EPISODE 17 (Petak Umpet Yang Kacau)

256 28 3
                                    

"Hiiii, gil, apa rencana nya sekarang?dan bisakah kita cepat cepat saja?  " Tanyaku

"Yang terpenting, kita harus bertahan tetap lima anggota, sampai matahari tenggelam, itu tetap masuk hitungan juara" kata Ragil

"Ukh, aku setuju dengan Lia, ini horor sekali, ini baru tahun ajaran kedua ku, bukankah kalau kita menemukan patungnya duluan,  kita bisa langsung keluar dan dianggap juara kan? " kata Kall

"Ya, kita bisa langsung keluar dan dianggap juara satu, tapi kita tidak tau dimana patungnya, lebih baik kita cari tempat persembunyian dulu" kata Icha

Sinar matahari pagi menjelang siang menerpa jendela, aku berada di ruang penuh meja, sepertinya ruang kelas, kami berlima belum berhasil menemukan tempat persembunyian.

Belum sempat mencari, datanglah suara seperti lonceng kecil, mula mula suaranya jauh, tapi makin lama dan tidak lama, suara itu makin mendekat dengan cepat

"Ya ampun! Kita harus sembunyi ke sudut ruangan! Cepat! " bisik Ragil

Kami semua memenuhi sudut ruangan yang terdapat masing masing papan dan jarang diperhatikan, bahkan untuk seorang peri mungil karena pojok ruangan yang gelap

Hanya aku yang tidak dapat persembunyian, dengan sigap aku langsung masuk kedalam sebuah lemari penuh berisi alat kebersihan, alat alat itu hampir jatuh dan memberikan isyarat bahwa kami ada disini, tapi kutahan alat kebersihan itu dan aku mulai masuk dengan cepat

Tepat waktu!

Para peri hutan kecil nan mungil sepertinya sedang berada di tengah ruangan, terdengar dari suara bel yang terus berbunyi

Kting kring kring...

Suara bel mulai menjauh, aku mulai lega

"hey, aman aman! Sekarang bagaimana? " tanya Incha sambil menatap kamimsatu persatu

Lalu kall menjawab"Cari tempat gelap! Kita harus kesana, dan satu satu nya tempat gelap... Berada di... "

"Penjara bawah tanah, bagian paling aman sekaligus mengerikan" pungkas Ragil

Deg!

Aku mulai teringat sang master penyihir yang terkurung akibat memihak para kaum fana, pak Valdez akan membantu membebas asalkan aku harus mengikuti lomba tahunan ini dulu. Setelah selesai, barulah ia siap membantu, karena ia tidak berkenan segala acara yang ada di jadwalnya berantakan, maka aku hanya meng-iyakan saja, toh aku yang minta tolong, jadi aku harus menurut

Kami sampai di penjara bawah tanah, tempat ini agak berbeda dari terakhir kali aku lihat, ya pasti ada yang berubah, kan terakhir aku lihat, itu sudah tiga ribu tahun yang lalu

Ngomong ngomong, aku belum melihat Sia semenjak aku masuk ke asrama ini, entah karena apa, aku seperti sulit bertemu dengannya, tapi mungkin lain hari dia bisa membantuku

"Ini dia.... Penjara magis kastil ini..." kata Kall dan Icha sambil ketakutan

Tiba tiba aku merasa pusing, aku mulai mual mual, entah apa yang terjadi tapi tubuhku seperti dihempaskan dari ketinggian beribu ribu meter

"Li?Kamu seda...LIAA!  " hanya itu yang kudengar dari Ragil

Seperti biasa, Puff!

Yap, kalau ada suara puff! Pasti aku sudah berada ditempat lain dan aku sedang...
Dikejar kejar...!!

Ya tuhan, kenapa setiap aku berpindah, tidak dipindahkan ketempat yang aman? (Sebenarnya lompat ke masa lalu itu cukup membantu, contohnya seperti waktu aku terjebak dilubang biatan murid kelas Huma)

Aku dikejar oleh selusin penjaga bertombak yang mengenakan baju zirah lengkap dengan model baju zirah kerajaan yang ada di film film. Anehnya, tombak itu mengeluarkan suatu cahaya yang bisa mekedakkan apapun!

Kenpa tingkat berbahayanya naik sih?! Aku berhasil sembunyi dan mendengar suatu bisikan disampingku, suara seorang gadis

"Pak! Mana perempuan tadi? Kita harus menolongnya! Kalau tidak dia bisa mati! Mungkin dia adalah salah satu kaum fana yang mencoba kabur" kata suara itu

"Sebaiknya jangan dulu, kita harus menyelamatkan sang penyihir tua" kata suara yang berbeda, suara laki laki tua

"Baiklah" kata sang gadis sambil terisak

"Aku tau kau tidak tega melihat seseorang yang tersiksa, tapi tujuan utamanya adalah sang penyihir, mari" kata si laki laki tua dengan tegas

Aku mulai merasa sensasi jatuh dan terhempas dan puff! (Lagi...)

Aku berada ditangga penjara, aku masih ingat ini jalur ini, lurus dan ada dua lorong, pilih lorong kiri dan tetap lurus kebawah... Sampai!

Sebelum mengatakan apapun, aku melihat cahaya terang dibawah sana dengan suara teriakan, aku khawatir para peri akan mendengarnya

"Halo kawan2ku! Hehe" kataku jail

"Kau teleportasi?" tanya Kall

"Tidak, aku bukan sahabatku yang bisa teleportasi" kataku

"Lalu itu tadi apa?! " kata Incha

"Whoa whoa, sabar... Teman teman" kataku

"Huft, aku akan sabar, kau membuat kami berempat berteriak, bagaimana kalau peri hutan mendengarnya dan menangkap kita?! " kata Incha

"Bertiga sebenarnya, hanya aku yang tidak berteriak" kata Kall

"Terserahlah. Jadi, tadi itu apa?" tanya Incha

"Aku bisa bilang nanti, sekarang ayo cepat cepat kita selesaikan permainan ini dan menang, ada orang yang harus kuselamatkan tiga ribu tahun lalu! " Kata ku

Time RulerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang