---------------
Seoul, korea selatanPukul 23.56
Setetes keringat menetes dipundak jennie lalu mengalir kepunggung dan menghilang ke tubuh bagian bawahnya.... Dia semakin mengintensifkan gerakannya.
"Mm.... Lebih keras..." suara serak gadis dibawah jennie mendesah lembut dan sangat terangsang.
Jennie mencengkram rambut coklat wanita itu dan menggencarkan aksinya... Memberi kepuasaan yang diinginkan. " ucapkan namaku lagi.."
"Aku akan.... Ahh... Shitt... Jennie!!" gadis itu semakin menggila putus asa saat akan mencapai puncaknya.
Jennie mengangkat sedikit tubuhnya untuk melihat wajah gadis yang sedang dia nikmati tubuhnya itu. Melihat rambut coklat, wajah putih, mata biru, bibir sedikit tipis...
Tunggu....
Mata biru?
Dan...
Bibir tipis?
Jennie membelalakan matanya, seketika dia menyadari... Itu tidak mungkin. Apa-apan ini!
Dia sekarang sibuk dengan pikirannya sementara tangannya masih asyik memberi kepuasaan pada gadis yang sedang meronta2 dibawahnya itu.Tidak lagi.... Pikir jennie saat dia menutup matanya. Itu tidak mugkin terjadi. Itu sudah kedua kalinya dia mencoba berhubungan dengan gadis2 acak yang dia temui diclub yang biasa didatanginya.. Tapi setiap kali dia sedang bercinta dia akan berkahayal tentang jisoo, sehingga akhirnya dia tidak lagi menikmati percintaan dengan gadis yang tak diinginkannya itu.
Cara itu hanya agar pikirannya bisa beralih dari jisoo yang tidak bisa dikeluarkan dari otaknya. Meskipun dia tidak melihat gadis itu selama hampir 2 minggu sejak kejadian dihotel saat mereka di New york.. Tapi hanya bayang2 jisoo yang selalu ada dibenaknya.
"Jennie...." suara gadis yang menyentuh bahunya, seketika membuatnya menyadari bahwa sejak tadi dia tidak sendiri... dia terlalu hanyut oleh pikiran tentang gadis berwajah malaikat itu.
"Apa ada yang salah? Sepertinya kau tidak menikmatinya tadi...."
"Maaf... Bisakah kau meninggalkanku sekarang, aku sedang ingin sendiri.." kata jennie dengan senyum lesu.
Gadis blasteran amerika itu hanya mengangguk dan bangkit untuk memakai kembali pakaiannya yang berserakan dilantai. "Kau bisa menghubungiku lagi jika kau membutuhkanku..."
Jennie memandangnya tanpa ekspresi, jangankan untuk menghubungi kembali gadis itu, bahkan namanya saja jennie sudah lupa... Apalagi untuk kembali menemui tak pernah terpikir olehnya... Karena jennie tidak ingin terikat oleh suatu hubungan, dia tidak suka komplikasi. Sehingga gadis yang dia temui hanya berlaku satu kali.
Kecuali satu gadis itu......
Jennie merebahkan tubuh nakednya diranjang setelah gadis itu benar2 meninggalkan apartemennya. pikirannya yang sempat terputus mengisi kepalanya kembali.... Dia teringat sms terakhir yang dikirim jisoo padanya sebelum benar2 memblokir semua kontaknya.
Kamu hanya bagus untuk itu...
Dia tidak mengerti apa maksud yang dikatakan jisoo. Jennie hanya bagus untuk apa? S**ks?? Apa benar dia hanya bagus untuk itu....
Pertanyaan2 itu melayang diatas kepalanya. Dia mendapati dirinya dalam jalan buntu tanpa jawaban... Dia mencoba memahami apa yang dimaksud jisoo dengan itu.
(-)
(-)
(-)
(-)
KAMU SEDANG MEMBACA
Entertainer [ jensoo]
Romance(WARNING: MATURE CONTENT, GXG, KATA² KASAR,dan tulisan ini mengandung nikotin, heroin, morphine, yg membuat pembaca adictive) Sebagai seorang entertainer harus profesional bukan? Bekerja dengan orang² yang berbeda setiap saat, walaupun terkadang kit...