Chapter 31: Penangkapan (2)

17 4 4
                                    

"Bagaimana?" Dengan senyum menantang masih terukir di wajah, Yumatsu menyelimuti kedua lengannya dengan cahaya berwarna putih bersih. "Masih mau bertarung? Kau tahu siapa aku, 'kan?"

"Ya," sahut si perampok. "Kau adalah Yumatsu Akirra, salah satu dari yang terkuat di desa ini."

"Kau masih belum mau mundur?"

"Tidak akan."

"Bagus."

Yumatsu bergegas memunculkan sebuah lingkaran sihir di hadapannya yang langsung memuntahkan bola-bola cahaya raksasa. Beberapa di antaranya berhasil dihindari, sedangkan sisanya ditangkis menggunakan bola api dan kepalan tangan yang dilapisi oleh api. Namun, ketika kepulan asap akhirnya terusir dari pandangan, Yumatsu tak ada di tempatnya tadi berdiri.

"A-Apa?!" Sang perampok terperanjat. "Di mana? Di mana?"

"Di belakang, bodoh!!!" seru Yumatsu sembari menyemburkan api putih dari mulutnya. "Light Eater!!!"

Namun, dengan sigap perampok tersebut menahan serangan itu menggunakan perisai api yang dia munculkan di bagian atas dari kepalan tangannya hingga menutupi pergelangan tangannya. Senyum terukir di balik topengnya. "Kau gagal."

"Oh, ya? Siapa bilang? Coba lihat baik-baik."

"A-Apa?!" Perampok bertopeng itu terperanjat sekali lagi ketika ia mengetahui bahwa perisai apinya sudah hampir termakan habis oleh api putih milik Yumatsu dan hanya menyisakan bagian atasnya saja. Dia berdecak kesal. "Kalau begini, apa boleh buat. Kugunakan saja teknik itu. Tapi, kalau kugunakan itu, bisa ketahuan kalau aku adalah .... Ah, sudahlah!! Kalau aku mati sekarang, bisa-bisa saat di-respawn aku sudah dibuang ke antah-berantah."

"Waaaahh!!!" seru Matsumura dengan wajah kagum seperti anak kecil yang baru pertama kali melihat pertunjukan sirkus. "Hebat sekali!! Kenapa bisa begitu?"

"Ini berbeda dengan sihir cahaya biasa." Yumatsu menoleh ke belakang dengan wajah bangga akan kemampuannya sendiri. "Teknik Light Eater adalah teknik yang hanya dimiliki oleh keluarga Akirra, di mana hampir seluruh anggota keluarganya memiliki elemen cahaya. Teknik ini menjadi pembeda antara keluarga Akirra dengan keluarga berelemen cahaya lainnya. Teknik Light Eater memanipulasi elemen cahaya yang ada pada tubuh pengguna sehingga mampu memakan sihir milik lawan."

"Sialan, kalau begitu, aku harus menggunakannya juga!! Tapi, kalau aku menggunakannya, nanti identitas asliku akan terungkap!!"

"Cih, tapi bodo amat, lah!! Aku tak peduli lagi. Kalau aku mati di sini, bisa-bisa ketika di-respawn aku sudah diborgol oleh orang ini dan disuruh menjalani hukuman pembuangan. Aku tak bisa mengumpulkan uang lagi kalau begitu."

Perisai api merah milik si perampok sudah termakan seluruhnya oleh api putih milik Yumatsu. Bahkan, Light Eater itu sudah merambat hingga ke pergelangan tangan dan lengannya.

"Bodo amat lah!!"

Dengan cepat, perampok bertopeng itu membuka bagian bawah topengnya hingga mulutnya terlihat dan menyemburkan api merah ke tubuhnya sendiri. Api itu segera melahap habis api putih milik Yumatsu, sekaligus merambat dengan cepat ke tubuh pria pengguna Light Eater tersebut. Yumatsu melompat mundur, kemudian menyemburkan api putih ke tubuhnya sendiri hingga semua api merah itu terbakar habis.

"Light Eater? Tapi versi elemen api?" ucap Yumatsu sembari menatap si perampok. "Kudengar anggota keluarga Akirra tidak boleh menikah dengan keluarga lain untuk menjaga agar kemampuan Light Eater tidak jatuh ke tangan yang salah, tapi kenapa Light Eater punyamu sudah bercampur dengan elemen api?"

Yumatsu mencoba menggali berkas-berkas di otaknya. Tak lama kemudian, dia pun menemukan berkas yang dicarinya. "Ah, jadi begitu, ya," ujarnya. "Aku pernah mendengar cerita itu. Jadi kau adalah anak dari Hikaru Akirra yang kabur dari desa karena masalah percintaan."

"Kalau ingatanku tidak salah, ibumu menikahi ayahmu yang berelemen api secara diam-diam dan kedua kemampuan tersebut bercampur menjadi Flame Eater. Kakekmu sangat murka begitu mengetahui hal itu dan memerintahkan ibumu untuk membunuh dirimu yang saat itu masih bayi dan menceraikan ayahmu, tapi dia menolak dan kabur dari desa. Aku mengerti sekarang."

"Sial, sudah kuduga, pasti identitas asliku akan ketahuan jika kugunakan kemampuan ini!!" seru sang perampok di dalam hati. "Sudahlah, aku tidak peduli lagi jika identitasku ketahuan. Yang harus kulakukan sekarang adalah membunuh mereka semua untuk membungkam mulut mereka!!"

"Lagipula, jika aku bisa membunuh Yumatsu yang terkenal di desa ini sebagai orang yang kuat, para warga desa akan semakin takut padaku. Takkan ada lagi yang berani ikut campur dalam rencana perampokanku!!"

"Lalu, aku akan bisa membebaskan 'dia!!'"

"Hei, kenapa kau menjadi perampok?" ucap Yumatsu. "Kau pikir ayah dan ibumu akan bahagia melihatmu seperti ini? Ibumu sampai susah-payah kabur dari desa dan hidup secara diam-diam supaya bisa membesarkanmu, lho. Dan ini caramu membalasnya? Dengan menjadi perampok dan mencemarkan nama keluarga Akirra?"

Mendengar itu, si perampok langsung naik pitam. Disemburkannya Flame Eater sekali lagi dari mulutnya.

"KAU TIDAK PERLU TAHU ALASANKU!!! JANGAN SEENAKNYA MENASIHATIKU DAN BICARA TENTANG IBUKU!!!"

"Haahh~~, kelihatannya cara negosiasi takkan bekerja." Yumatsu menghela napas panjang. Dia menolehkan kepalanya ke arah Matsumura dan Yuuzaki. "Bersiaplah, kalian berdua. Aku ingin kalian juga membantu."

"Eh? Kenapa? Bukannya kau bisa mengalahkannya sendirian?"

"Saat ini, aku memang bisa menanganinya sendirian, tapi ...," Yumatsu memberi jeda pada ucapannya. Kedua matanya kembali menatap lurus ke arah sang perampok bertopeng yang kelihatannya sedang marah besar, "aku punya firasat bahwa pertarungan ini akan menjadi lebih dahsyat daripada yang kalian bayangkan."

To be continued

Spirit God Kara, Tensei Shitara Shinigami ni Natta?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang