5. Gadis itu bernama Aisyah

5.5K 345 21
                                    


"Lo cewek yang kemaren kan?"
"Iya,maaf ya aku gak sengaja nabrak kamu."

"Iya gak pa-pa, gantian kan kita. Kemarin gue yang nabrak lo, sekarang kebalik." Aisyah terkekeh pelan mendengar balasannya.

"Bay the way, gue Ari" Dengan mengulurkan tangannya juga menunjukan lengkungan di bibirnya.

Aisyah menerima uluran tangan itu, juga tak lupa membalas tersenyum "Aisyah."

"Eh iya, itu pipi kamu kenapa? Kok memar?"
"Hehe biasa lah cowo."
"Berantem ya?"

Ari mengangguk. "Lo cantik." Dua kata itu yang tiba tiba terlontar dari mulut Ari.

"Makasih"

Ari terkekeh pelan, tak menyangka jika ia keceplosan. "Oh iya, lo lagi ngapain disini?"

Aisyah melihat sekeliling. "Lagi cari kakak aku."

"Emm, mau gue bantu cari?" tanya Ari dengan menatap lekat bola mata indah Aisyah.

Aisyah tersenyum "Boleh."

Mereka berdua berjalan menyusuri taman.

"Lo tau Film Dilan?"

Aisyah menoleh lalu mengangguk. "Tau."

"Lo tuh kaya Milea, gue Dilan nya."
"Kok gitu?" Aisyah heran dengan apa yang Ari ucap kan. Ari menghentikan langkahnya dan menatap Aisyah.

"Lo cantik, tapi gue belum cinta sama lo. Gatau kalo nanti sore, tunggu aja."

Aisyah tertawa kecil mendengar apa yang Ari ucapkan. "Ada-ada aja."

Young must think that i'm stupid...

Ponsel Aisyah bergetar,

Kak Aidan  is Calling

"Sebentar" Aisyah berjalan sedikit menjauh dari Ari dan mengangkat telepon dari kakaknya.

"Halo dek."

"Iya kak, kakak di mana?"

"Dek gue lagi di rumah,ntar bodyguard dateng ke sana kok. Sorry ya dek tadi gue---, eh gue jatuh jadinya Syifa anterin gue pulang."

"Kakak jatuh? Tapi kakak gak luka parah kan?"

"Gak kok adik gue tersayang, kamu tunggu depan taman ya, jangan kemana-mana!"

"Yaudah iya."

"Oke udah dulu ya, hati hati!"

"Iya kak"

Tutt...

Telefon itu terhenti karena Aidan mematikan saluran telfonnya.

Aisyah kembali mendekati Ari. "Ari aku duluan ya, makasih tadi udah bantuin aku cari kakak."

"Emang kakak lo udah ketemu?"
"Kakak udah di rumah jadi aku mau pulang aja."
"Gue anterin yah?"
"Ga usah, bodyguard aku udah ada di depan."

Bola mata Ari membulat sempurna. "Wih gila pake bodyguard, pasti orang tua lo sayang banget sama lo sampe-sampe pakai begituan."

"Ya maybe." Miris, andai saja itu benar.

KEHILANGAN (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang