EPISODE 5 (Terdampar Di Hutan)

661 48 1
                                    

Mungkin ini terlalu cepat,pertama kami memainkan sebuah 'game' di sekolah bagai istana,kedua tiba tiba saja gempa bumi melanda dan sahabatku tiba tiba saja membawa kami ke istana sungguhan di Negara atau bahkan di dunia lain yang tidak kami kenal,dan ketiga benar benar tidak sesuai perkiraan,aku bertanya tanya dimanakah kami,kami sudah jauh kabur dari istana tersebut dan sampai di sebuah hutan antah berantah yang memiliki pohon tiga kali lipat besar pohon di hutan hutan biasanya,hari sudah mulai senja dan matahari yang seharusnya indah malah tidak terlihat sama sekali karena rimbunnya pohon disisni,teman teman ku mulai khawatir (aku tidak tau apakah Igy sudah menganggapku teman atau tidak,karena sepertinya sebagian dirinya yang lain terlihat tidak peduli walau sebagian dirinya lagi merasa khawatir) ,tetapi yang terlintas di benakku adalah 'bagaimana orang tua ku tau jika anaknya tidak ada di sekolah saat terjadinya gempa?ah saat sudah pulang,aku bisa kembali ke masa lalu dan berpikir seolah olah itu hanya mimpi,apa teman ku bisa berteleportasi?apa dia memiliki kemampuan untuk membuat orang lain tersesat di dunia lain?' entahlah,pertanyaan dan solusi yang kubuat sendiri itu membuat diriku pusing

"Li,maaf,seharusnya aku taidi berteleportasi keluar gedung,aku baru tau kalau aku bisa berteleportasi sejauh ini,ini tidak sesuai perkiraan,aku sudah sering-"

"whooa,tunggu sebentar,apa maksudmu sering?" potongku,
aku terlalu terkejut atas pernyataan Sena,maksudku,dia udah 'sering?'

Setelah aku memotong semua terasa hening,Sena tidak melanjutkan,ia hanya berdiam,Igy juga kurang lebih seperti Sena,ia belum ada berbicara setelah kejadian gempa bumi,bahkan saat semua berteriak akibat bencana itu,ia hanya menunjukkan ekspresi ketakutan dan tidak berteriak satu kata pun,mungkin dia sedikit menggeram ketakutan,tapi pelan dan tidak berteriak.

"oke,namamu Sena kan?sekarang tolong jelaskan ini,kenapa kita terdampar di istana tadi,kenapa para penjaga menunduk dan bagaimana kau bisa bahasa mereka?bahkan di kelas tidak ada mata pelajaran 'bahasa spanyol logat korea'" akhirnya Igy berbicara,tetapi dengan nada bingung,aku agak puas karena dia sependapat dengan ku tentang 'bahasa spanyol logat korea'

"aku gak gitu yakin sih Gy,aku gak bisa jawab semua pertanyaanmu,tapi....aku sudah sering pindah pindah tempat,alias teleportasi ke mana mana,tetapi aku belum pernah sejauh ini,aku hanya membayangkan tempat aman dan bruk kita pindah ke Negara dengan bahasa yang tiba tiba saja aku bisa"jawaban Sena masih belum memuaskan ku,aku berbicara lagi ke Sena setelah hening panjang tadi

"oleh karena itu kamu gak terlambat ke ulang tahunku,haha itu keren,tapi itu gak penting untuk saat ini,sekarang kita berteleportasi ke tempat yang bahkan bahasa,hutan,aspal,trotoar,kendaraan,bahkan hutannya pun tidak normal"

"aku berasumsi kita berteleportasi ke dunia paralel" Igy yang mulai berargumen
"dan itu mungkin bisa dbuktikan dengan melihat kembaran-,siapa namamu?oh ya,kamu Lia,maaf,lanjut,dibuktikan dengan melihat kembaran yang mirip dan hampir sama persis dengan Lia,bahkan penjaga dan warga sekitar memperhatikanmu".

Hari mulai gelap dan aku tidak tahu letak persis terbenamnya matahari senja ini,sekitar muali gelap dan keheningan pecah akibat suara serangga serangga

"kita bakal tidur dimana?kita akan tidur di hutan ini atau tidur diluar hutan?" tanyaku

"kita gak mungkin tidur diluar hutan alias di jalanan karena warga atau penjaga di sini akan membawamu ke istana atau ke tempat semacam kantor polisi untuk diinterogasi,kita juga gak mungkin tidur di hutan,hutan ini gak nyaman banget untuk dijadikan tempat singgah,apa lagi kita gak punya tenda"jawaban Igy,menurutku Igy cukup pintar dan pandai menyimpulkan,walau kata katanya tentang gak banget nya membuatku sedikit geli,tetapi dia ada benarnya,tidur di hutan tanpa tenda itu gak nyaman,apalagi kita tidak tau apakah ada hewan buas di hutan ini.

Akhirnya setelah berdiskusi secara matang,kami memutuskan untuk tidur di hutan saja,kalau ada binatang buas dihutan ini,itu lebih baik daripada selamat tetapi diinterogasi dengan bahasa konyol dinsini,aku meraih kayu yang pas untuk kujadikan bantal,dan kucek apakah ada serangga menjijikkan di kayu itu,kami sudah mendapatkan kayu masing masing dan mengklaim bahwa kayu yang kami pilih itu bersih dan kami bertiga mulai terlelap akibat lelah.

Time RulerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang