Aku berharap, hariku semakin baik. Begitupun dengan hatiku. Tersenyum dengan caraku sendiri.
Sabtu, yah hari yang harus dilalui oleh Danar dan juga Arina. Hari ini mereka akan tampil di panggung, dihadapkan dengan 5 juri terkenal dan ribuan orang yang hadir menyaksikan kompetisi itu.
Sepuluh menit sebelum tampil, mereka berdua mendapatkan beberapa instruksi dari pelatih. Arina dan Danar harus membawakan 2 lagu malam ini.
Arina menghela nafasnya gusar. Dia gugup, takut, bimbang. Semua rasa itu menyelimuti diri Arina. Beberapa kali dia memejamkan matanya, meyakinkan dirinya. Bahwa ini adalah kenyataan yang harus dia lalui.
"Lu gak apa?" tanya Danar yang sejak tadi duduk disampingnya, sibuk dengan gitar di tangannya.
"Gak"
"Gak lagi demam panggung kan?" goda Danar sembari tertawa melihat Arina yang resah dan bermain dengan jemarinya.
"Gue bilang gak ya gak" gerutu Arina.
Danar tertawa. Gadis disampingnya terlihat sangat menggemaskan. Tanpa sengaja, senyum manis tercetak di bibir Danar.
"Lu kenapa liatin gue?"
"Gak boleh?"
"Gak. Pergi sana" usir Arina.
"Kenapa gue yang pergi? Kenapa gak lu aja?"
Arina mendengus sebal. Kali ini dia mengetahui sisi lain Danar selain dingin, dia adalah pria yang super menyebalkan "Yaudah gue yang pergi" ucap Arina beranjak dari tempat duduknya.
Baru berdiri, suara pembawa acara di panggung memanggil nama mereka. Arina setengah melonggo, dia diam tidak berkutip apapun.
"Arin, Danar. Sekarang giliran kalian. Berikan yang terbaik" ucap Dirga datang memberikan semangat pada dua anak asuhnya itu.
"Arin kamu baik-baik aja?" tanya Dirga melambaikan tangannya melihat Arina yang masih melamun.
"Ha.. Iya kak" ucap Arina membuyarkan lamunannya.
"Lu siap?" tanya Danar.
Arina hanya menganggukkan kepala. Dia mengikuti Danar dari belakang. Menuju panggung dengan perasaan gugup, gelisah dan cemas. Tapi Arina meyakinkan dirinya, bahwa kali ini dia bisa.
Tepuk tangan penonton bergema menyambut kehadiran mereka diatas panggung. Teriakan nama Arina dan Danar terdengar dari bangku penonton.
"Semangat Arinnn.."
"Bintaraaa, kamu bisaa"
Itu yang didengar oleh Arina. Dia menggedarkan pandangnya. Menemukan Gea, Raya, mamanya dan juga Bian yang berada di deretan yang sama. Arina tersenyum melihat mereka.
"Siap rin?" lirih Danar.
Arina menganggukkan kepalanya. Menarik panjang nafasnya.
Danar mengambil intro lagu pertama yang mereka bawakan -Best Part (Daniel Caesar)-. Arina mengikuti alunan yang dimainkan Danar. Suasana begitu hening, semua penonton ikut larut dalam permainan musik mereka berdua.
Sorakan dan tepuk tangan penonton semakin bergema, ketika Arina menyanyikan lirik terakhir. Tepuk tangan itu semakin membuat Arina percaya diri.
"Lanjut?" tanya Danar kembali.
"Iya" respon singkat yang diberikan Arina. Danar memulai intro lagu kedua yang mereka bawakan.
-Seberapa pantaskah (Sheila on 7)-. Perpaduan suara Arina dan Danar terdengar begitu cocok. Saling mendalami setiap bait lirik, membuat penampilan mereka berdua terlihat klop.
KAMU SEDANG MEMBACA
DINGIN [COMPLETED] ✓
Fiksi Remaja#1 in Kagum "Hebatnya orang yang jatuh cinta diam-diam. Ia bisa menyembunyikan perasaannya dibalik senyuman" senyum Arina mulai memudar. Dia menahan sakit begitu hebatnya..