chapter 24 (Jangan Menyerah Padaku)

3.6K 437 38
                                    

Sebelumnya,,

"Jennie-ah." Jisoo bergumam dan jennie hanya diam agar kekasihnya melanjutkan.

"Aku ingin jujur tentang sesuatu."

Suara jisoo sedikit agak takut dan bergetar , membuat jennie mengangkat kepalanya dan mendongak pada gadis yang lebih tua.

Ekspresi jennie awalnya sedikit bingung. "Hal apa yang belum aku ketahui tentang dirimu? Bukankah aku telah sepenuhnya tau tentangmu."

Semua yang menyangkut tentang kekasihnya memang telah jennie ketahui...dari hal kecil hingga hal besar sekalipun. Tapi untuk yang satu ini,jisoo belum memberitahu fakta yang sebenarnya.

Sehingga jisoo menggelengkan kepalanya tidak setuju.

"Ini tentang Bobby." Ucap jisoo

(-)

"tentang hubunganku dan bobby." Jisoo menegaskan maksudnya.

Saat mendengar nama bobby,gadis yang lebih muda sontak bangkit dari posisi jongkoknya. Dengan ekspresi tak suka jennie beranjak dan menjauh darisana.

"Jennie,dengarkan aku." Seru jisoo saat melihat kekasihnya tak menghiraukan perkataannya.

"Aku harus menjelaskan ini agar tak terjadi kesalahpahaman diantara kita nantinya." Gadis yang lebih tua mencoba mendekat. Membawa tangan untuk menyentuh bahu jennie yang memunggunginya.

"Jennie.."

"Dengar jisoo. Aku tidak ingin mendengar apapun. Tolong jangan teruskan." Pinta jennie tanpa repot2 berpaling.

"Tapi jen, aku harus melakukannya. Lagipula Ini tidak seperti yang kau pikirkan." Jisoo mencoba menjelaskan namun jennie tetap tak perduli.

"Cukup jisoo! Aku sudah bilang aku tidak ingin mendengar apapun tentang lelaki sialan itu." Jennie sedikit meninggikan suaranya. Membuat jisoo cukup tercengang. Kadang ia ingin sekali menampar jennie saat sikap arogannya ini muncul.

"Jennie kau tidak boleh berkata seperti itu tentangnya." Jisoo menentang gadis yang lebih muda. Namun ia tetap berusaha berkata lembut agar tak terpancing emosi.

"Lihat? Kau selalu membelanya bukan. Bahkan sekarang pun kau lebih membelanya daripada pacarmu sendiri." Jennie menggeleng tak percaya.

"Itu karena kau selalu melihat sisi negatif darinya,tanpa berniat mengetahui yang sebenarnya dulu." Bantah jisoo. "Makanya sekarang kau dengarkan aku..."

Jisoo masih mencoba menjelaskan perlahan-lahan namun keras kepala jennie menghalanginya.

"Kan sebelumnya aku sudah bilang aku tidak ingin mendengar apapun tentangnya." Jennie segera melintasi gadis yang lebih tua.... yang memiliki ekspresi kesal saat kekasihnya mempersulit penjelasannya.

"Jennie..kau jangan kekakanakan seperti ini. Apa sulitnya kau diam dan mendengarkan apa saja yang ingin aku katakan." Jisoo berkata kesal sambil mengekor dibelakang jennie yang kembali menuju tempat tidur.

"Dengar jisoo-ah." Jennie berkata saat ia mendaratkan pantatnya disisi ranjang. "Aku tidak ingin kau merusak suasana hatiku dengan cerita2 yang tidak ingin aku dengar. Terlebih tentang bobby,aku sangat yakin jika apa yang ingin kau sampaikan adalah sesuatu yang menyakiti hatiku."

Gadis bermata kucing tersebut mencoba menebak seakan ia mengetahui maksud dari kekasihnya. Jisoo memutar matanya kesal, karena jennie dan asumsi sialannya tak pernah hilang.

"Kau tahu jisoo? Alasan Kenapa aku lebih memilih Barcelona untuk liburan kita? Kenapa aku tidak memilih madrid atau tempat lain yang notabene nya kota ter-romantis dispanyol? Atau bahkan aku tidak tertarik membawamu ke Paris,yang sudah tak diragukan lagi title romance nya. Apa kau tahu itu?"

Entertainer [ jensoo] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang