Chapter 08: Menjadi Spirit God

93 10 9
                                    

"Permisi, pangeran. Atau haruskah kami memanggil anda Yang Mulia Raja sekarang?"

"Ya?" ujar Pangeran Matsumura dengan acuh karena masih kesal sembari menepuk-nepuk pakaiannya yang berdebu. "Kau tidak perlu terlalu formal. Bagaimanapun, aku tetaplah hanya seorang pange-"

Ucapan Pangeran Matsumura terputus begitu pemuda itu menoleh ke arah datangnya suara. Kedua matanya membelalak lebar, begitupun Sang Ratu dan Putri Yuukira.

"RAAAAAAAANNNNN?!!"

Pangeran Matsumura terkejut. Ia melompat mundur. Sementara itu, sosok yang tadi membuka pembicaraan hanya tersenyum. Seorang pemuda berkacamata satu lensa dengan rambut ungu terang dan aura alam yang menenangkan mengelilinginya. Ia bertelanjang dada, hanya mengenakan celana keemasan lengkap dengan sabuk berwarna hijau tua. Ia terkekeh geli begitu melihat Pangeran Matsumura yang salah tingkah. Pemuda itu adalah Zocard, penasihat pemimpin dari ras fairy dan spirit, para roh pelindung alam.

"Ada apa, Sang Pahlawan, Pangeran Hiiro Matsumura Verenian? Anda tidak seperti biasanya," ucap Zocard sembari tersenyum geli.

Wajah Sang Pangeran seketika menjadi merah seperti kepiting rebus. Ia membalikkan wajahnya dan berusaha memperbaiki penampilannya secepat mungkin. "Ma-Maaf!! Tolong tunggu sebentar dulu, aku akan memperbaiki kerah pakaianku!!!"

"SIAL!!!" umpat Pangeran Matsumura di dalam hatinya. "SIAL!! SIAL!! SIAL!! SIAL!! SIAL!!! Setelah mendapat malu di depan rakyatku sendiri, sekarang aku mendapat malu di depan penasihat dari Sang Spirit God? Bisa gawat kalau dia melihatku dalam keadaan kotor dan berantakan seperti ini!!!"

Mendadak, jari-jemari Pangeran Matsumura yang tengah membetulkan penampilannya berhenti bergerak. Kedua matanya membelalak lebar. "Ah ..., tapi tadi dia sudah melihatnya ...."

Pangeran itu membatu seketika. "Habislah sudah .... Harga diriku di hadapan ras fairy, spirit, dan human hancur sudah .... Uggghhh ..., sial!!! Hancur sudah gambaranku sebagai raja dan pahlawan yang hebat di mata mereka!!! Ini semua gara-gara adik sialan itu."

"Habis ..., sudah ...."

Roh kehidupan mulai keluar dari mulut Pangeran Matsumura. Tubuhnya yang telah membatu jatuh ke tanah.

"Ka-Kakak!!!"

"Hei, dia menjadi batu?!"

"Apa yang terjadi?!"

"Kok bisa? Aku tidak mengutuknya, kok."

"Aduh, ibu, ini bukan saatnya untuk bercanda!!"

"Ya, ini situasi gawat!!"

"Kalian tidak punya selera humor, ya."









--------------------------------------------------------------


















"Jadi, apa yang ingin anda bicarakan, Zocard-sama?" tanya Pangeran Matsumura yang tengah duduk bersila di rerumputan hijau, tertimpa cahaya rembulan. Putri Yuukira dan Sang Ratu turut duduk bersila di sebelah kanan dan kirinya. Angin malam berhembus menerpa kulit mereka. Keempat orang tersebut telah memisahkan diri dari rombongan orang-orang yang menghadiri festival Freedom Wave, sebab ini adalah pembicaraan yang sangat serius.

"Hei, tidak usah terlalu formal. Aku hanyalah penasihat pemimpin. Pangkatku ada di bawahmu. Seharusnya aku yang memanggilmu Matsumura-sama," ucap Zocard sembari tersenyum ramah.

"Ah, tidak usah," ucap Pangeran Matsumura sembari membalas senyum itu. "Panggil saja aku Matsumura, dan aku juga akan memanggilmu Zocard."

"Baiklah, disetujui," sahut Zocard. "Jadi, seperti yang anda ketahui ..., Spirit God Elronian, pemimpin kami, tewas dalam pertempuran bersama kedelapan pemimpin kerajaan elemen melawan elf iblis Bael. Karena peristiwa itu, ras kami kehilangan pegangan sekarang."

"Ah, soal itu, ya," ucap Pangeran Matsumura sembari menundukkan kepalanya. Perang melawan Bael pada waktu yang lampau memang memakan banyak sekali korban nyawa. "Kami turut berduka cita."

"Jadi, saya ingin meminta tolong kepada anda, selaku perwakilan ras fairy dan spirit."

"Meminta tolong?" Alis Sang Pangeran terangkat tanda penasaran, kemudian senyum ramah terukir di wajahnya. "Silakan, jangan sungkan-sungkan. Kami akan membantu sebisa kami."

"Apakah anda bersedia ..., menjadi pemimpin ras fairy dan spirit, menjadi Spirit God selanjutnya, menggantikan Dewa Roh Elronian?"

Kedua mata Pangeran Matsumura membelalak. Hening sejenak, hanya terdengar suara jangkrik yang mendiami sesemakan dan rerumputan. Tak lama kemudian, teriakan nyaring terdengar, mengejutkan para burung hantu dan kelelawar. Hewan-hewan malam itu langsung lari kocar-kacir karena mengira ada serangan.

"EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEHHHHHHHHHHHHHH??!!!"

"Yah, kalau anda tidak mau juga tidak apa-apa," ujar Zocard. "Kami tidak memaksa."

Pangeran Matsumura menenggak ludahnya, memasang wajah bingung. "Sial .... Merepotkan sekali ..., tapi aku tak boleh lari dari tanggung jawab."

"Baiklah, aku bersedia!!" ujar Pangeran Matsumura dengan mantap. Mendengar itu, Putri Yuukira dan Sang Ratu tersenyum.

"Kalau begitu, mari kita berangkat," ucap Zocard sembari bangkit berdiri, diikuti oleh ketiga manusia yang bersamanya. Ia memunculkan sebuah portal ungu seukuran manusia dewasa yang dibingkai ukiran-ukiran daun.

"Eh? Ke mana?" Kebingungan tersirat di wajah Sang Pangeran.

"Tentu saja ke upacara pelantikan."

"Eh?! Sekarang juga?!" Pangeran Matsumura tampak terkejut dan panik.

"Ayo, ayo. Jangan membuat mereka menunggu, kakak," ucap Putri Yuukira sembari mendorong kakaknya itu dengan jahil hingga menembus portal yang diciptakan oleh Zocard.

"Apa dia pernah menggunakan portal sebelumnya?" tanya Zocard.

"Belum pernah," sahut Ratu.

"Kalau begitu, aku harus menyusulnya," ucap Zocard sembari melangkah menembus portal berwarna keunguan itu. "Bahaya kalau dia sampai terjebak di ruang dan waktu."

Sementara itu, Pangeran Matsumura yang memasuki portal secara tidak sengaja kini tengah melayang berputar-putar di dimensi ruang dan waktu berwarna ungu terang. Wajahnya tampak panik. Ia terus menjerit.

"WAAAAAAAAAA!!! TOLONG AKU!!!"















To be continued





Author: Bisa nyelamatin dunia, tapi kok pake portal aja nyasar di ruang dan waktu -_- Dasar Matsumura payah.

Pangeran Matsumura: Diam kau, author lacknad :v

Spirit God Kara, Tensei Shitara Shinigami ni Natta?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang