SEASON- 5

2.4K 110 2
                                    

Matahari membangunkanku hari ini. Memaksaku untuk melupakan semua kenangan masa lalu dan mencoba terbuka dengan kenangan baru. Yang kupercaya akan membuatku semakin bahagia.

Gea bangun dari mimpinya. Gorden kamarnya terbuka lebar. Mentari seakan menyapanya hangat pagi ini. Dia membuka ponselnya, ada satu pesan masuk di sana, Kevin.

"Selamat pagi. Jangan lupa sarapan pagi ini. Aku tunggu kamu di sekolah."

Gea tersenyum membaca pesan singkat itu. Kevin selalu saja tau bagaimana caranya meluluhkan hatinya kembali. Setelah membaca pesan itu, Gea turun dari tempat tidurnya. Bergegas menuju kamar mandi lalu bersiap-siap pergi ke sskolah. Dia tidak sabar ingin bertemu dengan Kevin hari ini.

Hubungan Kevin dan Gea memang sempat memburuk. Mereka berdua memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka dengan di landaskan rasa emosi semata. Sempat saling tidak saling sapa selama beberapa bulan, namun karena intensitas pertemuan mereka sering terjadi, hubungan mereka perlahan-lahan kembali membaik.

Setelah selesai bersiap-siap, Gea turun dari kamarnya. Dia menuruni satu per satu anak tangga dengan hati yang penuh dengan bunga. Sesekali dia menyanyi sebagai ungkapan rasa bahagianya pagi ini.

"Selamat pagi semua." sapa Gea.

Semua orang yang tengah duduk di meja makan dengan menikmati sarapan, teralihkan dengan kedatangan Gea yang tampak begitu berbeda dari sebelumnya.

"Lo kesambet jin apa pagi ini?" sinis Mario.

"Gue cantik gak kak pagi ini?"

"B aja sih. Lo kan emang gak cantik, mau dandan kaya apa terus mau pakai baju kaya apa juga sama aja. Gak ada yang beda."

"Lo emang gak punya hati. Benci gue sama lo." ketus Gea.

"Udah, jangan ribut ini masih pagi. Gea duduk dan habiskan sarapanmu." ucap mamanya.

"Iya."

Dengan mood yang sedikit berantakan karena Mario, Gea duduk di meja makan bersama dengan yang lain. Ia menyantap sepotong roti selai kacang kesukaannya. Di tambah dengan milkshake-cheese favoritnya, setidaknya bisa mengembalikan secuil moodnya yang sudah di hancurkan Mario.

"Lo berangkat sendiri ya dek. Nih kunci mobilnya."

"Kok lo gak nganterin gue sih?"

"Gue ada janji sama Elsa pagi ini."

"Elsa lagi? Pentingan mana sih Elsa sama gue?"

"Udah deh, jangan mulai lagi."

"Lo yang mulai, bukan gue."

Gea berdiri dari meja makan berlalu pergi dari sana tanpa menghabiskan sarapannya. Dia muak jika Mario terus saja mengutamakan Elsa daripada dirinya. Dia ini siapanya Mario sih? Adik kandung atau cuma sekedar adik bayangan untuk Mario? Sampai-sampai posisinya di hati Mario dengan cepat di gantikan oleh perempuan itu.

"Gea, berhenti bersikap seperti anak kecil." teriak Mario namun tidak di gubris sama sekali oleh adiknya.

"Yo, apa yang di bilang adikmu itu benar. Mama perhatiin kamu selalu ngutamain Elsa daripada Gea. Dia itu adik kamu Yo, dia juga butuh perhatian dari kakaknya."

"Tapi ma, Gea sendiri juga gak bisa ngertiin aku."

"Bukan dia yang gak bisa ngertiin kamu. Tapi kamu yang gak ngertiin dia."

"Gea selalu manja maa, aku bosan sama tingkahnya."

"Kamu bosan sama adik kamu sendiri? Karena Elsa lagi?"

DINGIN [COMPLETED] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang