Chapter 32: Penangkapan (3)

13 4 2
                                    

Yumatsu bergegas menahan Flame Eater milik si perampok dengan Light Eater yang ia semburkan dari mulutnya. Kedua api unik itu berubah wujud menjadi monster ular bergigi tajam dan beradu, mencoba untuk saling memakan satu sama lain. Meskipun begitu, rupanya level kekuatan mereka tak jauh berbeda sehingga tak ada satupun ular yang berhasil memakan ular lainnya. Keduanya kemudian meledak, mengakibatkan asap hitam yang tebal mengepul dan memenuhi udara.

Karena Flame Eater miliknya gagal memakan Light Eater, perampok yang juga berasal dari keluarga Akirra itu pun gusar. Digertakkannya gigi-giginya dengan berisik. Dia menyemburkan Flame Eater ke tangannya. Flame Eater tersebut kemudian berubah wujud dan membentuk sebilah pedang panjang berlapiskan api-api yang melekat di tangannya.

"KAU BUKAN SIAPA-SIAPA!!! JANGAN BICARA SEENAKNYA TENTANG KEHIDUPANKU!!!" seru sang perampok sembari melesat ke arah Yumatsu dengan pedang yang melekat di tangannya itu teracung.

Teriakan yang amat nyaring dan berisik itu membangunkan penghuni rumah-rumah di sekitar dari tidur pulas mereka. Mereka mulai ditarik keluar dari dalam dunia mimpi. Rasa penasaran yang menghampiri jiwa membuat mereka bangkit dari posisi berbaring dan duduk di atas tempat tidur mereka. Mereka kemudian bangkit berdiri dan mulai melangkah. Namun, belum sempat para warga tersebut keluar dari kamar, ledakan kembali terdengar.

Ya. Ledakan itu disebabkan oleh kekuatan Yumatsu dan sang perampok yang beradu. Untuk menangani serangan perampok itu, dengan sigap Yumatsu menyemburkan kembali api putihnya yang langsung berubah wujud menjadi monster ular. Namun, formasinya berbeda dari sebelumnya. Kali ini sang ular menggulung tubuhnya seperti trenggiling dan menempatkan dirinya tepat di depan Yumatsu. Mulut besarnya dia tempatkan di bagian tengah lingkaran dan kepalanya dia arahkan ke depan, bersiap menyambut serangan Flame Eater. Dua elemen unik pun beradu sekali lagi. Ledakan kembali terjadi.

Mendengar ledakan tersebut, para penduduk pun merasa ada yang tidak beres. Mereka mulai mengintip dari balik tirai jendela dan terkejut melihat jalan-jalan yang dipenuhi lubang bekas ledakan serta Yumatsu yang tengah beradu Eater dengan perampok bertopeng yang belakangan ini meresahkan mereka. Mereka pun menutup gorden jendela dan kembali ke tempat tidur dengan senyum damai terukir di wajah. Ya, semuanya akan baik-baik saja, karena Yumatsu adalah salah satu yang terkuat di desa ini.

Mereka merasa lega, sebab sebentar lagi perampok yang merisaukan masyarakat itu akan tertangkap. Mereka juga lega Yumatsu yang dulunya cuek terhadap penderitaan warga kini menjadi peduli sejak kedatangan Matsumura. Seperti saat dia membantu memadamkan api. Tak biasanya Yumatsu mau membantu warga yang terkena musibah seperti itu. Biasanya yang dia pikirkan hanyalah dirinya sendiri. Mungkin karena dia merasa mendapat sesuatu yang berharga untuk dilindungi, sehingga dia sadar akan kewajibannya untuk melindungi warga yang lebih lemah.

Namun, ada salah seorang petani yang terdiam dengan wajah pucat. Dia baru saja menyadari sesuatu. Kekuatan Flame Eater itu membangkitkan kembali memori yang buruk dari masa lalu. Sebuah kenangan traumatis kembali berputar di benaknya. Mungkin warga-warga lain sudah lupa karena sudah ratusan tahun berlalu sejak kejadian itu, tapi tidak baginya. Dia masih ingat dengan jelas seolah peristiwa itu baru terjadi kemarin. Petani itu ingin membantu, tapi apa yang bisa dia lakukan? Dirinya hanyalah petani yang lemah. Dia hanya bisa berharap pada Yumatsu, sebab hanya pria itulah orang kuat di desa yang bisa dia andalkan.

Petani tersebut memejamkan matanya dan mulai memasuki posisi berdoa.

"Kumohon ...."

"Jangan sampai ..., pertarungan ini berakhir tragis seperti waktu itu ...."

To be continued

Wah, sebenarnya apa yang terjadi di masa lalu? Apa hubungan petani itu dengan Yumatsu? Kok dia bisa teringat akan kenangan traumatis itu saat melihat kekuatan Flame Eater, ya? Penasaran? Temukan jawabannya di chapter berikutnya :v

Terima kasih sudah membaca chapter ini. Jangan lupa tinggalkan jejak berupa comment dan vote :3 Saya selaku author pamit undur diri. Sampai jumpa di chapter selanjutnya!! Bye bye!!

Spirit God Kara, Tensei Shitara Shinigami ni Natta?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang