Chapter 22

6.6K 404 30
                                        

Warning : terdapat adegan syur! So bacalah...!
                   
                                  *senyum

Seluruh tubuh jisoo bergetar hebat. Dadanya naik turun, napasnya memburu tak terkendali. Merenggut sprei sutra dibawahnya gadis itu meronta.

"Ash, ahh. jennie..." jisoo mendesah, kepalanya berpaling ke kiri kanan bergantian.. Dan sesekali mengangkat kepalanya untuk melayangkan pandangan pada gadis yang sedang mengerjai bagian bawah tubuhnya. "Sialan! Kau... Ahh, teruss jennie.. "

Gadis itu merintih dan semakin menggila saat merasakan lidah panjang jennie menembus miliknya kemudian menyeruak masuk mencari kehangatan disana. "Disana, iyah.. lebih cepat..ahh Kumohon." jisoo memohon dengan putus asa dari suaranya, meminta lebih banyak keinginan.

Jennie memainkan lidahnya dikelembaban yang nikmat dengan intesitas tinggi..rintihan jisoo dengan suara memohon membuat hasrat didirinya membumbung hingga hampir mencekiknya.

"Sebut terus namaku, sayang! Ayo!" pinta jennie disela lumatan dibawah sana.

Tangan kirinya ia bawa naik untuk menyentuh dada kekasihnya yang tampak berayun karena napas tersengal, menambah rangsangan dikulit yang telah bersimbah keringat. 

"Kau sangat panas! Sialan! " jennie memasukan jarinya menggantikan keberadaan lidahnya. Membawa jarinya keluar masuk dengan nada konstan..  pelan hingga semakin cepat..

"Shit!!" jisoo mengumpat, menggigit bibir bawahnya mencegah umpatan lain keluar dari bibirnya. "Ough jennie, ku mohon lebih cepat. Bitch!!" ia merasa seluruh tubuhnya turut terpacu dengan umpatan yang terlontar begitu saja.

"Aku suka saat kau memaki. Itu membuat kau bertambah sexy." jennie memprovokasi sambil terus memberi kekasihnya kesenangan. "Ayo terus. Maki aku sayang!!" perintahnya, kemudian memberi gigitan didada kanan jisoo yang mendongak tinggi.

"Jennie aku.... Ahh.. " jisoo meronta tak terkendali, mencengkaram tengkuk jennie yang tengah menatapnya. "Ahh.. Jennie.. Aku akan. " saat ayunan terakhir jari2 panjang jennie dipenuhi semburan dari jus putih kekasihnya.

Mata jisoo tertutup rapat saat seluruh tubuhnya masih tampak bergetar beberapa kali, menikmati sensasi nikmat yang baru saja menyerangnya..

Jennie membiarkan sebentar kekasihnya terkapar tak berdaya, memakan habis jus jisoo yang melekat dijari-jarinya.. Ia tersenyum sebelum bangkit dan melenggang menuju kopernya yang berada disamping lemari hotel.

"Mau kemana kau?" tanya jisoo dengan suara lesu, dan berguling kesamping untuk melihat kekasihnya yang tampak berjongkok dan mengeluarkan sesuatu dari dalam koper. "Apa itu?" tanyanya lagi,

Gadis bermata kucing itu tak memberi jawaban, melainkan berjalan kembali dimana kekasihnya yang tak berdaya berada.

"Ini surprise untukmu." jennie duduk disisi ranjang dan tampak menyembunyikan sesuatu dibalik punggungnya.

"Surprise?" tanya jisoo tak percaya sambil tertawa. "Kan aku sudah bilang, aku tak menyukai surprisemu lagi." canda jisoo

"Bagaimana kau sangat yakin jika kau tidak akan menyukai apa yang jadi surpriseku kali ini." tantang jennie dengan bangga

Jisoo bersandar dikepala ranjang dan menatap jennie serius. "Tunjukan saja padaku."

"Setelah melihatnya nanti, jika wajahmu tampak syok itu berarti surpriseku berhasil." jennie menggoyangkan alisnya menggoda. "Dan kau harus melakukan apapun yang aku minta."

Gadis yang lebih tua itu hanya memutar matanya, ia selalu yakin jika dirinya akan kalah jika jennie sudah berkata seperti itu.. "Apapun! Aku sudah menjadi milikmu seutuhnya, jadi bagaimana aku bisa menolak." tambahnya seraya mengangkat bahu, jennie hanya terkekeh melihat ekspresi imut kekasihnya.

Entertainer [ jensoo] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang