Aisyah melangkahkah kaki nya menuju dapur, untuk mengambil air minum.Ia terbangun dari tidur nyenyak nya karena tiba bermimpi buruk.
Brukh/?
"Bunyi apa?" tanya nya pelan pada dirinya.
Aisyah berjalan mencari sumber suara itu, kamar ibunya.
"Apa hah?!"
Aisyah terpekik pelan.
Saat mendengar suara ibunya yang tengah seperti membentak di dalam sana.
Aisyah medekatkan kuping nya pada pintu, agar bisa lebih jelas mendengar.
"Mom! Aidan cuma minta Mommy untuk lebih perhatian sama Aisyah! Dia butuh Mom, semangat dari Mom supaya bisa lewatin masa sulit nya ngelawan kanker!"
Aisyah membulat kan matanya sempurna.
Aidan, di dalam sana.
"Untuk apa?! Untuk apa Mommy peduli sama dia?! Kan udah ada kamu Dan yang bisa semangatin dia anak penyakitan itu, lagi pula Mommy ga akan pernah peduli sampai dia mati sekali pun!!"
Air mata itu keluar tanpa di duga, membasahi pipi Aisyah.
Hati Aisyah sekarang bagaikan di tusuk beribu-ribu pisau, mendengar ucapan ibunya sendiri yang sama sekali tak peduli akan dirinya.
Aisyah memejamkan mata, bersikeras menahan agar isakan tidak keluar.
"Mommy! Aisyah itu anak Mommy, Adik Aku! Mommy ga pantas bilang kaya gitu?!"
Pembelaan, dari Aidan.
Yang biasanya dapat membuatnya sedikit tegar, tapi kali ini tidak.
"Cih! Bahkan sekalipun Mommy ga pernah anggap dia ada!!"
Perkataan dari ibunya benar benar mengenai hati Aisyah.
Air mata itu terus semakin derasnya.
"Hiks..." satu isakan kecil keluar dari bibir Aisyah.
Aisyah melangkahkan kakinya menjauh, dan memasuki kamar nya.
Ia berjalan menuju balkon, memejamkan mata dengan cairan bening yang terus keluar.
"Uh" pekik Aisyah saat merasakan seseorang memeluknya dari belakang.
Aisyah menoleh sedikit, mendapati kakanya Aidan.
"Harus nya kamu gak denger itu semua"
"Maafin kakak, karena udah buat kamu nangis" lanjut Aidan
Aisyah melepaskan pelukan itu, berbalik menatap Aidan yang kini tengah di hadapannya.
"Kenapa kaka harus minta maaf?" tanya Aisyah.
"Karena kaka, kaka yang udah mulai omongan tadi sama Mommy"
Aidan terlihat menghela nafasnya
"Harusnya tadi kaka ga usah ngomong, mungkin kamu ga akan denger apapun dan ga akan nangis kaya gini".
Aisyah tersenyum mendapat jawaban dari kakanya.
"Udahlah, kaka ga usah ngerasa bersalah. Aisyah ga papa ko, udah biasa" jelas Aisyah.
Tangan Aidan terulur menghapus air mata yang tersisa dari pipi sampai kantung mata.
"Malem ini Kaka tidur sama kamu ya" pinta Aidan.
Aisyah mengangguk cepat "Iya ayo, Aisyah udah ngantuk lagi"
Aidan tersenyum simpul, menggendong Adik nya ala bridal Style dan menurunkannya di king size milik Aisyah.
Aidan berbaring di samping Aisyah, dan Aisyab tertidur dengan menenggelamkan kepala di dada bidang Aidan.
Senyum prihatin terukir di wajah Aidan, ia mengelus kepala Adiknya dengan sesekali mencium puncuk kepala Aisyah.
"Good Night my little princess"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
KEHILANGAN (end)
FanfictionTAHAP REVISI! AKU MOHON BANGET BUAT BACA, BACA CERITA YANG LAIN AJA DI WORK KU, KARENA YANG INI LAGI DI REVISI. SENGAJA GA AKU UNPUB SOALNYA PEMBACA DULU UDAH PADA BEDA TEMPAT. AKU SAYANG SAMA VOTE NYA HIKS:( SATU TAHUN BUAT INI DAN RASANYA SAYANG...