Aisyah melangkah kan kakinya keluar dari kamar, berjalan menuju halaman belakang.Kini sudah pukul 10 Larut malam.
Aisyah menghembuskan nafasnya.
"Huhhh...."Ia mendudukan diri di atas ayunan, menatap langit yang di penuhi bintang berkelap kelip.
Aisyah kini tak mengerti dengan perasaannya, harus kah bahagia? Apa sedih?
Ia merasa ayunannya seakan terayun padahal Aisyah sama sekali tak mengayunkan nya.
Aisyah menoleh kebelakang.
"Ka Iqbaal"
Ya, iqbaal. Iqbaal Dhiafari Ramadhan.
Laki laki satu ini sudah seperti kakanya.
Aisyah berdiri dan Iqbaal memeluknya erat.
"Uhhh gue kangen" ucap iqbaal di sela sela pelukannya.
Aisyah tersenyum dalam pelukan itu "Aisyah juga, kangen banget"
Iqbaal mengurai pelukannya.
Senyuman mengembang di wajah keduanya.
Akward, mungkin karena sudah lama tidak bertemu.
"Ka iqbaal baru sampe?"
Iqbaal mengangguk menanggapi, ia kemudian duduk dan menyuruh Aisyah duduk di sebelahnya.
"Aisyah lo apa kabar?"
"Baik ka" jawab Aisyah.
"Ko jadi Akward gini sih?" tanya Iqbaal pada dirinya sendiri kemudian ketawa.
Aisyah ikut tertawa pelan.
"Aidan mana?" tanya iqbaal
Aisyah menggelengkan kepalanya "Entah, di kamar kali"
"Gue cari gak ada" ucap Iqbaal.
Aisyah kembali menggeleng.
Ia terdiam sejenak kemudian tersenyum dalam Arti lain
"Ka"
Iqbaal memberikan ekspresi seakan bertanya 'Apa?'
"Mana oleh oleh?"
Iqbaal terkekeh ringan, mengacak acak rambut gadis di hadapannya gemas.
"Inget ternyata, Ayo" ujarnya kemudian menggenggam lengan Aisyah.
Iqbaal dan Aisyah berjalan ke luar rumah namun di tahan oleh bodyguard Aisyah, seperti biasa.
"Non mau kemana?"
"Mau pergi, ga usah di kawal. Ais pergi sama ka Iqbaal" ucap Aisyah.
Iqbaal mengerutkan keningnya tak mengerti.
"Tapi non-" baru saja bodyguard itu ingin melanjutkan bicara namun sudah di potong duluan oleh Aisyah.
"Kalian gak tau ka Iqbaal? Apa perlu Aisyah telfon mommy dan bilang kalo kalian ga izinin Aisyah pergi sama ka Iqbaal biar kalian di pecat?!"
Bodyguard itu ciut seketika mendengar kata pecat dari Aisyah dan kemudian mengizinkan pergi.
Aisyah tersenyum bangga saat sudah duduk nyaman di dalam mobil.
"Mau aja di bohongin" ujar Aisyah sambil tertawa ringan.
"Gila syah, sampai di kawal bodyguard. Segitu perhatiannya Mama lo" ucap Iqbaal salut.
Aisyah tersenyum kecut.
"......Iya"Iqbaal kemudian menjalankan mobilnya.
"Mau kemana ka?" tanya Aisyah
"Kerumah, oleh olehnya semua Ada di sana" jelas Iqbaal di sertai senyuman.
Aisyah membalas senyum.
====
Iqbaal menghentikan mobilnya saat sampai di depan sebuah rumah mewah berdekor modern.
"Rumah ka Iqbaal makin bagus" ucap Aisyah.
"Rumah lo juga bagus" balas Aisyah.
Iqbaal kemudian membawa Aisyah masuk kedalam rumah, benar dugaan Aisyah rumah Iqbaal sangat-sangat lah besar.
Padahal kurang lebih 2 tahun lalu terakhir Aisyah kesini rumah Iqbaal belum sebesar dan semegah ini.
Iqbaal narik tangan Aisyah pelan menuju lantai dua, tepat di kamarnya.
"Ayo" ajak Iqbaal.
Iqbaal membuka knop pintu kamar dan memasukinya.
"Lo duduk dulu aja" ujar Aidan.
Aisyah mengangguk mengiyakan kemudian ia duduk di bibir ranjang milik Iqbaal.
Iqbaal menghampiri Aisyah dengan beberapa kantung belanjaan.
"Nih" Iqbaal menyodorkan itu pada Aisyah, dan Aisyah menerimanya.
"Buat Aisyah?"
Iqbaal mengangguk pertanda Iya.
"Makasihhhh"
Iqbaal terkekeh pelan "Iya princess"
Aisyah membulatkan matanya dengan cebikan di bibir
"Ih itukan panggilan Aisyah waktu kecil jangan panggil Aisyah kaya gitu kaa ih. Kan udah besar" ucap Aisyah nada merengek.
Iqbaal tertawa kecil, mencubit singkat pipi Aisyah "Menurut gue lo tuh tetep princess, yang masih kecil"
Aisyah tersenyum miring.
"Iya deh" ia menghela nafasnya "my prince".
TBC
Pendek huhu):
Good night yaa
Tinggal kan jejak voted and comment yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
KEHILANGAN (end)
FanfictionTAHAP REVISI! AKU MOHON BANGET BUAT BACA, BACA CERITA YANG LAIN AJA DI WORK KU, KARENA YANG INI LAGI DI REVISI. SENGAJA GA AKU UNPUB SOALNYA PEMBACA DULU UDAH PADA BEDA TEMPAT. AKU SAYANG SAMA VOTE NYA HIKS:( SATU TAHUN BUAT INI DAN RASANYA SAYANG...