Chapter 31

3.1K 408 70
                                    

a/n ; maaf yee baru bisa up sekarang, sinyal sering jelek akhir² ini tempat gw...haha sekian !

----

Flashback

Jennie membawa dirinya masuk ke dalam logam hitam persegi empat dan memencet angka 7. Segera benda tersebut membawanya menuju lantai yang diinginkan.

Ia sendirian tanpa jisoo bahkan managernya Lisa. Karena sajangnim hanya memintanya datang sendiri..tanpa  memberitahu siapapun,begitu pesan CEO YG padanya.

Saat pintu lift terbuka, jennie dengan santai menyeret kakinya menuju ruang atasan. Memasukkan tangan kedalam saku mantelnya,sesekali bersenandung kecil.

Seolah tak mencurigai perihal apa dirinya hingga dipanggil mendadak seperti ini. Tentu hal ini patutnya menjadi pertanyaan besar dibenak jennie. Seharusnya ! tapi siapa yang tidak kenal jennie? Sikap cuek dan acuhnya sudah tak diragukan lagi..sehingga apapun itu selalu tak ambil pusing.

Mendorong pintu kaca terkuak, jennie mencari sosok pria bertubuh cukup besar diruangan itu...dan ia menemukannya disisi sebelah kiri sambil menatap jauh keluar.

Dengan deheman cukup keras ia memberitahu kedatangannya.

Sajangnim lantas menoleh dan memutar tumitnya setengah. Memberi isyarat jennie untuk duduk disalah satu sofa.

Saat bagian tubuh bawahnya mendarat disofa empuk, jennie meluruskan kakinya diatas meja kaca.

Selalu dengan kebiasan yang kurang sopan, tentu saja !

Sambil memainkan kakinya jennie mencermati wajah sajangnim dari samping...hmm tak biasanya CEO itu menyambutnya tak antusias, hanya dengan ekspresi yang sulit diartikan.

Detik kemudian,,

“Jennie....” pria itu bergumam

“nee sajangnim....”

“bagaimana perasaanmu?” tanyanya.
posisi beliau masih seperti semula—menatap jauh keluar lewat dinding kaca.

Walau bingung jennie menjawab seadanya.

“Baik. Jauh lebih baik...” ia membangun senyum saat memikirkan jisoo, karena alasan dibalik perasaan bahagia adalah gadis itu. Selalu !

“Bagus ! kuharap perasaan baikmu tak berubah saat aku memberitahumu sesuatu...”

Jennie membuat wajah heran lantaran nada ucapan sajangnim terdengar seperti sarkasme yang kuat. Ia mulai merasa ada yang tidak beres.

Sajangnim melangkah kearah mejanya dan tampak meraih sesuatu. Sambil membuka amplop besar itu ia melanjutkan ucapannya.

“Kau tahu Jennie ! selama ini aku tidak pernah sekalipun mencampuri urusan pribadimu maupun asmaramu. Kau sering mendapat berbagai skandal karena kebiasaan ‘one night stand’ mu dengan gadis² itu. Tapi sejauh hal itu tak berdampak serius dengan karirmu dan kau juga selalu bisa mengatasinya dengan baik..aku tidak menjadikannya masalah besar. Justru semua rumor apapun menjadikanmu besar seperti sekarang...” sajangnim berbicara panjang lebar.. menyebabkan jennie disisi lain menarik ujung bibirnya—sedikit bangga.

“aku selalu percaya padamu jennie ! tapi kali ini aku tidak bisa menjamin aku setuju akan tindakanmu.....” lanjut sajangnim dengan suara cukup berat lantas melempar sesuatu yang ia keluarkan dari dalam amlop dan melayang tepat dimeja dekat kakinya.

Menurunkan kaki panjangnya darisana, lantas merenggut benda tersebut dengan tergesa².

Mulutnya melebar dengan ekspresi tak percaya.

Entertainer [ jensoo] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang