chapter 37

2K 284 57
                                    

a/n ; hey yorobeun ! pecinta entertainer, aing kembali menyapa. masih ada gk penghuninya dimari....hahha sorry sudah lama menggantung. wlau gimanapun diriku pun pnya kesibukan diluar, jadi tak bisa up sering. tapi aku tetap membawa lanjutan, tak perduli masih ada yang ingat atau bahkan lupa or gak ngefeel aing bisa maklum kok.

mari baca ~


---








Natal sebentar lagi berlalu. Senang rasanya melewatkan hari penting bersama orang-orang terkasih. Berharap tahun selanjutnya akan tetap sama. Begitulah permintaan hati seorang gadis kucing dalam benaknya.

Dia bahagia bisa merayakannya bersama teman-teman,terlebih dengan sang pujaan hati. Meski secara teknis belum terjalin hubungan kembali antara dia dan jisoo.  Mungkin sebentar lagi, tapi tak sedikitpun mengurangi rasa euforia padanya.

Malam itu,mata kucingnya lelah, beberapa botol sampanye telah kosong dan berjejer diatas meja. Bersandar pada kursi anyam, dia memejamkan mata seakan menikmati cairan alkohol mengaliri sarafnya.

Selain pesta barbeque dihalaman depan,berbagai kudapan lain pun tampak memenuhi meja....dan tentu saja sampanye yang jennie beli saat dilondon menjadi pendamping mereka.

Alhasil,raut wajah masing2 terlihat memerah dan lelah. Tak terkecuali; termasuk ella.

Jisoo awalnya melarang gadis itu untuk menyentuh alkohol,tapi dia bersikeras. Katanya itu bukan hal baru baginya. Ternyata dia tak sepolos yang mereka kira. Lagipula kapan lagi mereka bersenang-senang bersama seperti itu.

“ella, sebaiknya kau tidur. Kau tampak lelah.” Jisoo membujuk gadis yang bersandar padanya sambil memejamkan mata. Dirinya yang tak terlalu mabuk masih santai menyantap beberapa kudapan.

Jisoo memiliki toleransi alkohol yang tinggi juga rupanya.

Jennie melirik kearah jisoo yang berada didepannya. “sudah diperingatkan sebelumnya kalau tidak kuat kenapa minum terlalu banyak.” Dia mengoceh, dengan keadaan yang tak jauh berbeda dari ella.

Jisoo hanya menggeleng sambil tertawa kecil. Sedang chaelisa masih diam karena terlalu nyaman pada posisi saling berpelukan. Seolah dunia hanya milik berdua.

“seharusnya kau itu berkaca,lihat! kau tidak jauh berbeda dariku.” Sahut ella. Ternyata dirinya masih cukup sadar untuk sekedar menanggapi. Namun lebih suka bermanja-manja pada jisoo.

Jennie yang menyadari itu, mencibir. “dih, aku tu tidak mabuk ya. Aku masih segar begini. Asal kau tahu 3 botol itu belum apa-apanya bagiku.” dia berkata sambil mencoba bangkit guna membuktikan bahwa ucapannya benar.

Yang paling waras diantara mereka hanya jisoo,dalam artian yang tidak benar-benar mabuk. Jadi bisa menilai bahwa keadaan jennie tak sesuai seperti apa yang diucapkan.

Ketika tubuh jennie oleng, dia dengan sigap bangkit dan menahan bahu jennie,yang mana kalau tidak...tubuh gadis itu akan menimpa meja.

Jennie tersenyum usil saat menyadari jisoo meraihnya. Membantu dirinya duduk kembali ke kursi. Dia dengan senang hati membuat kondisinya memburuk. Seolah jika tidak ada yang membantunya akan jatuh ketanah kapan saja.

“kalau sudah tidak kuat jangan berlagak sok kuat...apa susahnya duduk diam tanpa membantah.” Jisoo memarahi. Sedang jennie semakin tersenyum senang karena diperhatikan.

“iya, sayang. Terimakasih.” ucapnya

“ishh...mabuk saja masih bisa menggombal.” Kesal jisoo. Tak seorangpun yang menyadari wajahnya memerah bukan karena alkohol melainkan ucapan jennie.

Entertainer [ jensoo] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang