EPISODE 10 (Burung Abadi Memilihku)

413 35 2
                                    

Kata Valdez,ini mungkin terlalu terlambat untuk seleksi karena waktu seleksi tahun ajaran baru sudah satu bulan yang lalu,kami sampai di ruang makan bersama dengan tujuh meja yang panjang di tengah ruangan,ruangan bercahaya kuning dengan gantungan lampu hiasan terbuat dari kaca yang digantungkan tiga setiap satu meja,didepan ruangan terdapat sebuah panggung kecil untuk berpodato,ini terlalu sama dengan yang ada di novel dan di film film tentang sihir,terlalu sama.

"Wahai para murid!,kita kedatangan murid baru disini,mereka akan dipilih oleh tujuh burung dan menetap di asrama ini untuk beberapa waktu,mereka adalah reinkarnasi kekuatan tiga dari lima anak penerima anugerah Terra,dengan ini,salah satu dunia tertua diantara beberapa kepingan dunia yang baru,aku akan memberikan dua kalung simbol dari para pemilik kekuatan terhebat!,tetapi sebelum itu.Mari seleksi!" Teriak Valdez di panggung,

aku sempat kaget bagaimana ia bisa pindah secepat itu,kami mulai berjalan kedepan tepat didepan hadapan tujuh burung yang memiliki nama mereka di masing masing tenggeran mereka.

Yang pertama adalah burung api yaitu Phoenix,yang kedua adalah burung elang besar bernama Roc,yang ketiga adalah burung kecil yang terbuat dari besi perunggu bernama Stymphalian,yang keempat adalah burung dengan kepala elang dan berbadan singa bernama Gryphon yang mungkin saja nama lain dari griffin,yang kelima adalah burung hitam dan burung putih bersama sama yang memancarkan listrik bernama Impundulu,yang keenam bernama Huma yang seekor burung yang berwarna biru dan tidak bertengger,ia selalu terbang dan sesekali menghentikan kepakan,walau begitu burung itu masih melayang,yang terakhir bernama Angha,burung itu seperti merak dengan kepala anjing dan cakar singa.

Ketujuh burung menatap kami dan Valdez mulai meneriakkan sesuatu yang aneh,tiba tiba semua burung saling toleh,burung Stymphalian dan Roc mulai mendekati Igy disertai suara bercetak kagum,burung Huma mulai mendekati sena dan tanpa bertengger,sedangkan semua burung masih saling toleh seperti orang yang sedang rapat untuk menentukan ku

"Baiklah!Sena akan mendapat kelas Huma,sedangkan Igy...ini langka,tidak ada dua burung yang memilih satu orang,kamu mewakili bentuk dan kebesaran kekuatan,sedangkan Huma melambangkan perjalanan,petualangan,penjelajahan,dan tempat yang berbeda,hanya tersisa Lia yang belum terpilih.Baiklah,Lia akan tinggal di Kam-" sebelum Valdez bisa melanjutkan kata katanya tiba tiba burung Phoenix memancarkan cahaya dan nyala api yang membara

"tidak mungkin.." kata valdez "Lambang keabadian Phoenix telah memilih...Lia...?ini...tidak seperti yang kubayangkan,aku kiara kau pemilik pengendali elemen,tetapi...Lia adalah reinkarnasi kekuatan dari pangeran tertua,phoenix biasanya hanya akan menunjukkan lambang api,cahaya,dan keindahan,tetapi kali ini....ia menunjukkan lambang keabadian,salah satu kekuatan sang waktu,maka dari ini....Lia,akan tinggal dikelas Phoenix dengan versi lain daei nya yaitu Sia!"teriak Valdez,

ruangan mulai bergemuruh,sebagian ada yang terkagum kagum,sebagian ada yang panik dan takut,dan sisanya mungkin biasa saja seperti ini hanya hari penerimaan murid baru

"untuk Igy,kau bisa memilih dimana menurutmu kelas yang cocok untuk dirimu,apakah Stymphalian yang melambangkan bentuk,tempaan,alat,dan rakit,atau Roc yang nelambangkan kekuatan dan kebesaran"tanya Valdez dengan nada datar
"Aku akan pilih...aku bingung,sertelah mendengar cerita bapak...dan membicarakan hal hal yang sudah kuceritakan dan jawaban bapak....mungkin keduanya adalah satu kesatuan,aku akan pilih Stymphalian,mungkin aku akan belajar bagaimana cara membentuk sesuatu yang bagus"jawab Igy

"Oke,sudah ditentukan,Igy akan tinggal di kelas Stymphalian!" teriak valdez "makan malam selesai,aku minta para konselor kelas Stymphalion,Huma,dan Phoenix,antar mereka ke kamar mereka masing masing" perintah Valdez,para konselor mengangguk dan mulai mengantar kami ke ruangan yang berbeda,

kami bertiga terpisah saat melewati tangga spiral dan mengcapkan selamat tinggal dan selamat malam,aku saja baru tau ini sudah malam,karena aku tidak sempat makan malam,konselor ku memberikan sebungkus roti isi selai nanas,kami mulai menyusuti lorong dan sampai di sebuah lukisan wanita yang mengucapkan

"apa sandinya?" kata si nyonya lukisan,badannya bongsor sambil mengenakan pakaian seperti di lukisan monalisa dengan latar perkotaan malam,

sang konselor mengucapkan "Ouverla dam!",

setelah mengatakan itu,lukisan mulai memunculkan gagang dan si konselor mendorongnya.

Aku telah sampai dilorong dengan banyak pintu,sang konselor mengetuk salah satu pintu dan berkata "salah satu teman seranjang kalian yang baru!",pintu pun terbuka,dan aku mulai masuk ke kamar itu.

Time RulerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang