Chapter 30

3.5K 457 140
                                    

(Riley)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Riley)






---

Waktu kini sedang menunjukkan pukul 04.13 dini hari. Deruan udara dingin yang senantiasa berhembus seakan menguliti tubuh gadis cantik yang sedang berjalan tak tentu arah. Dengan hanya balutan kemeja kebesaran milik kekasihnya , ia tak memperdulikan apapun.

Tak pernah memperdulikan jika seorang gadis sepertinya pergi sendiri di jam yang tak wajar bisa saja mengalami suatu hal buruk. Bertemu orang² jahat misalnya, yang menginginkan tubuh indahnya...mengingat ia hanya mengenakan hotpant. Siapa yang tidak jika menemukan gadis cantik berpenampilan sexy—sendirian—di jam dimana semua orang masih menari dengan mimpi.

Tapi tentu saja, hal itu bukan sengaja dan sudah pasti ada alasannya.

Jisoo menepis cairan bening yang lolos dari pelupuk matanya dengan enggan. Ekspresi wajahnya kesal , bibirnya didorong maju dan sesekali terlihat tangannya menyentuh dadanya.

Sakit !

Rasa itulah yang ia rasakan saat kepergiannya yang tiba² dari apartemen miliknya, dan meninggalkan jennie sendiri disana. Ia masih tak menyangka gadis itu telah berbuat demikian padanya. Seorang yang ia cintai seluruh hidupnya, yang ia percayakan hati padanya telah menyakitinya—mengecewakannya. Sungguh kejam.

Jisoo masih tak ingin membiarkan suara tangisnya lolos dari bibir hati miliknya. Ia tak ingin menangisi seorang pengkhianat, setidaknya begitulah jennie baginya saat ini— pengkhianat. Bagaimana bisa semua kepercayaan yang ia beri dengan mudah dihancurkan olehnya.

Flashback

Jisoo meletakkan ponsel milik jennie kembali ditempat sebelumnya—diatas nakas. Beralih meraih baju kemeja milik jennie dan memakainya. Rasa kantuknya telah enyah,sehingga ia memutuskan membawa tubuhnya menuju dapur untuk menyeduh kopi.

Bersandar disofa sambil memainkan ponselnya, ia sesekali menyeruput kopi yang ia seduh dan meletakkannya diatas meja.

Bosan bermain game ia beralih pada aplikasi tweeter. Jisoo mengukir senyum saat pikirannya kembali pada kejadian saat ia dan jennie bertarung .. perang mulut dan tentu saja mereka suka sekali berbagi cemoohan di sosial media tersebut. Bagaimana lucunya kata² yang sering mereka lontarkan.

Hal itu membuat jisoo terkikik melihat interaksi mereka beberapa bulan lalu. Ia menggeleng–gelengkan kepalanya dan menarik lehernya kebelakang dengan tawa tertahan.

Ia menoleh kearah punggungnya untuk melihat jika saja jennie keluar untuk menyusulnya, namun nampaknya gadis itu telah melanjutkan tidurnya karena tak ada tanda² gadis itu mencarinya.

Entertainer [ jensoo] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang