Chapter 21: AndroElf

19 3 0
                                    

"A-AndroElf?!" Kedua mata Yumatsu membelalak. "Ja-Jangan-jangan mereka mau-"

*brak!!!*

Baru saja berselang beberapa detik, sebuah lubang besar telah timbul di ambang pintu rumah Yumatsu. Puluhan pemuda berambut pirang keemasan yang dipotong cepak dengan seluruh anggota tubuh yang terbuat dari berlian merangsek masuk lewat lubang itu. Telinga mereka runcing seperti pedang.

"Tidaaaakkk!!! Cicilan rumahku belum lunaaaasss!!!" jerit Yumatsu sambil berlutut meratapi dinding rumahnya.

(Author: *geplak Yumatsu* WOY JANGAN UBAH SCRIPT SEENAKNYA!!!

Yumatsu: gapapa thor :v biar ada comedy dikit :v *ditampol lagi 50x*

Yumatsu: apa salahku? :"(

Matsumura: najis baperan -_-

Author: Oke mari kita lanjutkan :v)


"Bagaimana? Seluruh tubuh mereka terbuat dari adamas dan rambut mereka terbuat dari azarium, lho!! Sedangkan telinga mereka terbuat dari besi." Dengan bangga, ketua prajurit memperkenalkan para pemuda itu kepada Yumatsu dan Matsumura. "Apa kau tidak takut?! Kau juga sudah mendengar rumor tentang AndroElf, 'kan? Para android monster yang bersemayam di balik kulit malaikat elf."

"Mau itu AndroElf, AndroDemon, AndroSpirit, AndroBeast, atau apapun, aku tidak takut," ucap Matsumura masih dengan suara yang terdengar berat.

"Kalau begitu, mulai!!!"

Kedua telinga dari android-android itu mendadak terlepas dari tempatnya dan melesat secepat kilat ke arah Matsumura. Soul Reaper yang menguasai tubuh Matsumura dengan mudah menghindari semua serangan itu, bahkan menangkis beberapa di antaranya menggunakan tangan sabitnya atau Arm Scythe.

"Hebat!!! Hahahahahaha!!! Hebat!!!" seru ketua prajurit sambil tertawa, merasa puas akan kemampuan Matsumura. Telinga-telinga baru tumbuh di lubang-lubang di samping kepala para AndroElf. "Sekarang waktunya gelombang serangan kedua!!!"

Kedua lengan dan kaki para AndroElf yang tadinya mulus kini berubah menjadi kumpulan kristal-kristal berlian setajam belati yang langsung melancarkan serangan bertubi-tubi. Rambut mereka juga berubah menjadi gaya spiky, kemudian memanjang dan menyerang Matsumura. Kristal-kristal berlian tajam juga keluar dari mulut mereka dan langsung memanjang, menyerang bocil berusia lima tahun itu bertubi-tubi dengan kecepatan tinggi.

(Matsumura: kenapa harus pakai embel-embel bocil lagi? :"v Ga reader, ga author, sama-sama lacknad.

Author: weeeee :p)

"Attack pattern kalian sama simpelnya dengan para prajurit itu," ujar Matsumura sambil tersenyum seolah haus darah. "Aku bisa menghafalkannya dengan mudah."

Kepala prajurit berdecak kesal. Ia beserta para anggotanya langsung mengenakan sebuah topeng gas khusus. "Kalau begitu, laksanakan strategi ketiga!!" perintahnya kepada para AndroElf.

Perintah itu langsung dipatuhi oleh para robot tersebut. Mulut mereka mengeluarkan gas berwarna ungu. Melihat itu, Yumatsu kembali terperanjat dan secara refleks masuk ke lemari, kemudian menutup pintunya rapat-rapat. "Warna itu .... Natrium sulfur?! Celaka!!! Mereka bahkan langsung menggunakan sulfur, dan bukannya gas racun biasa seperti yang mereka gunakan saat perang di hutan!!! Sialan!! Lemari ini mungkin masih memiliki celah, jadi tidak bisa sepenuhnya menghalau gas itu!! Sial. Apa benda ini bisa menyelamatkanku?!"

Tiba-tiba, sekujur tubuh Yumatsu dilindungi oleh sebuah gelembung raksasa berwarna kehitaman. "Ini ... Dark Bubble Shield?"

"Hebat." Suara berat yang menggelegar itu kembali terdengar. Sepasang mata yang bersinar merah terang muncul dari balik kabut asap ungu yang tebal. "Kau berhasil membuatku merasakan sedikit rasa sakit."

Sosok pemilik mata merah menyala tadi turut muncul dari balik tebalnya asap. Sosok Matsumura. Masih dengan mata merah menyala dan lengan kanan berbentuk sabit setajam belati. Ia tersenyum bengis. "Ayolah. Kapan kau akan mulai serius? Kudengar AndroElf memiliki kekuatan yang lebih dari ini."

"Mustahil!!! Dia masih bisa bertahan hidup setelah menghirup natrium sulfur?!" Salah seorang prajurit berseru kaget, terdengar agak aneh karena suaranya tersaring oleh topeng gas. "Ketua!!!" Ia menoleh ke arah pemimpinnya dengan wajah panik. Matsumura segera memanfaatkan kelengahan itu. Ia memanjangkan Arm Scythe-nya hingga menembus punggung prajurit tadi. Prajurit yang malang itu langsung jatuh tersungkur dan terkapar bersimbah darah di lantai. Kedua matanya membelalak.

"Kalau begitu, kita terpaksa menggunakan itu." Kepala prajurit menghela napas berat.

"Anda bercanda?! Anda tahu berapa harga robot-robot itu? Mayor akan menghabisi kita nanti!!" timpal salah satu anak buahnya.

"Tapi, kita tak punya pilihan lain," sahut kepala prajurit. "Elemental Explosion Mode, Unleash. Suicide mode: on ...."

[Ini system. Memasuki mode Kamikaze Burst Elemental ....]

[Berhasil!!!]

Setelah suara khas mesin itu terdengar, kedua mata dari seluruh AndroElf bersinar terang, benar-benar menyilaukan. Sekujur tubuh mereka yang tadinya berbahan berlian digantikan oleh adamantium. Kini, mereka tampak diselimuti kumpulan kristal adamantium yang tajam, bagai landak yang sedang bergulung melindungi diri dari serangan musuhnya. Sulur-sulur adamantium keluar dari punggung mereka.

"Kamikaze Burst Elemental Mode? Menarik juga ...." Matsumura bergumam sambil tersenyum sadis.

To be continued

Spirit God Kara, Tensei Shitara Shinigami ni Natta?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang