Chapter 15 ( KARMA)

5.2K 457 60
                                    

-----------

Jisoo masih tetap pada posisi semula saat bobby tiba2 datang dan bertanya padanya. Ia hanya mampu menggigit bibirnya dan menundukkan kepalanya. Tidak ingin menghadapi sahabatnya itu dan tak mampu menangkap tatapan kekecewaan begitu dia mengatakan apa yang telah ia lakukan.

Ia merasa telah menjadi manusia terburuk didunia, selain tidak bertanggung jawab.

Apakah jennie cukup baik untuk pergi sendirian?

Apakah dia bisa pulang dengan selamat?

Mengingat kondisi tangan gadis itu masih belum sembuh total dan fakta bahwa mabuk masih mempengaruhinya.

Jisoo membelalakan matanya karena gambar2 kecelakaan memenuhi kepalanya. Masih mengabaikan pertanyaan dari bobby ia berlalu melewati laki2 itu untuk pergi  menuju kamarnya dengan tergesa2. Meraih ponsel yang tergeletak dimeja ia mencari kontak gadis bermata kucing itu, dia melupakan fakta bahwa ia telah memblokir semua kontak dari jennie.

"Ash... Aku lupa, aku telah memblokirnya.. Bodoh." jisoo mengomel pada dirinya sendiri, dan cepat2 membuka blok pada kontak jennie yang akan ia hubungi.

Segera ia memanggil nomor jennie dengan ekspresi cemas menghiasi wajah cantiknya.

Berdering...

Berdering...

Berdering....

Hingga masuk voicemail.

"Jangan lakukan ini padaku,tolong." jisoo bergumam pada dirinya dengan penuh derita dan menepuk2 kakinya dilantai menunjukan jika ia sangat panik dan tidak sabar.

Memanggil kembali nomor jennie tapi kali ini panggilannya ditolak. Entah kini ia merasa lega karena paling tidak ada respon dari gadis kucing itu atau malah membuatnya semakin khawatir.

Aku seharusnya tidak menunjukan sikap ini, karena dia sendiri tidak pernah melakukan ini terhadapku... Pikir jisoo

Mencoba membenci model itu lagi agar khawatirnya sirna tapi tetap saja saat ini yang diinginkannya hanyalah panggilannya dijawab dan mengetahui jika jennie baik2 saja.

"Apa kau bisa menjelaskan apa yang terjadi?" bobby bertanya lagi dengan rambut acak-acakan dan bekas sprei kusut yang tercetak diwajahnya. Ia mendekat perlahan dan duduk disamping jisoo.

"Apa yang jennie kim lakukan disini? Aku pikir kalian berdua saling membenci?" tanya bobby bingung, karena pertengkaran kedua gadis itu sudah bukan misteri lagi bagi anak2 YGent. Laki2 itu pula yang selalu menjadi pundak untuk jisoo bersandar saat gadis itu menumpahkan kekesalannya setiap terlibat argumen dengan jennie.

"Kami masih tidak menyukai satu sama lain" jawab jisoo datar, kemudian mendesah lega setelah mengirim dua message pada jennie dan telah dibaca oleh pemiliknya.
"Ini cerita yang panjang dan bermasalah." 

"Kau ingin menceritakannya?" tanya bobby lagi dan dibalas gelengan oleh jisoo. Laki2 itu hanya tersenyum dan membuka lengannya untuk memberi pelukan hangat pada gadis yang sedang dilema.

"Aku hanya ingin tidur dan melupakan bahwa yang terjadi hari ini adalah nyata." jisoo mendesah menutup matanya erat2 dipelukan bobby. Mencoba melupakan apa yang terjadi tapi ia tak bisa melupakan betapa kasarnya ia terhadap jennie, mengajaknya bercinta lalu kemudian mengusirnya. Suatu perilaku yang paling dibencinya. Diperlakukan seperti objek.

Jisoo tidak bisa memaafkan dirinya sendiri karena bertingkah tidak jauh berbeda dari jennie.

Apakah ia sudah mendapatkan karmanya saat ini....?

Entertainer [ jensoo] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang