Chapter 32

3.3K 413 121
                                    

a/n ; sebelumnya gw mau ngucapin happy eid mubarak ya yorobeun. selamat hari raya idul fitri 1440 H. mohon maaf lahir bathin. maafin jika selama ini gw banyak salah,semisal ada kta² yang kurang berkenan,atau masalah lama update 🤣 mohon dimaafkan yee~


-------

Pop jisoo



Menatap kosong pada semua sisi yang tak berujung...

Tak ada cahaya...

Hanya kegelapan...

apakah aku sedang berada didimensi lain...

Yang mana atmosfir kurasakan berbeda..

Hening !

Aku baru merasakan keheningan yang terasa sangat kuat..

Mengikat dan mencekik..

Aku hampir pingsan karena kehabisan napas...

Tolong siapapun yang mendengarku berteriak dan menjerit putus asa...selamatkan aku !

Aku sangat mati rasa...

Tak mampu bergerak, bahkan beringsut..

terlebih aku tak tau aku dimana...

mataku mulai mengabur lantaran airmata tak mampu terbendung lagi...

aku sangat ketakutan dan merasa sendiri...

tubuhku menggigil...

aku membutuhkannya...

jennie...tolong aku !




Drrttt.....drrttt.....

Drttt...drtttt...



Aku terkesiap...dengan mata membulat terbuka.

Getaran ponsel sukses membangunkanku dari mimpi buruk itu. Aku terengah-engah,dengan napas yang memburu. Keringat menetes didahi dan leherku. Menatap langit² kamar aku mendesah sebelum mengusap keningku yang basah kemudian meregangkan badanku.

aku meraih ponsel yang tak pernah berhenti bergetar.

Tanpa melihat si penelpon,aku mengangkatnya.

“Yeob...seo...”

Suaraku serak, hampir kesulitan mengeluarkan sepatah kata. Beberapa kali menjernihkan tenggorakanku,sebelum akhirnya menuju dapur sekedar mengambil air putih guna membasahi tengorokkan yang kering.

“Kau tidak apa² jisoo-ah.” Suara laki² seberang sana menegurku dan nampak khawatir.. menyadari jika napasku tak teratur dari balik ponsel.

Meletakkan gelas kosong diatas meja,aku melihat layar ponsel guna memastikan dengan siapa aku berbicara.

Aku menghela napas lalu mendarat disofa setelah tau si pemanggil yang tak biasanya menelpon pada jam sepagi ini.

“Nee oppa. Aku hanya merasa haus dan itu kebiasaan setelah bangun tidur.” Aku berasalan,mengangkat bahu walau tak dilihat olehnya. “memangnya ada apa oppa?”

Membawa jari ke surai hitam lalu ingatanku kembali pada mimpi itu.

Aku tak tahu pasti aku dimana , yang jelas itu sangat menyesakkan.

Dan aku ingat dirinya.

Jennie.

Kenapa?

Dari sekian banyak orang, aku hanya ingin dia yang datang padaku.

Entertainer [ jensoo] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang