Chapter 19

6.3K 435 95
                                    

----------

"Jennie~ahh... " jisoo menjerit kecil saat tubuhnya dilemparkan ke kasur ukuran kingsize miliknya, tapi kemudian ia tertawa karena melihat ekspresi pacarnya yang sangat tidak sabar.

"Itulah akibatnya jika kau berani membangunkan macan yang lama tertidur." gumam jennie saat ia merangkak dan mendekati jisoo yang terbaring pasrah.

"Aku baru tahu jika seekor macan bisa hibernasi juga." canda jisoo dan menarik keras leher gadis bermata kucing itu kearahnya.

Jennie terkekeh, membawa tangannya menelusuri setiap inci wajah jisoo ia menjilat untuk membasahi bibirnya.. "Bagiku sesuatu didunia ini tidak ada yang tidak mungkin. Bukan hanya seekor beruang yang bisa hibernasi melainkan seekor macan pun bisa jika ia ingin." jari2 mengabsen setiap detail wajah pacarnya.. "Contohnya aku.." jennie melanjutkan, kemudian mengecup pipi, hidung, dan berhenti saat menatap bibir berbentuk hati yang ingin berucap sesuatu..

"Kau itu bukan seekor macan, melainkan hanya seekor kucing.. Lihatlah matamu sangat mirip dengannya." jisoo tertawa bercanda dengan main2 mengejek jennie yang terlihat sudah tak sabar.

"Jadi kau menantangku?" jennie tak terima jika permainannya hanya disamakan sekelas kucing, yang berarti masih level bawah.

"Tidak juga, hanya saja aku berkata fakta." jisoo mengangkat bahunya, dia sangat suka melihat wajah jennie yang merasa tertantang.

"Itu sama saja kau menantangku, mengerti." balas jennie, tangannya dengan nakalnya masuk kedalam blouse jisoo dan meremas pelan dadanya yang membuat empunya mengerang menggoda.

"Jika benar begitu, maka buktikan saja padaku." tantang jisoo dan mengedipkan sebelah matanya.

Jennie menyeringai senang, karena jisoo sekarang benar2 menjadi miliknya. Tapi ia tak ingin tergesa-gesa karena kekasihnya itu sudah menyerah padanya.. Ia hanya ingin menikmati setiap momen percintaan mereka.

Gadis berambut coklat itu kini mendekatkan wajahnya pada gadis dibawahnya yang terlihat sangat menggoda, dengan sekali gerakan bibir mereka bersatu dengan irama pelan namun konstan. Jennie memagut bibir bawah kekasihnya dan menarik pelan, kemudian melakukan yang sama pada bibir atas.

"Mmm... Emhh... Ahh.." erangan tertahan keluar disela ciuman yang mereka bagi.

Jisoo menarik keras tengkuk jennie untuk memperdalam ciumannya, menjulurkan lidahnya kedalam mulut gadis itu hingga hampir mencapai rongga mulutnya... berbagi saliva yang terasa manis. Lidah mereka terbelit dan saling menjilat.

Jennie membawa tangannya menuju punggung gadis itu dan melepas pengait bra yang terpasang menutupi dada cantik pacarnya... Tangan kananya kini sudah meremas pelan gundukan sebelah kiri, dan membuat jisoo melepas ciuman mereka untuk mengeluarkan erangannya... "Em... Ahh.. Shhhh." bibirnya bengkak karena ciuman panas mereka.

Melepaskan blousenya sendiri kemudian melepas bra yang sudah meleleh di bahunya agar memudahkan jennie melanjutkan aksinya.

Jennie sangat terpana melihat kekasihnya kini sudah tak mengenakan apa2 dibagian atas.. Seluruh tubuhnya merasakan darah yang mengalir menuju setiap sarafnya, dan membakar gairah didirinya. Sungguh jisoo membuatnya gairah itu lebih tinggi dari biasanya...

Membawa kedua tangannya untuk menangkup dada jisoo, seraya mencium bagian leher kekasihnya.. " kau sungguh gadis terpanas yang pernah aku lihat." bisik jennie sambil terus menjilat, sesekali menggigit kecil dan memberi isapan dibagian yang ia beri gigitan, hingga semakin kemerahan..

"Ahhss.. Ugh.. Jennie.." jisoo merasa dirinya sangat terpicu adrenalinnya karena sentuhan dan kata2 nakal yang jennie lontarkan padanya...

Hanya jennie yang mampu merengkuh kuat jiwa raganya dan membuatnya lengkap hingga sempurna. Ia hanya ingin seorang jennie kim yang menyentuhnya, dan hanya memberikan sentuhan luar biasa itu padanya.. Karena itu selalu tak cukup baginya..

Entertainer [ jensoo] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang