chapter 38

5.5K 357 108
                                        

a/n : hy im back 😊😊 smoga aku bisa cpet nyelesain ni crita yee~

mari baca~

--







Suasana hati sang gadis kucing sangat berantakan sejak kejadian pagi itu. Menurutnya tidaklah lucu, tapi lisa seringkali mengejeknya begitupun jisoo... sungguh tidak membantu sama sekali. Bayangkan saja, harapanmu sudah tinggi, setinggi langit ketujuh anggap saja begitu tapi dengan senang hati harapan itu dihancurkan. Kalian pasti tidak lupa saat dia menemukan dirinya bertindak mesra terhadap ella dengan mencium Tangan gadis mungil itu....secara teknis iya dia melakukannya tapi perlu digaris bawahi bahwa dia tidak sadar dan dia jijik lalu mengutuk secara mental. Sialan.

Merengut. bibirnya maju beberapa senti. Ingin sekali dia melempar sesuatu kepada lisa karena menunjukkan wajah mengejek sepanjang waktu. Heran, apakah dia sungguh sahabatnya atau bukan.

'berhenti atau aku akan menendang pantatmu yang tepos itu, mau?" jennie membuat gerakan seakan dia akan menerjang lisa kapan saja.

"oww! nanti chaeng akan menangis melihatku diterjang kucing besar yang pemarah..." lisa berkata sambal tertawa jahil.

Jennie menggeram, "aku akan bilang padanya untuk mengulitimu setelah aku puas menganiayamu,"

Dia memang terdengar kejam tapi percayalah jennie tidak bersungguh-sungguh.

"kau lagi PMS jennie? Kenapa suasana hatimu tidak berubah sejak kemarin."

"ahh, whatever."

Jennie benar - benar dalam mood yang buruk. Entahlah kenapa dia begitu kesal. Apa karena dia merasa malu saat melakukan sesuatu yang membuatnya jijik, tapi sepertinya bukan karena itu....lebih kepada sikap jisoo. Yah, gadis itu . dia tahu semua itu adalah ulah jisoo. Dan jennie cukup sebal saat mengetahui bahwa jisoo puas mengerjainya, dia bilang ingin sekali melihatnya akur dengan ella. Tidak tahukah dia bahwa bocah genit itu yang lebih dulu mengibarkan bendera perang padanya sejak awal namun jisoo selalu berada dipihak ella karena dia menganggap jennie terlalu kekanakan . menyebalkan sekali bukan.

''kan melamun lagi, ayolah jen jangan terlalu dipikirkan. Kau jelek jika merengut seperti itu.''

Jennie merasakan bahunya mengalami tekanan, menoleh kesamping dia mendapati lisa sudah duduk disampingnya. ''kalau kau tak bersemangat begini bagaimana kau mendapatkan hati jisoo dalam waktu cepat.''

'entahlah, lisa. Kenapa aku merasa disini hanya aku yang terlalu berharap. Apa kau merasakan itu juga. Aku merasa dia tidak mencintaiku lagi.'' Jika sudah mellow seperti ini lisa tahu bahwa jennie mulai menunjukan kerapuhannya. Dia juga seorang wanita yang mana memiliki tingkat emosional yang gampang berubah.

Lisa tersenyum, jika bukan dia siapa lagi yang jadi penguat sahabatnya itu. Selama ini dia mengenal jennie adalah gadis yang cuek, tidak pernah perduli apapun apalagi masalah perasaan. Semenjak mengenal cinta dia hampir berubah seratus persen.

"kau tahu jen, aku lebih suka melihat kau sombong dan arogan daripada melihat kau seperti ini.'' Lisa mengakui. Sedikit banyaknya itu memang benar,

Jennie melihat kearah lisa dengan tatapan penasaran,'' memangnya aku seperti apa...?''

''sedih,rapuh, menyerah dan putus asa.'' Lisa memberitahu, jennie menatapnya dengan pandangan seolah berkata ''apa yang harus aku lakukan ?''

gadis itu sungguh rapuh dan lisa semakin tak tega. ''dengar, bukankah aku sudah memberitahumu trik Tarik ulur, seharusnya kau mengerti maksudku,..apa salahnya dicoba.''

Lisa menanti jennie menanggapi sembari menaikan alisnya, ''aku belum mengerti, tapi aku akan coba...'' jennie menunjukkan senyum kecil dan lisa pun membalasnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Entertainer [ jensoo] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang