33. Ari--Aidan

3.3K 188 11
                                    


"Ari"

Ari menundukan kepalanya memandang Aisyah "Hm?"

"Ari dulu sering tanya siapa kaka Aisyah, sekarang Ari udah tau kan?" tanya Aisyah.

Ari tersenyum tipis, kemudian mendecak "Ya, kaka lo. Ga nyangka gue, sifat lo bedua berbanding terbalik tau ga. Lo baik, kaka lo ngeselin"

Aisyah mencebikan bibir nya "Bukannya Ari yang ngeselin?"

Ari melototi Aisyah "Enggak ih? Emang gue ngeselin gitu?"

Aisyah mengangguk dengan kekehan yang keluar dari mulutnya "hh iyaa"

Dan kini giliran Ari yang mencebikan bibirnya.

"Ari lucu kalau kaya gitu" tungkas Aisyah.

Ari mengembang kan senyum saat melihat gadis yang di hadapannya juga tengah tersenyum.

"Syah, gue suka lo senyum"

Aisyah semakin tersenyum, menampilkan deretan giginya.

"Jadi kambing conge dah gue"

Ari dan Aisyah sontak melihat kebelakang.

Aidan bergumam dengan tangan yang menyilang di dada.

"HAHA Makanya cari pacar" balas Azka dengan tawanya.

Ya azka tadi datang di ajak oleh syifa.

"Dih anjing! Kalo lo ga ambil syifa juga gue ga akan jomblo" Ucap Aidan.

Aisyah terkekeh pelan "Kan ada ka Ayla"

"Kok bawa bawa aku?".

Sontak semua orang menatap ke arah sumber suara.

Ayla yang baru saja datang.

Aidan mematung seketika. Namun kembali membiasakan sikapnya.
"Eh anu itu engga Ay, lo salah denger kali"

"Emmm udah Ay-Ayangan iyeu mah euy" sahut Azka.

Mata Aidan melotot ke arah Azka "Emang namanya Ayla nju!"

Ari yang seakan tak mengiharaukan perselisihan di belakang ia lebih fokus memandang wajah Aisyah yang tengah tertawa kecil sedari tadi.

"Cantik" gumamnya kecil.

Aisyah dapat mendengar itu, ia menoleh memandang wajah Ari.

Melontarkan senyum padanya "Makasih"

Ari ikut tersenyum di sertai sedikit kekehan, dan wajahnya sedikit tundukan.
"Keras banget ya gue ngomong tadi?"

Aisyah menggelengkan kepalanya "Engga keras, cuma jelas"

Ari kembali terkekeh "Sama aja"

"Enggak ah!" Aisyah menghela nafasnya "Beda, keras kenceng jelas itu yaa jelas"

Ari menaikan satu alis nya "Sama syah, kan yang keras biasanya jelas. Yang jelas biasanya keras, yakan?"

Aisyah terdiam sejenak, berfikir untuk mencerna dulu kata kata Ari.

Bibir nya menarik senyum "Eh iya juga ya"

Ari tersenyum menampilkan deretan giginya.

Seketika senyum Ari luntur, menyadari ke adaan Aisyah sekarang.

"Ari kenapa?" tanya Aisyah.

Ari menggelengkan kepalanya dengan senyum tipis yang tercetak "Engga syah"

Aisyah sibuk menatap Ari, mencari kebohongan di sana dan memang ada "Ari bohong, Ari kenapa?"

"Gue---gue takut kehilangan lo"

KEHILANGAN (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang