Chapter 27 (Happy Valentine Day)

4.1K 447 89
                                    

happy valentine day (14-02-2019) yeorobun 😘😘

----

"oppa...!!" ucap seorang gadis lirih sembari memandang sayu laki-laki didepannya. wajahnya nampak terluka. "waeyo?"

ia tak bisa berkata banyak, sesak didadanya seolah ingin segera merobek hatinya jika terlalu banyak kata yang keluar dari bibirnya.

sementara laki-laki yang diberi pertanyaan hanya menunduk tak mampu berbagi tatapan dengannya.

"mianhae jieun-ah." akhirnya pria tersebut angkat suara , setelah keheningan menerpa keduanya.. tak lebih terasa mencekam.

"a-aku terpaksa m-melakukan ini..aku- " kata-katanya terhenti saat air bening akhirnya menetes ke rahang tegasnya. "aku tak bisa berbuat apa2 lagi selain menuruti kehendak mereka,.aku tak bisa membangkangnya.. aku tak ingin jadi anak yang durhaka."

"aku tidak meminta kau bertindak demikian !! paling tidak kau memperjuangkankan hubungan kita... jangan hanya pasrah dengan keadaan.." sahut gadis itu menentangnya, terengah-engah. ia kemudian membawa tangan menghapus airmata dipipinya. "apakah sulit bagimu untuk setidaknya meminta pengertian orangtuamu?"

pria didepannya hanya menunduk diam, tampak tak berniat menjawabnya.

"ini bukan sebuah jalan keluar untuk kita oppa..!"

"jebal...jawab aku !!" gadis bernama jieun itu berteriak sembari menarik-narik kerah pria yang diam seribu bahasa.

merasa masih tak ada respon gadis tersebut melonggarkan cengkramannya. ia tampak putus asa dengan usaha yang sia-sia.

"baiklah, jika itu sudah keputusan final , aku tidak bisa lagi memaksamu." akhirnya jieun menyerah, lelah jika semua argumen yang mereka miliki tak pernah menemukan solusi. "menikahlah dengannya...."

jieun mencoba membangun senyum palsu walau ia ingin sekali memotong lidahnya karena telah mengeluarkan kata2 racun untuknya sendiri.

pria didepannya dengan takut2 mendongak, menemui tatapan miliknya.

"mianhae...!!" ucap pria itu lirih, membuat jieun menggigit bibirnya. bukan kata itu yang ingin ia dengar..

"ku harap kau akan menemukan seseorang yang akan mencintaimu lebih dariku dan bersedia memperjuangkanmu." sahut pria tersebut, menatapnya nanar. "kau layak mendapatkan laki-laki yang lebih baik .. bukan sepertiku yang hanya seorang pecundang !!"

setelah mencium dahi dan meremas bahunya ,laki-laki tersebut lantas berlalu dari pandangannya. saat itulah tangis gadis tersebut meledak , ia cukup kuat menahannya sejak awal. tubuhnya luruh ketanah, rasa sakit itu seolah membelah jantungnya dengan perlahan..sehingga suara isakannya pun terdengar memilukan.

cut.....cut....

suara sutradara mengintruksi, menghentikan adegan tersebut.
seketika jisoo bangkit dan meraih tissue yang diberikan staf padanya.

"kerja yang bagus jisoo-ssi.." ujar sang sutradara sembari menjabat tangannya. jisoo memberi senyum sebagai responnya.

"syuting hari ini, kurasa sudah cukup." lanjut sang sutradara.

"Nee , kamshamnida PD-nim.." sahut jisoo sambil membungkuk lalu berterima kasih pada staf dan kru yang bertugas saat itu.

jisoo mengusap dahinya yang berkeringat, sepertinya setiap 'take scene' cukup menguras tenaganya..karena setiap penguasaan untuk penjiwaan sebuah adegan secara naluriah bukan hanya menyeretnya secara emosional namun juga secara fisik.

Entertainer [ jensoo] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang