----------
Jennie masih tetap berdiri membeku, kakinya tak bisa digerakkan sedikitpun, seolah seseorang telah menancapkan paku dikedua kakinya. Ekspresinya syok. Pikirannya masih mencoba menyerap kata2 ajaib yang jisoo lontarkan padanya.
Apa benar jisoo mencintainya??
Kim jisoo mencintainya?
Terbangun dari transnya, jennie melompat dari tempatnya. Matanya melebar ketika dia menyadari bahwa jisoo benar2 mengatakan itu padanya.
Sialan. Kim jisoo mencintainya. Perlahan senyum muncul dikedua bibir mungilnya. Mengetahui jika sekarang seseorang menyukainya membuat jantung didadanya hampir meledak karena kebahagiaan, terlebih itu adalah seorang kim jisoo yang selama ini ia damba dan membuatnya hampir gila..
Ya memang hanya jisoo yang mampu mengucapkan kata2 itu menjadi suatu kalimat terindah yang pernah ia dengar, jika ada gadis lain yang melakukan hal sama mungkin takkan digubris olehnya dan hanya dianggap kata2 murahan.
Tapi senyum dibibirnya lenyap seketika, karena dia baru menyadari jika jisoo telah pergi setelah menjatuhkan bom itu padanya tanpa memberi kesempatan untuknya menjawab ataupun menanggapi. Ahh.. Sialan.
Jennie terlalu lama berpikir dan lambat dalam hal pergerakkan kali ini. Ia terlalu terpesona dengan kata2 jisoo sehingga tidak sadar jika gadis itu telah lama pergi. Ia langsung berlari mengejar dan mencari keberadaan gadis yang baru saja berhasil membuatnya membeku.
Menyusuri koridor panjang dan meneliti disetiap ruangan yang ia lewati,sesekali memanggil nama gadis itu, dan memikirkan kemungkinan jika panggilannya itu akan dijawab walaupun hanya kemungkinan kecil.
"Jennie.. "
Merasa namanya dipanggil ia menoleh kearah suara yang ia kenal. Ia melihat lisa mendekat padanya dengan napas ngos2an seperti dia juga habis berlari.. "Darimana saja kau? Kami semua heran karena kau dan jisoo belum juga kembali." lisa bertanya cemas.
"Jadi kau juga tidak melihat kemana jisoo pergi?" jennie malah balik bertanya.
"Iya itu tadinya,saat dia memutuskan untuk menyusulmu, tapi sekarang dia pergi ke ruang ganti dilantai bawah." terang lisa, "tapi saat jisoo berpapasan denganku tadi sepertinya dia menangis jen?" lisa menjeda.. "kalian bertengkar lagi?
Hati jennie seakan runtuh, mendengar jisoo menangis sangat menyakiti perasaannya. Apalagi itu adalah ulahnya... Ia tak bisa memaafkan dirinya sendiri jika saat ini gadis itu merasa terpuruk. Perhatiannya sekarang lebih dari apapun, dan mode perlindungan kini hanya terarah pada jisoo.
"aku harus bertemu dengannya!" entah ia menjawab lisa atau hanya sekedar mengingatkan dirinya. Yang jelas Pikirannya hanya pada jisoo saat ini, dan mereka harus berbicara, itu yang terpenting.
Jennie kembali mendengar suara lisa memanggil namanya namun sayup, karena kini ia sudah berlari jauh tanpa ingin mendengar lebih lanjut komentar dari sahabatnya itu. Ia segera berlari menuju lift dimana gadis yang ia cari berada.
Jennie mengumpat saat lift yang ia ingin masuki sedang mengalami gangguan. Mendesah panjang dan kembali berlari menuju tangga darurat, ia tak ingin menyia2kan sedikitpun waktu untuk cepat membawanya bertemu jisoo. Walaupun berbeda dua lantai tapi itu cukup membuat napas jennie tersangkut ditenggorokannya.
Joging hari ini cukup melelahkan... batin jennie
Tapi ia tak perduli jika sudah menyangkut gadis berwajah malaikat itu, jangankan menuruni dua lantai, 10 lantai pun ia sanggup... Tapi karena dia belum pernah melakukan itu jadi tak bisa dipercaya, kekeke
![](https://img.wattpad.com/cover/160932739-288-k564618.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Entertainer [ jensoo]
Romance(WARNING: MATURE CONTENT, GXG, KATA² KASAR,dan tulisan ini mengandung nikotin, heroin, morphine, yg membuat pembaca adictive) Sebagai seorang entertainer harus profesional bukan? Bekerja dengan orang² yang berbeda setiap saat, walaupun terkadang kit...