Chapter 14

5.6K 475 92
                                        

--------------

Pov jennie

Aku duduk dan bersandar ditepi tempat tidurku. Dengan menekuk kedua kaki, dan meletakkan selimut menutupinya dari hawa dingin kamarku. Cuaca pagi ini sedang mendung, itulah mengapa aku merasa seolah alam semesta mengerti perasaanku. Hatiku pun begitu, layaknya awan mendung yang meneteskan air hujan tapi tak ada tanda2 akan turun sesuatu yang bening dari kedua mataku... Bukan karena aku benar2 ingin menangis, tapi kurasa cara itu bisa membuat dadaku yang terasa sesak akan berkurang.. Seperti yang kebanyakan orang berkata bahwa menangis bisa mengurangi rasa frustasimu.

Perlu ku tekankan disini bahwa selama ini aku tak pernah menangis, kecuali ketika aku rindu kedua orang tuaku. Untuk urusan itu bisa dengan mudah ku atasi, hanya dengan menelpon mereka face to face rasa rindu itu terobati.

Aku meraih ponselku yang berada dimeja samping kananku. Mengklik media player dan memainkan lagu yang ada diplaylist secara acak. Mendengarkan lagu adalah salah satu kebiasaanku jika sedang duduk sendiri dan merenung. Sambil mendengarkan lagu pertama yang beralun aku mengangkat tangan kananku yang masih terbalut perban putih.

Bagaimana bila itu dirimu?

Saat hari-hari gila adalah harimu?

Sebanyak aku, akankah kau tahu?

Sekali lagi seperti alam semesta memang mengerti suasana hatiku saat ini, lirik dari lagu yang sedang bermain benar2 menyentuh dalam jantung dan ulu hatiku... Seperti sebuah soundtrack dari drama2 ketika salah satu pemerannya mengalami fase galau. Apakah kebanyakan orang akan pernah mengalami hal ini jika sedang dilema..

Apa kau tahu belakangan ini,

Aku tak bisa tidur dengan nyaman dan tak dapat menelan apapun.

Masih menatap fokus pada tanganku yang masih sedikit sakit, aku tersenyum miris mengingat insiden itu. Kenapa aku begitu dikuasai emosi dan tak bisa mengontrolnya lagi. Seperti yang bisa aku ingat, aku tak pernah terpengaruh oleh kata2 gadis itu... Saat gadis itu memarahiku, memaki, menyebutku gadis rabies bahkan menyumpahiku agar cepat musnah dari muka bumi ini, tak sedikitpun membuatku marah tak terkendali seperti kemarin.

Aku sedikit terkejut mengetahui fakta betapa gadis itu mempengaruhiku akhir2 ini,, semua hal yang tak pernah terjadi padaku kini perlahan-lahan aku rasakan seperti aku baru saja mencicipi obat jenis baru dan kecanduan setelahnya.... Candu akan senyumnya, candu akan ciumannya dan sentuhannya.

Hatiku kandas kebawah tanpa batas...

Dadaku yang sesak seolah akan meledak karena semua rasa sakit yang mengisi diriku....

Aku takut pada segala hal yang mengelilingiku...

Apakah ini cinta?

Seperti sesuatu yang baru tiba2 mengisi otakku saat salah satu lirik dari lagu melow tersebut menarik perhatianku. Cinta??

Apa itu cinta??
Bagaimanakah wujud cinta itu... Apakah bisa dilihat dari seseorang jika sedang jatuh cinta..?

Saat kau jatuh cinta kau bahagia...

Siapa yang bilang begitu, bagiku ada satu cinta yaitu hanya melihatmu dari belakang......

Seperti yang aku dengar dari orang2 cinta itu bahagia, saat seseorang sedang jatuh cinta senyum diwajahnya akan selalu terukir dengan otomatis. Tapi jika kondisiku sekarang dianggap seperti orang yang sedang jatuh cinta... Sepertinya Itu sangat tidak tepat,,

Perasaan kacau, hampa... Sendiri, hancur!!
Apa menurut kalian itu cinta....
Entahlah, selama hidupku tak pernah merasakan kata yang terdiri dari 5 huruf tersebut.

Entertainer [ jensoo] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang