Aku,Sena dan anak yang berkelahi tadi sudah berada di luar aula,belum apa apa kami langsung menemukan delapan koin,aku ingin sekali tahu nama si anak yang berkelahi ini,karena akan sulit untuk memanggil dia kelak saat aku butuh
"hey,nama mu siapa?aku Igy,panggil saja Gy"dia yang langsung memulai duluan memulai duluan
"Namaku Lia,ini temanku Sena,salam kenal"jawab ku
"ayolah tidak usah terlalu formal! Haha" jawabnya
"oke,terserah saja"singkatku
"omong omong kita akan cari koin ini dimana lagi?kita sudah menjelajah sekolah yang luas nya seperti istana ini dan kita hanya dapat delapan"Sena mulai angkat bicara
"kita akan cari di gedung kelas tiga,kita belum mengunjunginya,namamu Sena kan?"
"ya aku Sena,kan tadi udah di kasih tau,ok lah,kita ke gedung kelas tiga,SEMANGAT!".
Sepertinya Sena terlalu bersemangat,oke kita menuju gedung kelas tiga,dari lokasi kita berdiri ke gedung kelas itu jauh,semangat Sena yang tadi langsung buyar karena harus jalan jalan yang lumayan memakan tenaga
"huuuft,ini melelahkan,tapi lumayan,padahal Cuma jalan biasa aja udah dapet empat koin lagi,hahaha,eh Li,aku akan isrtirahat setelah kita sampai di gedung,aku lelah sekali,hah"keluh Sena mungkin agak membuatku kesal,tapi itu membuatku tertawa.
Akhirnya kita sampai di gedung kelas tiga,aku agak merasa canggung saat memasuki gedung itu,banyak sekali kakak kelas yang menatap kami,dan betul saja saat itu ada kakak kelas yang ingin menjualkan koin itu dengan harga sepuluh ribu per koin,ada dua kakak kelas,yang satu tinggi dengan baju yang keluar dan yang satunya sedikit lebih tinggi lagi dari yang lain dia juga mengenakan kacamata,aku langsung menanyakan nama dan kelas mereka untuk melaporkannya,oke sudah selesai mencatat hanya perlu lapor "maaf ka,kami tidak tertarik,coba lagi ya!" ejekannya si Sena,daritadi si Igy hanya berdiam diri saja dan hanya menguap sepanjang waktu,
Hari yang cukup membosankan,aku jadi ingat mimpi ku saat masih SD dulu,waktu itu aku berlarian seperti orang tolol di lapangan sekolah,saat itu karena aku terlalu asyik aku sampai lupa untuk mengerjakan pr di sekolah karena aku memang sudah lupa untuk mengerjakannya,jadi saat bel masuk berdering tiba tiba aku merasakan sensasi yang aneh,aku serasa jatuh seperti saat aku melompati waktu biasanya tapi anehnya aku tidak bergelinding,sekolah serasa lebih sepi daripada biasanya,matahari tiba tiba terasa lebih dingin,aku langsung teringat pr ku,aku langsung mengerjakannya,matahari sudah mulai panas dan teman temanku mulai berdatangan,aku mencoba keluar kelas dan aku mendapati seseorang yang mirip sekali dengan diriku sedang berlarian di lapangan,aku menghampirinya dan ia menghilang saat bel berbunyi.Mimpi itu terlalu nyata untuk jadi mimpi.
Di sekolah masih aman aman saja saat kami sedang mencari koin yang disebarkan guru guru,kami bertiga ada di lantai tiga gedung kelas tiga,mungkin bisa jadi angka cantik untuk peristiwa yang terjadi ini,tidak ada angin tidak ada badai tiba tiba ada gempa yang sangat besar,seluruh murid berdesak desakan ke tangga biasa maupun tangga darurat sambil berteriak ketakutan,gedung ini bisa menahan gempa yang besar untuk beberapa menit tapi setelah itu gedung akan runtuh,
terdengar jeritan dari Sena"LIAAA,AAAARGGGH,KITA HARUS KELUAR!",Sena langsug menjulurkan tangannya ke depan samabil satu tangan lainya dia paksakan untuk memegang tanganku dan tangan Igy,dia sedang mengakatakan sesuatuyang tidak terdengar jelas dengan tenang dan langsung berteriak "PINDAAHH!",harus ku katakana,sudah cukup sensasi jatuh yg sering kualami tapi tidak lagi,aku terpaksa harus merasakan sensasinya lagi saat Sena berteriak 'PINDAH!' dengan nyaring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Ruler
FantasiLia adalah siswi SMP kelas 7 biasa yang sebenarnya dapat memilih apapun yang dia inginkan karena ia dapat kembali ke masa lalu jika ia melakukan kesalahan di masa itu,tetapi dia tidak tau cara melakukannya. Dia juga memiliki sahabat yang bahkan berb...