Chapter 11: Direinkarnasi?! Jadi Shinigami?!

104 12 7
                                    

Beginning of Arc 1:
The Wish Granter











———————————————————————————————-

















"Ukh! Kenapa dingin sekali, sih? Memangnya di surga sedingin ini, ya?"

Suara itu datang dari sosok seorang pemuda yang bertelanjang dada, hanya mengenakan seikat kain putih bersih untuk menutupi bagian bawah tubuhnya. Rambutnya berwarna hitam kelam. Perlahan, ia membuka matanya yang tadi terpejam, kemudian keterkejutan menghampiri dirinya.

"A-Apa ini?! Kenapa hitam semua?!" Pemuda itu terbelalak begitu mendapati kalau dirinya tengah berada di sebuah ruangan serba hitam. "Dan lagi, udara dingin macam apa ini? Ini jelas lebih parah daripada Kerajaan Cahaya saat musim dingin!! Suhu yang serendah ini ..., mungkin sudah menyamai suhu di kutub! Tunggu, kenapa aku tidak mati beku?"

"Karena kau sudah mati, mortal. Kepalamu terbentur atau apa?" Mendadak, sebuah suara yang amat berat dan nyaring menggelegar di ruang hitam tersebut, membuat pemuda itu kembali terperanjat. "WAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!! HANTU!!!"

"Sialan .... Aku mau pensiun saja dari jabatan Kaisar Dewa, deh ...." Sumber dari suara tadi membatin dengan nada kesal.

"Oi, bocah!! Aku bukan hantu, tahu!! Lagipula kau sudah mati!! Kenapa kau takut terhadap hantu? Sekarang ini, kau kurang lebih sama dengan hantu!!" Suara yang menggelegar bagaikan guntur itu terdengar kembali, menggetarkan ruang hitam tersebut.

"Eh? Aku sudah mati?" Pemuda tadi berucap dengan wajah kebingungan. "Kapan? Dan bagaimana?"

Sumber dari suara yang berat dan berwibawa tadi menghela napas berat. "Kau ini amnesia atau apa? Kepalamu tidak terbentur ketika kau mati. Baiklah, aku akan membantumu mendapatkan kembali ingatanmu."

Hanya dalam hitungan detik, ingatan-ingatan pemuda itu semasa hidupnya merangsek masuk ke kepalanya, memaksa masuk ke sel-sel otaknya, memenuhi otaknya. Kedua mata pemuda itu membelalak sekali lagi. "Jadi ..., aku ...."

"Sudah ingat, ya, mortal?" Suara berat itu kembali terdengar, kali ini terkesan sedang riang. "Ya. Di masa lalu, kau adalah Pangeran Hiiro Matsumura Verenian DivineCross, putra mahkota dari salah satu Kerajaan Manusia yang berhasil menyelamatkan dunia Neironius dari ancaman serangan elf iblis Bael dan menjadi pemimpin aliansi Delapan Kerajaan Elemen. Kau juga menjadi Raja Kerajaan Cahaya yang selanjutnya serta menjadi Spirit God menggantikan pemimpin ras spirit sebelumnya sebelumnya yang tiada sebagai pahlawan perang."

"Sebenarnya, aku menulis di skenario takdir agar kau kalah dari elf iblis Bael, tapi ternyata kau meminta tolong kepada alam dewa sehingga skenarioku jadi berantakan. Yaaahh ..., tidak apalah ...."

"Kalau kau tidak menghancurkan skenarioku, kau tidak akan pernah bertemu dengan Drasillion, dan kalian takkan bisa saling jatuh cinta. Dengan cinta ini, kau jadi lebih menghargai dan percaya pada kekuatan cinta, 'kan?" ucap suara itu lagi. "Percayalah. Semua yang terjadi di alam semesta ini merupakan bagian dari skenarioku, bahkan peristiwa-peristiwa yang tak kuinginkan dan kurencanakan sekalipun. Aku juga sudah memperhitungkan kalau kau takkan membiarkan dunia yang kau cintai dihancurkan begitu saja, karena itu aku sengaja menulis takdir bahwa kau kalah dari Bael pada lempengan sistem takdir kehidupan. Aku ingin melihat, apakah kau bisa membelokkan takdir itu, dan kau membelokkannya. Hebat, mortal!! Hebat sekali!! Aku terkesan."

"Begitu, ya ...," ujar pemuda yang ternyata adalah Pangeran Matsumura tersebut. "Terima kasih atas nilai-nilai kehidupan yang telah anda tanamkan ke dalam diriku. Ngomong-ngomong, maaf jika saya lancang, anda siapa, ya? Dilihat dari cara anda berbicara, tampaknya anda adalah dewa. Bisa perlihatkan wujud fisik anda?"

"Aku tidak bisa. Jika aku melakukannya, kau akan mati di sini sekarang juga. Kekudusan tidak bisa berdampingan dengan dosa manusia."

"He-Heeehh?!" Sang Pangeran terperanjat. "Be-Berarti ... a-anda ..., anda benar-benar ...."

"Ya," sahut suara berat itu. "Aku adalah dewa. Lebih tepatnya, aku adalah pemimpin dari para dewa. Namaku Mirai Duelista, dan aku adalah KamiKou atau Kaisar Dewa."

"HEEEEEEEEEEEEEEEEEEHHHHHHHHHHHHHH?!" Keterkejutan semakin dalam merasuki Pangeran Matsumura. Pemuda itu segera sujud menyembah. "Ma-Maaf atas kelancangan saya, Kaisar Dewa yang agung!!! To-Tolong jangan kirim saya ke neraka!!!"

"Hmph ..., ha ha ha ha ha ha ha ha!!!"

Alih-alih menyombongkan diri, Sang Kaisar Dewa malah tertawa terbahak-bahak. "Apa yang kau lakukan, mortal? Tidak perlu sampai begitu. Aku bukan dewa yang otoriter. Bagiku, kalian para mortal adalah makhluk yang sederajat denganku. Aku merancang takdir yang mengandung nilai-nilai berharga untuk kalian, dan kalian memberiku makan serta menyejukkan hatiku dengan doa-doa dan permohonan. Tanpa aku, kalian takkan bisa hidup, dan tanpa kalian, imortalitasku akan hancur. Jadi kita sederajat, 'kan? Angkatlah kepalamu dan berdirilah. Tidak pantas bagi seorang penyelamat dunia untuk menundukkan kepala dengan mudah seperti itu."

"Ba-Baik, Kaisar Dewa ...," ucap Pangeran Matsumura sembari beranjak dari posisi sujudnya.

"Bodohnya aku .... Jika pemimpin para dewa adalah dewa yang otoriter, suka kehancuran, dan gila hormat, seharusnya seluruh dunia sudah mengalami kiamat sejak dulu," batin pangeran tersebut.

"Ngomong-ngomong ..., ada apa sampai Kaisar Dewa yang terhormat ini memanggil jiwaku kemari? Apakah untuk melakukan pengadilan jiwa?" tanya pangeran.

"Tidak, mortal. Belum saatnya bagimu untuk mengalami pengadilan jiwa. Kau mendapat waktu tambahan. Kau akan direinkarnasi. Aku belum bisa menentukan apakah kau akan pergi ke surga atau neraka. Jika diibaratkan dalam permainan sepakbola, maka ini adalah babak untuk adu penalti-nya."

"Heh? Sepakbola?" Pangeran Matsumura memiringkan kepalanya dengan bingung.

"Ah, lupakan," ucap Kaisar Dewa. "Itu adalah semacam permainan olahraga dari dunia bernama bumi. Letaknya sangat jauh dari duniamu. Sebenarnya, aku tidak terlalu tertarik dengan permainan para mortal. Namun, entah kenapa aku jadi ketagihan melihat pertandingan olahraga itu. Hahahahahahaha."

"Jika boleh bertanya, apa yang harus kulakukan selama waktu tambahan? Tugas apa yang akan anda berikan kepadaku? Dan juga, aku akan direinkarnasi menjadi makhluk apa?" Pangeran itu bertanya sekali lagi.

"Pertanyaan yang bagus, anak muda. Kau adalah manusia yang punya pikiran kritis." Kaisar Dewa kembali berucap dengan nada riang. "Aku akan memberimu tugas menjadi seorang Shinigami, yaitu dewa kematian atau malaikat pencabut nyawa. Mulai sekarang, namamu adalah Chroze."

Pangeran Matsumura pun terkejut. "Eehh?! Shinigami?!"







To be continued

Spirit God Kara, Tensei Shitara Shinigami ni Natta?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang