sekarang.

Pandangannya terhenti saat melihat pintu kamarnya terbuka.

Ah mungkin Aidan keluar, pikir nya.

Aisyah bangun dari posisi sebelumnya, menyender pada kepala ranjang dengan posisi yang sudah menjadi duduk seperti sekarang.

Aisyah sedikit mengucek matanya, menetralkan penglihatannya.

Aisyah menghembuskan nafasnya, bangkit berdiri dan memasuki kamar mandi.

Aisyah mencuci mukanya, kemudian kembali ke kamar.

Ia melangkahkan kakinya keluar dari kamar, mencari dimana Aidan sekarang.

Aisyah berjalan ke taman belakang, karena jika pagi pagi begini biasanya Aidan tengah berolah raga di sana.

"Kak"

Tak ada sahutan, Aisyah melihat ke sekeliling.

Memang tidak ada Aidan.

Ia kemudian kembali masuk ke dalam rumah, ke arah dapur mendapati bi Ani yang tengah beres beres.

"Bi"

Bi Ani noleh natap Aisyah "Iya non?"

"Ka Aidan mana?" Tanya Aidan.

"Sekolah Non" jawab bi Ani

Aisyah menepuk jidatnya pelan, ia lupa jika hari ini bukan hari libur.

"Oh iya bi, Aisyah lupa" ucap nya

Bi Ani terlihat tertawa kecil "Yaudah atuh non mau sarapan?"

"Ga bi, Aisyah pengen lanjut tidur aja. Pusing" keluh Aisyah kemudian kembali berjalan memasuki kamar.

Aisyah duduk di depan meja belajarnya, ia membuka laptop di depannya.

Aisyah membuka kamera dalam laptop itu berniat membuat vidio.

Mungkin vidio ucapan perpisahan sebelum tuhan benar benar mengambilnya.

======

Aisyah melangkahkan kakinya, seperti biasanya menyusuri taman.

Pandangan nya tak berhenti kesana kemari seperti sedang mencari seseorang.

Ari, ya dia mencari Ari.

Aisyah sempat berjanjian di telfon tadi bersama Ari, untuk bertemu di taman biasa pada jam pulang sekolah anak SMA.

Aisyah tak terlalu khawatir jika kakaknya akan marah nanti, karena puji syukur sore ini kakanya ada eskul.

"Syah"

Ia menoleh ke arah sumber suara mendapati Ari yang tengah menetralkan pernafasannya.

Mungkin lelah karena berlari.

"Ari" Aisyah menghampiri Ari.

Ari tersenyum "lo kemana aja. Gue sampe marah sama syifa karena ga ngasih tau lo di mana"

Aisyah terkekeh geli mendapat penuturan dari Ari.

"Aisyah ga kemana-mana, ada aja di rumah. Ngapain marah segala, kasian ka syifa ih" jawab Aisyah.

"Jelas aja gue marah, setiap gue tanya lo dia pasti jawab gini. Gatau, di rumah nya kali" lanjut Ari dengan sedikit nada mengejek

Aisyah tersenyum menampilkan deretan giginya.

KEHILANGAN (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang