Chapter 20: Pertarungan Pertama

28 3 0
                                    

"Jangan bergerak!!!"

"Tu-Tunggu!!" Matsumura mencoba menggunakan jalan damai. "Ini tidak seperti yang kalian pikirkan!! Kami sama sekali tidak terli-"

"DIAM, BOCAH!! KAU MENYEMBUNYIKAN PRAJURIT MUSUH. SEBAGAI HUKUMANNYA, MAKA KAU JUGA HARUS MATI!!!" sergah salah seorang prajurit.

"Percuma saja, Nak Matsumura. Mereka tak bisa dihadapi dengan mulut," ujar Yumatsu sembari bersiap dengan kuda-kuda bertarungnya. Kedua tangannya mengepal, memancarkan cahaya putih bersih.

Kelima prajurit itu langsung melesat maju secepat kilat, mencoba menebas Yumatsu. Namun, pria itu mampu menghindari semua serangan dengan mudah.

"Apa itu yang kalian sebut sebagai serangan?" ujar Yumatsu sembari tersenyum meremehkan.

"Kekuatan itu .... Sudah kuduga. Dia memang prajurit, ya?" ujar salah satu prajurit. Ia menggosok pedangnya dengan telapak tangan kanan. Dalam sekejap, aliran listrik berwarna kebiruan menyelimuti pedang itu. Kedua kakinya juga diselimuti oleh aliran yang serupa.

"Kalian urus anak itu!! Aku yang akan mengurus prajurit ini," perintahnya.

"Baik!!!" Keempat temannya langsung mengangguk tanda paham.

"Sialan .... Aku bahkan belum pernah berlatih, dan sekarang sudah dipaksa menghadapi musuh asli, bertarung dengan taruhan nyawa?! Yang benar saja!!!" batin Matsumura dengan kesal.

Keempat prajurit tadi langsung mengayunkan pedang mereka bertubi-tubi ke arah Matsumura. Anak itu hanya bisa menghindar sebisanya. Sekali kena di organ vital, tamatlah sudah.

"Sial!! Aku tak bisa menghindar terus!! Baiklah. Seperti yang dikatakan oleh paman Yumatsu tadi, aku hanya perlu memejamkan mata dan memfokuskan energi, tapi bagaimana caranya aku memfokuskan energi dengan selamat di tengah rentetan tebasan pedang seperti ini? Sambil memejamkan mata pula."

"Ukh!!!"

Karena sedang berpikir, Matsumura lengah sehingga pipi kanannya nyaris terkena tebasan salah seorang prajurit. Beruntung, hanya luka goresan yang terukir di sana.

"Jangan andalkan matamu, nak!! Hafalkan irama serangannya!! Gunakan insting dan nalurimu!!" seru Yumatsu.

"Lawanmu adalah aku, prajurit!! Fokuslah padaku!!" seru prajurit yang tengah bertarung dengan Yumatsu sembari kembali mengayunkan pedangnya yang dialiri oleh listrik. Serangan itu dengan mudah ditangkis oleh Yumatsu menggunakan lapisan cahaya putih yang menyelimuti tangannya.

"Baiklah, gunakan insting!!" Matsumura berbisik kepada dirinya sendiri sembari memejamkan mata, berusaha merasakan dan menghafalkan irama dari serangan lawannya sembari memfokuskan energi di tangan kanannya. Tak butuh waktu lama, ia sudah menguasai ritme serangan mereka.

"Dari kiri!!" seru Matsumura sembari menghindar.

"Belakang!!!" ujar Matsumura sembari melompat tinggi dan mendarat tepat di atas pedang prajurit yang tadi menyerangnya. Keempat prajurit itu terbelalak.

Kesempatan emas yang timbul akibat keterkejutan mereka langsung digunakan oleh Matsumura untuk mengubah tangan kanannya menjadi sebilah sabit besar berwarna ungu gelap. Dengan kecepatan yang melebihi kilat, ia menebas lengan keempat prajurit itu, membuat pedang mereka terjatuh. Mereka berempat langsung berteriak nyaring. Darah bercipratan. Matsumura menjilat darah yang mengenai wajahnya. Kedua matanya berkilau merah menyala. "Ayolah. Aku bahkan belum mulai." Entah mengapa, suara yang keluar terdengar berat.

"Mo-Monster!!!" seru salah seorang prajurit sembari memegangi lengannya yang terpotong.

"Monster!!!"

"Bagaimana anak berumur lima-enam tahun bisa melakukan itu?!"

"Soul Reaper telah bangkit, ya?" ujar Yumatsu dengan tatapan bersemangat.

"Ketua, apa kita harus menggunakan mereka? Ketua!!!"

Sang ketua menghela napas. "Baiklah. Panggil mereka kemari!!!"

"Panggil para AndroElf!!!"





To be continued









Yap, Soul Reaper sudah mulai bangkit!! :v Soul Reaper akan bangkit ketika Matsumura sudah memasuki battle mode. Ngomong-ngomong, sebenarnya makhluk seperti apakah AndroElf yang dimaksud oleh si ketua prajurit? Saksikan di chapter berikutnya.

Sekian untuk chapter kali ini. Terima kasih atas waktu yang telah kalian luangkan dan sampai jumpa di chapter selanjutnya. Jangan lupa tinggalkan jejak berupa kritik, saran, vote, dan comment :v Bye!!!

-Author

Spirit God Kara, Tensei Shitara Shinigami ni Natta?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang