2 bulan kemudian.
Sinar matahari pagi yang cerah menyapa langit kota seoul, mengantar kehangatan pada semua orang.
Di hari yang cerah ini tampak seorang wanita sedang duduk melamun di dalam kamarnya.Tok, tok, tok.
Ketukan di pintu membuat soeun tersentak dari lamunan nya. Namun, soeun enggan beranjak dari posisinya dan memilih untuk tetap berdiam di atas ranjang empuknya itu. Ia tidak perduli saat pintu kamarnya terus di ketuk.
"Soeun, tolong buka pintunya!" Soeun mendengar suara kyuhyun mengalun indah menyapa rungunya dari balik pintu. Seolah menulikan telinganya. Ia bersikap seolah tak perduli dengan kyuhyun yang berada di luar kamarnya.
Sementara Kyuhyun berdiri di depan pintu kamar soeun dengan membawa nampan berisi makanan dan segelas susu untuk sarapan soeun."Soeun buka pintunya, aku membawa sarapan untukmu." Ucap kyuhyun namun lagi lagi tidak di jawab oleh soeun.
Lama tak mendengar jawaban dari soeun membuat kyuhyun kembali berujar " aku tau kau pasti merasa sangat marah dan kecewa. Tapi paling tidak bukalah pintunya dan makan sarapanmu ini . Aku tidak ingin kau jatuh sakit. Ingatlah ada kehidupan lain dalam dirimu yang harus kau jaga, kau jangan melupakannya soeun."
Lagi lagi tidak ada jawaban yang soeun lontarkan pada kyuhyun, membuat pria tampan itu harus menelan rasa kecewa yang begitu besar. Namun tanpa kyuhyun tau sebenarnya soeun juga tidak tega mengabaikan ajakan kyuhyun yang terdengar begitu tulus. Mau bagaimana lagi? Ia masih merasa sedikit marah dan kecewa mengingat kejadian 2 bulan yang lalu. Chanyeol tega menghianatinya karna kyuhyun.
Jadi tak ada yang bisa ia lakukan selain diam sekarang."Ini sudah dua bulan berlalu soeun. Apa kau mau terus bersikap seperti ini? Dengan terus menerus mengurung diri, dan jarang makan. Itu hanya menyiksa dirimu sendiri dan anak kita...soeun buka pintunya." Ucap kyuhyun terus mengetuk pintu kamar soeun.
"Aku hanya butuh waktu sendiri kyuh." Sahut soeun dari dalam kamar.
"Tapi sampai kapan? Sampai kapan kau butuh waktu sendiri? Dan sampai kapan kau akan terus bersikap seperti ini? Kau bahkan belum makan apapun dari kemarin ... keluarlah soeun."
"Aku tidak mau makan kyuh! " sahut soeun sedikit berteriak dari dalam kamarnya.
"Baiklah, kalau kau memang tidak mau sarapan sekarang. Aku tidak akan memaksamu. Tapi paling tidak minum susumu, agar perutmu tidak kosong. Aku mohon soeun buka pintunya...jangan buat aku merasa khawatir soeun." ujar kyuhyun terdengar sedih.
Kata kata kyuhyun yang terdengar begitu sedih membuat hati soeun terenyuh. Lapisan kaca bening mulai menggenang di pelupuk mata soeun. Namun soeun menahan lapisan kaca bening itu agar tidak jatuh dan berubah menjadi sungai air mata.
"Baiklah, jika kau memang tidak mau keluar, aku akan pergi. Dengan begitu kau akan merasa lebih tenang." Ujar kyuhyun bersiap untuk pergi meninggalkan kamar soeun.
Dengan cepat soeun turun dari kasurnya dan berlari ke arah pintu saat mendengar kyuhyun akan pergi.
Ceklek.
"Jangan pergi. Masuklah kyuh." Ucap soeun menahan tangan kyuhyun yang sudah hendak pergi.
Kyuhyun menatap soeun lalu menganggukkan kepalanya dan masuk kedalam kamar soeun.
"Letakkan saja makanannya disana." Ujar soeun menunjuk nakas yang ada di samping ranjang nya.
Kyuhyun berjalan kearah ranjang soeun lalu meletakkan nampan yang ia bawa di atas nakas, seperti yang soeun katakan tadi. Namun saat akan meletakan makanannya mata kyuhyun tak sengaja melihat sebuah foto terselip di bawah bantal soeun. Tangan kyuhyun terulur mengambil foto itu dan melihatnya. Kyuhyun menghela nafas pelan, saat melihat foto chanyeol yang ada di bawah bantal soeun. Soeun yang mengetahui apa yang di lihat kyuhyun hanya bisa terdiam. Perlahan soeun melangkahkan kakinya mendekati kyuhyun lalu memeluk tubuh kyuhyun dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ndega wae???
General FictionMulai sekarang menjauhlah dari ku...aku hanya menganggap mu sebagai sahabat ku dan selamanya akan tetap seperti itu - cho kyuhyun Ingatlah perasaan bisa berubah dalam sekejap mata dan aku tidak ingin kau menyesali perkataanmu itu suatu saat nanti...