Sulur-sulur adamantium dengan ujung setajam belati itu langsung melesat menyerang Matsumura dengan kecepatan yang melebihi cahaya. Untuk pertama kalinya, Soul Reaper yang menguasai tubuh Matsumura terkejut. Dengan susah payah, ia menghindari sulur-sulur itu dan memotong beberapa di antaranya menggunakan sabit miliknya. Namun, satu sulur lolos dan nyaris melubangi pelipisnya, berhasil menggores dahinya.
"Lumayan," ucapnya sambil menyeka darah yang menetes dari luka baret itu.
Tanpa memberi Matsumura kesempatan untuk menghela napas sesaat, sulur-sulur itu kembali melesat dengan kecepatan pergerakan yang luar biasa. Arm Scythe milik Matsumura segera membesar menjadi seukuran manusia dan menempatkan dirinya di tengah untuk melindungi tuannya dari sulur-sulur itu. Retakan demi retakan mulai timbul di permukaannya, yang akhirnya mengakibatkan Arm Scythe itu hancur berkeping-keping. Namun, tubuh Matsumura tak ada di baliknya.
"Di mana?" Kepala prajurit mengedarkan pandangannya ke segala arah, seiring dengan gerakan kepala dari para AndroElf yang berputar 360 derajat mencari-cari sosok anak berusia lima tahun dengan kemampuan iblis yang menakjubkan itu.
"Di sini!!!"
Seruan itu membuat seluruh prajurit dan AndroElf langsung menoleh ke arah datangnya suara. Tampak bocah yang dirasuki Soul Reaper itu sedang berdiri di belakang salah satu AndroElf sembari tersenyum bengis. "Masa' kalian tidak menyadari keberadaanku?"
(Matsumura: udah dibilang jangan pake embel-embel bocah :"v
Author: weeeee :p
Matsumura: ngajak gelud? :v)
"Serang dia!!!" perintah ketua prajurit. Sambil mengangguk pelan tanda paham, secepat kilat robot-robot itu melancarkan sulur-sulur adamantium ke arah Matsumura. Namun, ia berhasil menghindari semua serangan itu dengan cara melompat ke belakang setiap AndroElf. Malah sulur-sulur yang kerasnya melebihi intan itu menembus tubuh para AndroElf yang berada di dekat Matsumura dan membuat sistem mereka terhenti seketika. Cahaya yang menyilaukan lenyap dari mata mereka. Roda-roda gigi dan kabel-kabel beterbangan di udara. Suara debaman beruntun terdengar. Android-android itu jatuh ke lantai dan meledak.
"Sialan!! Ternyata dia menggunakan strategi umpan!!!" gerutu ketua prajurit sembari menatap fokus ke arah Matsumura yang sedang menghindari sulur-sulur adamantium dengan lincah. "Bagaimana bisa anak kecil berumur lima tahun memiliki kemampuan bertarung dan strategi sehebat ini?"
Android-android yang tersisa langsung menabrakkan dirinya ke Matsumura. Namun, dengan sigap Matsumura menciptakan sebuah bola kegelapan raksasa yang langsung menyelimuti seluruh tubuhnya dan melindunginya. Android-android itu meledak. Setiap kali satu android meledak, delapan bola sihir elemen beraneka warna terlahir dan menabrakkan diri ke perisai Matsumura. Sayangnya, perisai itu terlalu kuat. Seluruh AndroElf akhirnya berakhir meledak dengan sia-sia.
"Keren. Kalian berhasil meretakkan perisaiku." Matsumura tersenyum puas sambil menatap retakan kecil yang timbul di perisainya.
"Di-Dia ..., dia benar-benar monster!!!" jerit kepala prajurit histeris. Tak lama kemudian, jeritan itu terputus. Arm Scythe milik Matsumura telah memanjang dan menembus dada Sang Kepala Prajurit. Pria tersebut langsung jatuh ke lantai. Darah mengalir deras dari lukanya.
"Kalian mau juga?" tanya Matsumura sambil memanjangkan sabit di tangannya membentuk sulur logam dengan ujung yang lebih tajam dan keras dari adamantium. Sabit yang kini telah menjadi sulur itu melingkari tubuhnya. Sambil tersenyum bengis, bocah itu menatap para prajurit yang tersisa dengan tatapan mengintimidasi dan aura gelap yang mencekam, membuat mereka bergidik ngeri dan langsung melarikan diri kembali ke markas serta menekan tombol dari sebuah remote control yang mengakibatkan seluruh gas natrium sulfur langsung lenyap dari udara.
"Kabur!!! ADA MONSTER!!!"
"Tampaknya itu cukup untuk hari ini ...."
"Hah .., hah .... Apa ... yang terjadi?" ucap Matsumura yang baru saja mendapat kendali atas tubuhnya sambil memandang ke sekeliling. Tampak dinding rumah Yumatsu telah rusak dan berlubang-lubang karena ledakan-ledakan tadi, juga tampak jasad dua prajurit yang terdisintegrasi menjadi debu-debu emas, bersiap untuk di-spawn kembali. Ya, karena ini adalah dunia keabadian. Maut tak punya kuasa di sini.
Kedua mata Matsumura membelalak lebar ketika ia melihat bahwa lengan kanannya telah hilang dari tempat seharusnya lengan itu berada.
"Ta-tanganku .... Bagaimana bisa?!"
Menyadari bahwa situasi telah aman, Yumatsu pun keluar dari lemari tempat persembunyiannya.
"Tampaknya, kekuatan yang luar biasa itu memiliki bayaran yang terlampau besar," ucapnya.
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Spirit God Kara, Tensei Shitara Shinigami ni Natta?!
FantasyJudul: Spirit God Kara, Tensei Shitara Shinigami ni Natta?! English: From a Spirit God, I Got Reincarnated as a Death God?! Judul Alternatif: SpiRaTenGami Pangeran Hiiro Matsumura Verenian DivineCross, putra mahkota Kerajaan Cahaya sekaligus pahlawa...