part 41

1.9K 89 11
                                    

POV.

Hari ini Kyuhyun berangkat ke kantor lebih awal dari biasanya. Ia sengaja berangkat lebih awal agar ia bisa cepat pulang dan menemui soeun juga Putri kecilnya.

Kyuhyun duduk di kursi ke besarannya dengan beberapa dokumen penting milik perusahaannya dan berkas berkas penting para koleganya. ia baru saja selesai rapat dengan para anggota dewan perusahaannya, untuk membicarakan tentang pembangunan proyek barunya.

"Huft. Bagaimana bisa aku menyelesaikan semua ini dalam waktu yang singkat." Kyuhyun menyandarkan punggungnya di kursi lalu mendongakkan kepalanya menatap langit-langit sembari mengusap wajahnya dengan sedikit kasar.

Ia memejamkan matanya sejenak lalu kembali membukanya saat teringat percakapannya bersama gadis yang bernama Kim Rahee. Ia menatap tangannya yang terbalut perban. Lalu terdengar helaan nafas berat dari mulut Kyuhyun. Ia membuka laci kerjanya dan mengambil sebuah kertas yang di berikan Rahee padanya.
Ia membaca ulang isi kertas lampiran itu. Ia kembali berpikir mengenai tawaran dari Rahee.

"Apa aku harus mengikuti uji coba itu?" Gumam Kyuhyun sembari tangannya memainkan sebuah pulpen.

Kyuhyun kembali menghela nafasnya sembari memijat pelipisnya. Di saat ia sedang berpikir tiba-tiba saja sebuah getaran muncul dari ponselnya yang berdering.
Tangan Kyuhyun dengan sigap menggapai ponselnya, seketika senyum tipis terukir di bibirnya saat melihat siapa yang menelponnya. Dengan cepat Kyuhyun menekan tombol hijau.

"Ehm, apa kau rindu padaku hingga kau harus menelfon ku pagi - pagi seperti ini."

"Kyuh...apa kau bercanda? Aku tidak mungkin merindukanmu. Kau tau itukan?"

"Em." Kyuhyun tersenyum geli saat mendengar suara lembut seorang wanita di sebrang telponnya.

"Jadi jika kau tidak merindukanku. Ada apa kau meneleponku?"

"Sebentar lagi waktunya makan siang. Apa kau tidak ingin kesini?"

"Tidak perlu menunggu makan siang. Aku akan kesana sekarang juga."

"Benarkah? Lalu bagaimana dengan pekerjaanmu?"

"Tenang saja, aku akan menyuruh herny untuk mengurus semuanya."

"Baiklah. Kalau begitu aku menunggumu. Aku tutup telponnya."

Tut.

Kyuhyun hanya tersenyum saat panggilannya terputus. Dengan cepat Kyuhyun menekan tombol
tombol telfon yang ada di mejanya dan langsung terhubung oleh seseorang.

"Ah, herny. Tolong keruangan ku sekarang." Ujar Kyuhyun lalu ia berdiri dari duduknya sembari menyusun berkas berkas yang belum ia selesaikan.

Tok..tok..tok.

Ceklek.

"Kau memanggil ku Hyung?"

"Ne. Saat ini aku harus ke rumah sakit. jadi bisakah kau melanjutkan perkerjaanku."

"Ah begitu. Tentu saja, pergilah. Biar aku yang melanjutkannya."

"Gomawo, herny."

"HM."

"Aku pergi." Kyuhyun menepuk pundak herny pelan lalu melangkahkan kakinya keluar dari ruangan nya.

Kyuhyun turun menuju ke basemant tempat mobilnya berada. Ia berjalan dengan langkah yang tergesa-gesa. Dengan cepat ia membuka pintu mobilnya dan masuk. Tak lama setelah itu ia menyalakan mobilnya dan pergi.

*****

Sementara itu di tempat lain. Atau lebih tepatnya di rumah sakit, soeun sedang menggendong putri kecil nya. Ia tersenyum sembari membelai wajah kecil putrinya dengan jari telunjuknya.

Ndega wae???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang