EPISODE 23 (Pergi Jauh)

248 23 0
                                    

Belanda...
Bagaimana bisa?! Seharusnya kami pindah ke tempat seperti hutan atau kerajaan kuno...
Tapi ini...
Aku tidak salah, ini benar benar Belanda pada zaman perang dunia pertama, aku baca buku sejarah dikit-dikit, oleh sebab itu aku tau tempat ini

Aku dan Ev berada di trotoar batu dengan pemandangan langit biru, gedung dan rumah rumah berbentuk kotak yang masih berwarna kecoklatan, beberapa meter dari kami berdiri, terdapat hamparan luas danau yang sepertinya jernih dan mengkilap

"Kita pindah? Aku kurang nyaman dengan polusinya" kata Ev

"Ya, kita cari tempat yang badus untuk ber kemah" kata ku

"Bagaimana kalau di lapangan kincir angin? Bukankah negara ini punya lapangan luas dengan kincir angin?" Ujar Ev

"Bagaimana kau tau?"

"Ya...sebelum menemui mu langsung, aku mencuri buku tebal ensiklopedia, dari perpustakaan dunia mu, walau penampilan dan sifatku seperti ini,aku suka membaca" sambil menunjuk nunjuk baju nya yang berdebu, rambutnya pirangnya yang acakan, dan rok cokelatnya yang tersobek ditengah

Sungguh, jika kau perhatikan Ev, dia memiliki mata Biru dan Rambut hitam yang tidak cocok satu sama lain, ia terlihat seperti blasteran, aku tidak akan tanya kenapa kita bisa saling berkomunikasi, mungkin sudah kemampuan bawaan para penerus dan pendahulu pemilik kekuatan yang sama dapat berkomunikasi

Kami sampai...
Ini...sungguh...Indah!
Bagaimana mungkin...
Aku tidak terlalu memperhatikan saat kami menuju kesini, hamparan padang rumput yang hijau dan ada petakan kecil berisi tanaman gandum di samping kanan padang rumput, terdapat danau dan jembatan kecil di ujung kiri depan kami, beberapa meter dari aku berdiri, bisa dilihat ada kincir angin raksasa dengan pintu di tengah nya

"Hey, kita sudah capek capek kesini... bagaimana jika kita mempelajari masa ini? Tentang perang dunia...ini tahun berapa?"

"Entahlah...bukannya kamu harusnya tau ini tahun berapa? Dan aku juga tidak akan tanya bagaimana kau tahu tentang perang di duniaku di masa lampau" jawabku

"Ya, itu bagus, tidak banyak bertanya, jadi... ayo kita belajar tentang time pause" ujarnya

"Ev...bagaimana kita pergi ke negara ku saja? Aku penasaran tentang mitos mitos kerajaan di negaraku" nadaku pelan

"Tunggu dulu...! Bukan kah di zaman ini ada organisasi bernama...Zani?" Tanya Ev

(Nama organisasi itu sengaja diganti/dibalik agar tidak menjadi masalah)

"Ya ada, sebaiknya jangan kau recoki organisasi itu, Zani adalah organisasi paling sadis sepanjang sejarah"

"Bagaimana kita bunuh saja dia?" Nada Ev yang sangat licik

"Jangan! Walau sejahat apapun itu, aku tidak mau membunuh, tidak ada bedanya kita dengan dia kalau begitu!" Teriak ku keras keras

Tiba tiba ada seseorang yang keluar dari kincir angin, dengan mengenakan baju ber motih kotak kotak, celana yang memiliki tali panjang kemudian disangkutkan ke pundak, persis seperti baju baju yang ketinggalan zaman

"Ada apa ribut ribut?...oh orang asing...pakaian kalian aneh...apa kalian orang orang dalam perang?" Kata seorang pria yang keluar dari kincir angin itu

Ya memiliki rambut pirang, bermata biru, memiliki bintik bintik coklat di sekitar atas hidungnya, dan berbadan besar layaknya pegulat yang memiliki otot besar

"Hey Ev...kok dia bisa bahasa kita?.." bisikku

"Ini sudah bawaan kekuatan kita, jadi baha..."

"Ada apa bisik bisik!" Potongnya sambil menodongkan sebuah bilah kayu panjang besar yang entah dia dapat darimana, padahal saat dia keluar dari kincir angin, dia tak membawa apa apa selain seluruh anggota tubuhnya beserta pakaian yang ia kenakan

"Tidak ada...hehehe... kami hanya turis sekitar sini..." ujar Ev dengan nada percaya diri dan tidak mencurigakan

"Turis dari dari daerah mana lebih tepatnya?"
Ujar sang pria tersebut

"Oh...! Kami dari Batavia!, kami sebenarnya kabur dari sana dibantu oleh Ibu kami... banyak keluarga kami yang dipaksa kerja..." Ev dengan nada sedih dan tersedu

"Oh... kalian anak anak dari para budak di tempat jajahan..." Jawabnya dengan nada rendah dan mulai menurunkan senjata tajam nya tersebut "baiklah, beristirahatlah sebentar pasti kalian lelah, dan kalian bisa cerita bagaimana cara kalian kabur...mari"

Kulihat wajah Ev mulai memucat, sepertinya dia sudah mulai berpikir kritis untuk membuat alasan, cerita, dan penjelasan yang bagus dan masuk akal

Kami berjalan melewati banyak sekali kincir angin, ada yang besar, sedang, dan kecil

Di ujung jalan, terdapat gubuk kayu yang bertingkat, kayu nya masih kokoh saat diinjak walaupun terlihat seperti kayu jabuk

Suara wanita tua tiba tiba terdengar dari dalam gubuk saat pintu dibuka "Sayang...? Tumben pulang cepat... oh kau mrmbawa tamu!"

"Sayang! Buatkan mereka makanan...mereka datang dari tempat jauh...dan mereka adalah anak anak malang yang beruntung"

Sekarang aku mulai takut...bagaimana merangkai semua alasan dan cerita dalam waktu singkat?!

Baiklah, mode berbohong ; ON!

Time RulerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang